41

672 65 0
                                    

Setelah tiba di kamarnya, lisa memutuskan untuk kembali mendial nomor seseorang. Ia benar-benar tidak bisa tidur sekarang.

Sementara itu, seorang pria tengah menikmati nasi goreng kesukaannya di kedai hot pot paris.

*Nama kedai tersebut adalah hot pot karena menu andalannya adalah hot pot. Meskipun begitu, ia juga menjual aneka ragam menu makanan dan minuman lain.*

Asik menikmati makanan, tiba-tiba handphone miliknya berdering. Tidak menunggu lama, ia segera menghentikan kegiatannya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Yeouboseyo my lili" sapanya dengan riang.
"Ne, apa aku mengganggumu?" jawab lisa sambil berbaring santai di kasur miliknya.

"Aniyo, mianhae aku tidak menghubungimu tadi karena takut mengganggu pekerjaanmu".
"Gwenchana, kau sedang dimana?" tanya lisa.

"Aku di luar, sedang makan malam" jelas jungkook.
"Ohh, btw jisoo eonni dan jennie eonni berada di paris sekarang".

"Jinja? kapan mereka tiba?".
"Jisoo eonni tiba kemarin dan jennie eonni tiba hari ini".

"Kenapa tidak mengabariku? Aku bisa menjemputnya di bandara tadi".
"Gwenchana, sudah ada tuan lee yang menjemputnya".

"Ahh arraseo" jungkook sudah tahu secara garis besar orang-orang yang berada di sekitar keluar kim karena penjelasan dari lisa.
"Aku bicara dengan mereka tadi dan kata jennie eonni dia mengunjungi kedai hot pot".

"Kedai hot pot?" jungkook tampak berpikir dan saat mengedarkan pandangannya, ia menangkap dua sosok yang sangat dikenalinya memasuki kedai tempatnya berada sekarang.

"Kebetulan sekali, aku melihatnya sekarang" ucap jungkook semangat.
"Kau bertemu dengan mereka?" tanya lisa memastikan.

"Ne, mereka baru saja masuk. Kalau begitu kita bicara lagi besok eoh? Aku akan menghampiri kedua kakakmu" jelas jungkook.
"Arraseo, sampai jumpa".

"Ne, sampai jumpa my lili" jungkook menyimpan ponselnya ketika sambungan keduanya terputus.

Jungkook segera beranjak dari tempatnya meninggalkan nasi goreng miliknya yang masih tersisa setengahnya.

"Nuna" panggil jungkook ketika berada di dekat meja milik jisoo dan jennie.
"Eoh? jungkook?" jennie tampak terkejut melihat sosok jungkook.

"Ne, maaf mengganggu waktu kalian nuna. Aku hanya ingin menyapa".
"Gwenchana, duduklah" jisoo mempersilahkan.

Tanpa menunggu lama, jungkook segera menarik kursi dan duduk di antara mereka.

Jungkook duduk diam menunggu jisoo dan jennie yang tengah menyebutkan pesanan mereka kepada seorang pelayan.

"Kau ingin pesan apa jungkook?" tanya jisoo.
"Eoh? Aku sudah pesan tadi nuna" jungkook berbalik menatap ke arah mejanya tadi.

"Ahh arraseo" jisoo menyerahkan kembali daftar menu saat dirasa cukup.
"Kau tinggal di sekitar sini?" jennie mencomot sembarang topik.

"Tidak nuna, apartemenku bisa ditempuh sekitar empat puluh menit dari sini".
"Ohh, tapi kenapa datang jauh-jauh kesini?" jennie kembali bertanya.

"Karena~" ucapan jungkook terpotong oleh jisoo.
"Kedai ini sangat terkenal jennie ya, banyak orang yang rela datang jauh-jauh" ucap jisoo.

"Jinja?" jennie tampak tertarik.
"Maja jisoo nuna benar dan hot pot disini tidak ada duanya" tambah jungkook.

"Ahh aku jadi tidak sabar".

Ketiganya kembali mengobrol santai hingga pesanannya tiba.

"Kau tidak makan?" tanya jennie.
"Sebenarnya makananku ada di meja sana" jungkook menunjuk mejanya.

"Aigoo, ambillah" perintah jisoo.
"Ne" tidak menunggu lama, jungkook segera melangkah mengambil sepiring nasi goreng beserta es jeruk miliknya.

"Jadi kau meninggalkan makananmu untuk menyapa kami eoh?" jisoo tersenyum kecil ketika jungkook kembali ke meja mereka.
"Ne, lisa sedang mengabariku tadi dan kebetulan sekali kalian juga makan disini".

Ketiganya pun mulai menyantap makanan di depan mereka. Jisoo dengan steak, jennie dengan hot pot, dan jungkook dengan nasi goreng spesialnya.

Asik menikmati makanan sambil sesekali mengobrol, suara seseorang terdengar dari arah depan. Kebetulan posisi meja mereka tepat berada di pojok belakang samping jendela.

"Jungkook!" panggil seorang pria yang tengah berdiri di depan meja kasir.
"Hajima eunwoo, kau tidak lihat para pelanggan menatap ke arahmu" protes sang nenek yang baru saja duduk di meja kasir setelah bersantai di ruangannya.

"Gwenchana, lagian mereka tidak akan marah. Mereka tahu aku adalah cucu halmonie" eunwoo menyengir lebar.
"Dasar" neneknya menggeleng sambil kembali fokus melayani pelanggan yang tengah membayar.

"Eoh?" jungkook sontak menoleh ke asal suara ketika mendengar namanya di panggil.
"Siapa?" tanya jennie sambil terus menyantap hot pot miliknya, sementara jisoo enggan berkomentar karena sedang sibuk dengan handphone miliknya.

"Ahh temanku nuna, aku permisi sebentar" jungkook beranjak dari duduknya.

Jennie hanya mengangguk tanpa berbalik ke asal suara, begitupun dengan jisoo.

"Kenapa teriak-teriak sih?" protes jungkook saat tiba di depan kasir.
"Hanya ingin, kau makan dengan siapa?" tanya eunwoo menyelidik.

"Kakak pacarku" jungkook menjawab singkat.
"Woah lihatlah halmonie, ternyata dia sudah pacar dan baru memberitahukannya sekarang" eunwoo beralih menatap kearah sang nenek.

"Halmonie sudah tahu, dia sudah menceritakannya sehari setelah pulang dari seoul".
"Mwo? Kenapa halmonie jadi sedekat itu dengannya" eunwoo tampak cemburu karena kelihatannya neneknya lebih mengenal jungkook daripada dirinya.

"Salah sendiri yang tidak ingin terbuka kepada halmonie" jawab neneknya singkat.
"Aigoo jangan cemberut seperti itu, kau tahu sendiri halmonie lebih menyayangi dirimu daripada diriku" ucap jungkook menenangkan, ia tahu betul kalau sahabatnya ini sangat mudah merajuk.

"Jinja?" raut wajah eunwoo berubah cerah.
"Ne, dia sendiri yang memberitahuku".

"Benar seperti itu halmonie?" eunwoo beralih menatap kearah neneknya memastikan namun sang nenek justru enggan bersuara.
"Kau tahu sendiri sifat halmonie, dia sangat gengsian" jungkook berbisik karena takut di dengar oleh wanita paruh baya itu.

Eunwoo menggangguk sambil tersenyum tanda mengiyakan ucapan sang sahabat.

Keduanya terus mengobrol di depan meja kasir yang memang memiliki tiga kursi khusus untuk pelanggan yang sedang mengantri ketika membayar. Beruntung tidak banyak pelanggan yang mengantri kali ini untuk membayar alhasil keduanya tidak di usir dari sana.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang