Kim hyu bin, son ye jin, rose, juga lisa kini tengah berdiri di depan pintu masuk rumah sakit.
Penampilan keempatnya tidak lagi baik, melainkan kacau dengan air mata yang terus mengalir saat melihat tubuh jisoo terbaring di atas brankar yang didorong cepat oleh perawat.
"Eonni" lirih lisa.
"Apa yang terjadi?" kim hyu bin bertanya kepada kang ji sub, pasalnya saat bertelepon pak kang hanya memberitahu jika jisoo tertembak tanpa mengatakan alasannya."Seorang wafia yang merupakan mantan kekasih nona jisoo yang melakukannya tuan".
"Brengsek, dimana dia sekarang?"."Sudah diamankan oleh bodyguard tuan, kami menunggu perintah tuan untuk menyerahkannya ke pihak kepolisian".
"Jangan sekarang. Aku harus memberikan pelajaran kepadanya karena telah berani menyakiti putriku"."Ne tuan" kang ji sub sedikit membungkuk.
Kim hyu bin pun melangkah menuju ruang operasi karena sudah dipastikan anak sulungnya itu harus segera dioperasi untuk mengeluarkan peluru di tubuhnya.
"Kau yakin ingin mengoperasi jennie ya?" tanya irene.
"Ne, biar aku saja" sebenarnya kondisinya tidak baik, tapi ia tetap kekeh ingin mengoperasi kakaknya."Arraseo" irene pasrah.
Jennie melangkah keluar ruangan dan berjalan ke ruang operasi.
"Jennie ya" panggil son ye jin.
"Ne eomma"."Kau yakin nak? tidak ingin istirahat saja?".
"Gwenchana eomma, aku bisa"."Arraseo, lakukan yang terbaik untuk eonnimu eoh?".
"Ne eomma"."Jennie ya, chaengi, appa mempercayai kalian".
"Ne appa" ucap keduanya bersamaan.Kim hyu bin, son ye jin, jennie, rose dan lisa. Kelimanya berpelukan untuk saling menguatkan.
"Kami masuk dulu" pamit rose.
"Ne".Jennie dan rose pun segera mensterilkan tangannya lalu memasuki ruang operasi dan melangkah ke arah jisoo yang berbaring di meja operasi.
"Eonni, bertahanlah. Jangan coba-coba meninggalkan kami" bisik jennie ditelinga jisoo sebelum memulai operasi.
Tidak berselang lama, keduanya pun mulai fokus membedah perut jisoo lalu berusaha mengeluarkan peluru yang lokasinya cukup dalam dan sulit, jika keliru sedikit saja maka nyawa kakaknya yang menjadi taruhannya.
Rose memperhatikan pergerakan jennie, ia takut tiba-tiba kondisi kakaknya drop.
"Dokter, detak jantungnya melemah" ucap salah satu perawat yang juga ditugaskan membantu.
"Jebal eonni" air mata jennie mulai turun kembali, ia pun bergegas mengeluarkan peluru itu.Setelah berhasil mengeluarkan pelurunya, rose segera mengambil alih untuk menghentikan pendarahan.
"Dokter~".
"Diam!" kepala jennie rasanya ingin pecah karena perawat itu terus saja mengucapkan hal yang membuatnya takut setengah mati."Pendarahannya sudah berhenti eonni, sekarang kita jahit kembali" untungnya rose masih bisa mengontrol diri.
Jennie menggangguk, ia berusaha untuk fokus.
Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit, perut jisoo sudah di jahit kembali.
"Hahhh" rose bernapas lega saat berhasil menyelesaikan operasi, meskipun kondisi kakaknya tidak bisa dikatakan baik tapi ia bersyukur karena kakaknya itu masih bernapas.
Titttttt
Tiba-tiba bunyi nyaring terdengar, jennie dan rose sontak menoleh ke layar monitor.
"Andwee" jennie segera menaiki ranjang operasi dan melakukan CPR kepada jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kim
FanfictionKim hyu bin dan son ye jin adalah sepasang suami istri yang terkenal karena kekayaannya yang melimpah. Mereka merupakan orang nomor satu yang berpengaruh dalam dunia bisnis di Korea Selatan. Keduanya di karuniai empat orang putri yang tumbuh dewasa...