48

1K 78 1
                                    

Jisoo diikuti jennie, jungkook dan eunwoo melangkah cepat setelah mengetahui keberadaan lisa dari resepsionis rumah sakit itu.

Setelah tiba di lorong ICU, ia melihat sosok rose yang tengah duduk di kursi depan ICU dan kedua orangtuanya tampak mengapitnya, memeluknya dari samping.

"Rose ya" bukannya menyapa kedua orangtuanya, jisoo justru memanggil nama rose karena ia amat tahu perasaan adik keduanya itu.
"Eonni" rose mendongak ketika mendengar suara kakak pertamanya. Air mata yang awalnya mulai mengering kini kembali turun.

"Gwenchana eoh? Lisa pasti akan baik-baik saja, dia gadis yang kuat" jisoo berjongkok di hadapan rose dan mengusap pipinya lembut.
"Dia hampir meninggalkanku semalam eonni, aku sangat takut jika detak jantungnya kembali berhenti" rose terus terisak.

"Chaengi, hajima. Hal itu tidak akan terjadi lagi, eonni janji eoh?" jennie memutuskan untuk mendekat dan menenangkan rose, meskipun ia juga amat khawatir.

Kim hyu bin dan son ye jin memilih melepaskan pelukan mereka, ia memberikan ruang untuk kedua putrinya memeluk tubuh rose.

"Kau datang bersama mereka jungkook?" kim hyu bin menghampiri pacar dari putri bungsunya yang berdiri tidak jauh darinya.
"Ne tuan, bagaimana kondisi lisa?".

"Dia masih koma setelah menjalani operasi semalam".
"Bagaimana kronologi kecelakaannya?".

"Pria itu mabuk menyebabkannya melanggar lampu merah dan ia mati di tempat saat kejadian. Lisa sudah di operasi semalam jadi cepat atau lambat dia pasti akan segera sadar" kim hyu bin berusaha untuk berpikir positif.
"Ne tuan".

"Dia siapa?" kim hyu bin melirik ke samping kiri jungkook.
"Ini temanku dari paris, kami memakai jet pribadinya ke Seoul".

"Jinja?".
"Ne".

"Annyeonghaseyo, saya cha eunwoo".
"Ne, gomawo telah membantu kedua putriku eoh?".

"Sama-sama".

°°°

Matahari terik menyinari kota Seoul, sudah empat jam berlalu namun keluarga kim tampak masih betah duduk di depan ruang ICU menunggu sang bungsu.

"Appa, kita pindahkan saja lisa ke kim hospitality" ucap jennie.
"Ne? Tapi adikmu belum sadar jennie ya" kim hyu bin berucap lembut.

"Gwenchana, aku yang akan mengambil alih perawatannya".
"Yeobo?" kim hyu bin melirik kearah sang istri meminta saran darinya.

"Biarkan saja, kim hospitality lebih baik dengan jennie sebagai dokternya".
"Arraseo".

Tanpa menunggu lama, kim hyu bin segera melangkah menjauh untuk mengurus pemindahan lisa ke rumah sakit miliknya.

Sebenarnya pihak rumah sakit melarang hal tersebut karena kondisi lisa yang masih sangat rentan. Tapi karena kekuasaan seorang kim hyu bin maka hal itu tidak menjadi masalah. Ia sangat percaya dengan kemampuan putrinya sebagai seorang dokter karena hampir setiap pasien yang dia tangani dapat sembuh bahkan selamat dari maut.

Dua jam berlalu, kini lisa sudah berada di ruang ICU kim hospitality. Kekhwatiran anggota keluarga kim sedikit berkurang karena jennie yang bertanggung jawab sendiri merawat adik bungsunya itu. Kemampuan jennie dalam merawat pasien sudah tidak diragukan lagi, begitupun dengan rose. Tapi tampaknya rose tidak sanggup untuk menjadi dokter lisa karena suasana hatinya yang tidak baik.

Jennie masih setia memantau kondisi lisa, sementara kedua orangtuanya berada di ruangan pribadi serta jisoo yang menemani rose beristirahat di ruangannya.

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang