5

1.4K 89 0
                                    

Jennie tengah beristirahat di ruang kerjanya, tiba-tiba telpon genggam miliknya berbunyi dan ia segera mengangkatnya.

"Arraseo, aku akan kesana" ia berlari keluar dan menuju ke arah pintu depan rumah sakit.

Ia melihat beberapa perawat sedang mendorong brankar dengan seorang wanita muda yang terbaring di atasnya.

"Apa yang terjadi dengannya" teriak jennie.
"Dia mengalami henti jantung dokter" salah satu perawat menjawab.

Tanpa pikir panjang, jennie melompat ke atas brankar yang tengah di dorong itu dan segera melakukan CPR.

Dia terus melakukan hal itu dengan keringat yang membasahi wajahnya dan napas yang terengah-engah.

"Detak jantungnya kembali" teriak seorang perawat kala brankar itu sudah berada di depan UGD.

Kegiatan jennie terhenti, ia bernapas lega dan turun perlahan dari brankar itu.
"Bawa dia ke dalam dan panggil dokter lain untuk merawatnya" jennie berlalu meninggalkan mereka dan melangkah ke cafetaria untuk membeli sebotol air.

°°°

Jennie memutuskan duduk sejenak di cafetaria rumah sakit, saat napasnya sudah membaik ia hendak melangkah membeli sebotol air mineral.

Tiba-tiba seorang pria berdiri didepannya dan meletakkan sebotol air mineral itu di meja.
"Ini untukmu, anggap saja aku penggemarmu" ucap pria itu.

"Mwo?" jennie menatap bingung ke arah pria itu.

Keduanya memutuskan duduk kembali, dan jennie menunggu penjelasan pria tadi.

"Aku kerumah sakit untuk medical check up, tapi saat hendak keluar rumah sakit aku melihatmu berlari dan mulai melakukan hal yang menurutku sangat keren" jelasnya dan kembali menyodorkan air tadi.

"Ah arraseo, gomawo" jennie mulai meneguk air itu.

"Kim taehyung" ia menyodorkan tangannya ke depan.
"Kim jennie" balasnya.

"Woah daebak marga kita sama" taehyung sedikit berteriak.
"Hm" jennie menatap pria didepannya itu dengan lekat.

Tiba-tiba suara notifikasi handphone mikik taehyung berbunyi dan ia segera membaca chat yang baru saja masuk.

"Kalau begitu aku pamit jennie ssi, sampai bertemu dan terimakasih atas waktunya" ia tersenyum dan melangkah menjauh dari cafetaria.

"Dasar pria aneh" gumam jennie dalan hati.
Tapi ia tidak menyadari ekspresi wajahnya berubah, ia seperti sedang menahan senyumnya.

"Eonni, siapa pria tadi?" rose menghampiri jennie yang sedari tadi berada di pojok ruangan itu.
Rose sebenarnya hendak menghampiri kakaknya itu kala melihatnya, tapi langkahnya terhenti kala melihat seorang pria sedang mengobrol dengan jennie. Alhasil ia terus memperhatikannya dari jauh.

"Kim taehyung" jawabnya singkat.
"Maksudku siapa dia eonni dan dimana kalian saling mengenal?" rose menahan rasa kesalnya.

"Ah katanya dia melihatku saat sedang menangani pasien tadi dan memutuskan menghampiriku di sini." jelas rose.
"Dasar modus, jauhi dia eonni!".
"Arraseo" jennie tersenyum kala melihat ekspresi marah adiknya yang menurutnya sangat menggemaskan.

Mereka pun memutuskan melangkah keluar dari cafetaria dan kembali menangani beberapa pasien.

°°°

Lisa tengah berada di sebuah gedung yang ia rancang. Sebentar lagi semuanya akan selesai dan ia akan memutuskan bersantai sejenak setelah bekerja keras selama beberapa tahun menyelesaikannya.

Dia berbicara dengan para pekerja disana dan menjelaskan beberapa hal penting.
Setelah merasa cukup, ia memutuskan pulang ke mansion.
Saat di tengah perjalanan, perutnya terasa kosong dan ia memutuskan mampir ke salah satu restoran yang di laluinya.

"Kim lisa" tiba-tiba suara yang sangat familiar memanggil namanya dan ia menengok ke asal suara itu.

Terlihat jungkook tengah duduk sendiri dan hendak menikmati makanan miliknya, ia memutuskan melangkah ke sana karena pria itu terus melambaikan tangannya.

"Kurasa kau memang di takdirkan untukku lisa" ledek jungkook.
"Hentikan eoh?" tegas lisa.

Lisa memesan makanan dan mereka mulai melahap makanan didepannya, keduanya terus mengobrol banyak hal.

"Kenapa kau tidak mau menerima perasaanku lisa ya? seminggu lagi aku kembali ke paris" ucapnya dengan raut muka sedih.

Aku sudah menjelaskannya, lebih baik kita bersahabat seperti sekarang. Orang pacaran memang terlihat baik tapi saat hubungannya berakhir mereka akan bertingkah seolah tidak pernah mengenal satu sama lain" jelasnya.

"Iyya tapi tidak semuanya, lagian akan kupastikan hubungan kita tetap awet dan tidak pernah putus" jungkook menyeringai.
"Kenapa sih kau sangat tertarik kepadaku, padahal baru sekitar satu bulan kita mengenal itupun karena mina" tanya lisa yang penasaran dengan alasan pria itu.

"Jujur, saat pertemuan pertama kita aku sudah tertarik kepadamu dan saat mengobrol denganmu rasanya begitu nyaman lisa" jungkook menatap lisa dalam.

Kalau boleh jujur, sebenarnya lisa juga merasakan hal yang sama tapi egonya sangat tinggi dan ia juga ragu dengan hubungan itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada ketiga eonninya nanti, terlebih kepada jennie.

"Katakan alasan lain kau menolakku selain alasan tadi" pinta jungkook.
"Sebenarnya aku punya tiga orang kakak perempuan dan mereka sangat posesif. Aku takut kau kenapa-kenapa karena mereka".

Mendengar perkataan lisa membuat jungkook tertawa sampai setetes air mata keluar dari matanya.

"Kalau karena alasan itu, aku janji akan menghadapi mereka. Walaupun mereka mengancam akan membunuhku dan menyuruh diriku untuk menjauhimu, maka aku akan memilih mati asal tidak jauh darimu lisa ya" jungkook menggenggam kedua tangan lisa.

Mendengar penuturan dari pria didepannya itu, membuat lisa sedikit terharu. Sebegitu dalam kah perasaan jungkook kepadanya.

"Akan kutanya lagi untuk ke sepuluh kalinya, apa kau ingin menjadi pacarku kim lisa?".
"Arraseo, kita jelaskan secara perlahan kepada mereka" lisa membalas genggaman tangan jungkook.
"Jinja, jadi kita resmi berpacaran hari ini?".

Lisa mengangguk lantas jungkook berteriak bahagia membuat orang-orang disana menatap ke arah keduanya. Namun jungkook dan lisa enggan menyudahi ekspresi senang mereka dan memilih mengabaikan semua orang itu.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang