8

1K 93 0
                                    

Jennie dan rose turun dari mobil dan melangkah memasuki mansion, disusul oleh lisa yang berlari ke arah keduanya.

"Jisoo eonni, kami pulang" ketiganya melangkah ke ruang keluarga ketika melihat kakak sulungnya duduk di sofa.

"Eonni bagaimana keadaanmu?" rose duduk di samping jisoo.
"Sudah membaik, aku akan kembali bekerja besok".

"Baguslah eonni, kita bisa makan siang bersama lagi" celetuk lisa.
"Ya kim lisa!" jennie memukul lengan lisa dengan kesal.

"Akh, sakit eonni" lisa meringis sambil memegangi lengannya.
"Kemarilah lisa ya, eonni mu itu memang galak" ledek jisoo.

Lisa tersenyum dan melangkah ke samping kakak sulungnya itu. Ia memeluk tubuh jisoo dan sulung kim itu mengusap lengan adiknya yang baru saja dipukul oleh jennie.

"Dasar cengeng" ucap rose singkat.
"Sudahlah chaeng" jawab jisoo dan lisa meledek rose kala mendengar pembelaan dari kakak sulungnya.

"Ya!" rose melirik ke arah jennie.
Jennie segera melirik ke arah lisa dan mendapati tingkah tengilnya.

"Kim lisa! Rose kakakmu jadi jaga sopan santunmu!" jennie menarik tangan rose dan melangkah menaiki anak tangga satu persatu.

Jisoo yang menyadari kepergian kedua adiknya segera melepaskan pelukannya.

"Dasar lili, kau membuat mereka kesal lagi" jisoo menatap wajah adik bungsunya itu.
"Hmm mianhe, aku suka melihat mereka begitu eonni" lisa tersenyum.

"Arraseo, eonni juga" keduanya melakukan tos dan berseru senang.

Di antara ke empat putri kim, jisoo dan lisa memang memiliki tingkah yang sangat mirip.
Keduanya sangat jail kepada saudaranya, jennie dan rose menjadi sasaran dari tingkah kejahilannya.

°°°

Langit tampak indah dengan bulan yang bersinar terang.
Lisa duduk di balkon kamarnya menikmati segelas susu coklat kesukaannya, sambil bertelepon bersama jungkook.

"Aku akan ke korea Minggu depan" ucap jungkook.
"Benarkah, kalau begitu kau bisa menemui eonniku".

Jungkook terkejut dan berusaha tetap tenang.

"Kenapa diam? Apa kau takut?" tanya lisa ketika tidak mendapatkan respon dari sang kekasih.
"Aniyo, aku akan menemui mereka nanti".

"Kau harus berkunjung ke mansion, mereka terus menanyakan tentangmu".
"Eoh? Apa mereka sudah menerimaku sebagai calon adik ipar mereka?".

"Ntahlah, pokoknya saat tiba di korea segera hubungi aku eoh?".
"Arraseo, my lili".

Setelah sebulan ketiga kakaknya mengetahui hubungannya dan jungkook, sedikit demi sedikit mereka mulai menerimanya.
Jungkook berhasil meyakinkan mereka, tapi mereka tetap memberikan peringatan kepada jungkook agar tidak menyakiti adik bungsunya itu.

"Lisa ya, jisoo eonni memanggilmu" teriak rose di depan kamar lisa.
"Arraseo, aku akan kesana" lisa beranjak dari balkon kamarnya dan melangkah keluar kamar.

Jisoo sedang berbaring di kasurnya, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.
"Masuklah"

Rose dan lisa melangkah masuk dan duduk di sofa.
"Ada apa eonni?" tanya lisa.
"Aku ingin keluar mencari angin, apa kalian bisa menemaniku?".

"Mwo? Eonni baru saja sembuh tadi" jawab rose.

"Arraseo, aku tau kau pasti menolak karena itu aku menyuruhmu memanggil lisa" jisoo beralih menatap wajah adik bungsunya dan memancarkan tatapan memohon.

Lisa balik menatap wajah kakak sulungnya, ia sebenarnya setuju dengan ucapan rose. Tapi dirinya juga tidak bisa menolak tatapan memohon jisoo kepadanya.

"Hm, aku yang akan menemanimu eonni" ucap lisa.
"Ya kim lisa! Jangan buat ulah lagi, eonni baru sembuh dan dia harus ke kantor besok. Ini sudah malam" rose kesal mendengar penuturan sang adik.

"Chaeng, eonni hanya ingin mencari angin" jisoo menyakinkan adiknya itu.
"Hm arraseo eonni, tapi aku tidak ingin membantu mu saat jennie eonni mengetahuinya".

"Karena itu jangan beritahukan dia" jisoo melangkah dan menarik tangan lisa keluar.

Rose menghela napas kasar dan melangkah kembali ke kamarnya.

Sementara itu, lisa sibuk menyetir dan jisoo duduk di sebelahnya terlihat menikmati pemandangan kota seoul yang terlihat sangat indah.
"Woah, ternyata Seoul tampak lebih menakjubkan di malam hari" celetuk jisoo.

"Benar eonni, udaranya juga sangat segar".
"Hm kapan-kapan kita harus berkeliling berempat".
"Arraseo".

Keduanya terus mengobrol sambil menikmati pemandangan malam yang indah.
Setelah merasa puas, mereka memutuskan kembali ke mansion.

"Eonni, aku akan ke kamarku" lisa hendak mendahului jisoo yang berdiri didepan kamarnya.

Tiba-tiba suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Kalian darimana?" jennie baru saja mengambil segelas air di dapur dan hendak kembali ke kamarnya.

Lisa kaget dan memutuskan berdiri di samping jisoo.

"Jennie?".
"Benar eonni, ini aku. Kalian darimana malam-malam begini?" tanyanya lagi.

"Eoh aku keluar sebentar tadi dan lisa mengantarku".
"Ada keperluan apa? Bukankah kau baru saja sembuh dan besok harus kembali bekerja?".

"Aku mencari angin karena bosan di kamar".
"Ya eonni! Kau ingin tambah sakit?".
"Aniyo, kenapa kau sangat berlebihan. Aku sudah sehat jendeuk".

"Berhenti memanggilku begitu, aku sedang kesal. Dan kau lisa kenapa tidak menolak ajakannya?".
"A-aku tidak tega eonni" lisa menunduk dan takut menatap wajah kakak keduanya itu.

"Aiss sudahlah, aku tidak apa-apa. Kembalilah ke kamarmu lisa".
"Ahh ndee eonni" lisa segera melangkah ke kamarnya tanpa menatap wajah kedua kakaknya.

"Ya lalisa, aku belum selesai" jennie berteriak dan jisoo segera menutup mulut jennie dengan tangan kanannya.

"Jangan memarahinya" jisoo menarik lengan jennie ke kamarnya.

Jisoo dan jennie tengah duduk di kasur milik jisoo.
"Jendeuk".
"Hmm".

"Aku hanya mencari angin tadi, lagian kami hanya berada di mobil jennie ya".
"Tapi eonni, kau baru saja sakit jadi harus tetap berada di rumah.

"Arraseo, mianhe eoh?".
"Hm arraseo".

"Kau dan chaeyoung memang sangat posesif, merepotkan juga mempunyai dua adik dokter".
"Eonni!"

Jisoo tertawa menyaksikan raut muka jennie yang terlihat menggemaskan.
Jennie memutuskan tidur dikamar jisoo dan mereka segera berbaring dan tertidur lelap.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang