10

1.1K 84 0
                                    

Keluarga kim sedang berkumpul di meja makan untuk melakukan makan malam bersama. Namun sosok bungsu kim belum juga terlihat disana.

"Dimana lisa?" tanya kim hyu bin.
"Dia berada dikamarnya sejak tadi appa" ucap rose.

"Jisoo ya, panggilkan adikmu nak" perintah son ye jin.

Jisoo pun ragu melaksanakan perintah ibunya. Sejak tadi ia berusaha berbicara dengan lisa tapi adiknya itu enggan membuka pintu kamarnya dan menolak panggilan darinya.

"Biar aku yang memanggilnya" jennie yang menyadari ada sesuatu diantara jisoo dan lisa segera melangkah ke atas.

"Lisa ya, eomma memanggilmu turun ke bawah. Sebentar lagi makan malam dimulai." jennie berteriak di depan kamar karena pintunya terkunci.

"Makanlah dulu eonni, aku tidak lapar".

Jennie pun memutuskan kembali ke bawah karena mendapat penolakan dari adik bungsunya.

"Bagaimana nak?" tanya son ye jin.
"Katanya dia tidak lapar eomma" jawab jennie.

"Yasudah kita makan duluan, lisa pasti akan turun jika sudah lapar" ucap kim hyu bin.
"Ndee appa" ucap jennie dan rose.

Setelah selesai makan, jisoo melangkah ke kamarnya dan memutuskan duduk di balkon kamarnya sambil melamun.

"Eonni, ada apa dengan jisoo eonni dan lisa?" rose duduk di sebelah jennie yang sedang menonton tv.

"Ntahlah chaeng, aku juga penasaran. Tapi kita tidak bisa bertanya sekarang".

Lisa sedang duduk di balkon kamarnya, ia kalut dengan perasaannya.
Ia merasa marah karena kakaknya punya pacar, kecewa karena kakaknya tidak jujur dan khawatir kakaknya akan meninggalkannya.

"Ada apa denganmu lisa. Kau juga punya pacar dan tidak berhak melarang jisoo eonni" ia merutuki dirinya sendiri.

"Lisa ya, eonni mau bicara. Bukalah pintunya" jisoo berdiri didepan kamar lisa.

Lisa akhirnya memutuskan membuka pintu dan kembali melangkah ke balkon.

"Apa kau marah eoh?" tanya jisoo.
"Hmmm.

"Maaf, eonni tidak memberitahu kalian karna takut seperti ini".
"Tapi eonni~".

"Kalau kau tidak setuju, eonni akan putuskan dia. Asalkan kau tidak marah begini lisa ya".
"Aniyo, aku yang salah eonni. Aku takut kau sibuk dengan pacarmu itu dan melupakan aku eonni" lisa mulai menangis.

"Jangan menangis sayang" jisoo pun memeluk lisa dan mengelus rambutnya.
"Mianhe eonni, seharusnya aku tidak begini. Kau menyetujui hubunganku dengan jungkook dan akupun harus begitu".

"Aniyo lisa ya, kalau kau tidak menyetujuinya eonni akan mengakhirinya sekarang".
"Tidak perlu eonni, tapi kau harus janji untuk tetap menomor satukan aku daripada dia".
"Arraseo my lili".

Jisoo pun memutuskan menarik lisa keluar kamar dan berjalan kearah dapur.
"Makanlah dulu, kau belum makan dari tadi".
"Ndee eonni".

Setelah selesai makan jisoo dan lisa melangkah kembali ke kamar lisa.
"Saranghae eonni" bisik lisa.
"Nado saranghae lisa ya".

Mereka pun tertidur dengan posisi saling berpelukan satu sama lain.

°°°

Pagi hari, keduanya terbangun. Jisoo buru-buru kembali ke kamarnya untuk bersiap begitupun dengan lisa yang melangkah ke kamar mandinya.

Setelah selesai, keduanya menuruni tangga dan melangkah ke meja makan yang sudah di isi oleh kedua orang tua serta kedua saudaranya.

"Woah kalian sudah baikan?" tanya rose polos.

Jennie langsung memberikan kode kepada adiknya, tapi hal itu tidak berguna, kedua orangtuanya sudah mendengar.

"Maksudnya apa chaeng?" tanya son ye jin.
"Ehh em em" rose gugup.

"Jisoo ya, apa benar kau dan lisa bertengkar sebelumnya?" kim hyu bin menatap kearah jisoo.
"Nee appa" jawab jisoo jujur.

"Ada apa nak? Tidak biasanya kalian begini".
"Aku yang salah appa" lisa memutuskan untuk bersuara.
"Coba ceritakan masalahnya kepada appa lisa ya eoh?".

"Tidak perlu dibahas appa, itu sudah berlalu" tutup jisoo.

Mereka pun memutuskan memakan sarapan dan berangkat berkeja.

°°°

Jungkook memarkirkan mobilnya di depan salah satu gedung mewah. Ia berjalan turun dan segera memasuki gedung itu.

Tok tok tok

"Masuk" ucap seseorang yang tengah sibuk dengan kertas desain miliknya.
"Selamat pagi my lili" jungkook menarik kursi dan duduk di hadapan lisa.

Mendengar suara itu, lisa mendongak dan terkejut mendapati sang kekasih tengah berada di hadapannya.
"Kenapa ekspresimu begitu" jungkook terkekeh melihat raut wajah lisa.

"Kenapa kau disini? Dan kenapa tidak mengabari?" lisa buru-buru mengubah ekspresi mengintimidasi.
"Aku sudah berusaha menelponmu, tapi sepertinya kau telah memblokir nomor milikku".

Lisa pun mengingat setelah kejadian malam itu, ia memutuskan memblokir kontaknya karena kesal.

"Mianhe lisa ya" jungkook menggenggam tangan lisa.
"Maaf karena apa?" lisa menarik paksa tangannya.

"Kejadian malam itu, aku menyadari kalau perbuatanku salah. Aku janji tidak akan mengulanginya".
"Tidak usah berjanji jungkook ah, ujung-ujungnya kau akan tetap bergaul dengan sahabatmu itu".

"Kalau kau keberatan, aku tidak akan lagi bergaul dengannya. Tapi alasannya apa lisa ya? jungkook menatap heran kearah lisa.
"Kau sudah mengerti sebelum aku menjelaskannya. Apa kau tidak melihat bagaimana tatapan dia kepadamu? Dia menyukaimu jeon jung-kook" bentak lisa.

"Eoh? Mianhe lisa ya, aku tidak menyadarinya. Selama ini aku hanya menganggapnya teman."
"Arraseo, keluarlah. Aku butuh waktu sendiri".

Jungkook pun menghela nafas berat dan melangkah keluar dengan raut wajah gusar.

°°°

Sehun tengah berada di rumah sakit. Ia tidak berangkat ke kantor karena ibunya tiba-tiba terserang tipes. Alhasil ia meminta izin kepada jisoo untuk menemani sang ibu.

Setelah mengurus administrasi, ia memasuki ruang rawat sang ibu.
"Kau bisa kembali bekerja nak, appa yang akan menemani ibumu" ucap oh min suk.
"Aniyo appa, aku sudah memberitahu jisoo tadi".
"Arraseo".

Jisoo dan keluarga sehun memang sudah saling mengenal, kim hyu bin dan oh min suk adalah rekan bisnis dan sahabat semasa sma. Mereka sering bertemu dari situlah jisoo dan sehun kecil bertemu dan sampai sekarang mereka tetap bersahabat baik.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang