33

676 73 4
                                    

Hari ini adalah minggu, matahari pagi tampak bersinar dan penghuni mansion tampak masih berada di kamar masing-masing.

Jennie yang merasa terusik dengan cahaya matahari mulai membuka matanya dan memutuskan untuk segera ke kamar mandi.

Setelah membersihkan diri, ia keluar kamar dan melangkah kearah kamar lisa.

"Lisa" panggil jennie dari luar karena pintunya terkunci dari dalam.
"Ne eonni" tidak lama, sang pemilik kamar segera membuka pintu dan kembali ke tempat tidurnya.

"Kenapa tidur lagi sih? Ayo bangun!" jennie mendekat kearah lisa dan menarik tangannya.
"Aku masih mengantuk eonni".

"Kau begadang semalaman? Bukankah kau ingin bersantai setelah proyek besarmu itu? Kenapa tiba-tiba jadi super sibuk begini?"
"Tadinya begitu, tapi kurasa aku perlu kerjaan ini agar pikiranku bisa tenang" lisa menjawab sambil terus memejamkan matanya.

"Jadi kau menyibukkan diri agar tidak memikirkan jisoo eonni?".
"Mwo?" seketika kedua matanya terbuka dan ia bangun dari tidurnya.

"Benar kan? Ayolah lisa, jangan berlebihan begini" jelas jennie dengan sabar.
"Maksud eonni apa?".

"Jisoo eonni mengirimkan pesan kepadamu sedari kemarin dan kau belum membalasnya sampai sekarang, bahkan belum membacanya. Dan dia juga menghubungimu semalam, tapi kau tidak mengangkatnya dan justru sibuk dengan pekerjaanmu itu".
"Jadi dia mengadu kepadamu eonni?" lisa tertawa hambar.

"Dia?? Ada apa denganmu lisa?".
"Aku juga tidak ingin seperti ini eonni. Tapi aku sudah capek dengan kelakuannya itu, dia terus saja memakai hoodieku tanpa izin dan meminta maaf setelahnya. Ucapan maaf yang dia ucapkan itu hanya formalitas, karena dia akan melakukan hal yang sama berulang kali".

"Aku mengerti, tapi ini hanya hoodie lisa ya".
"Aniyo, karena ini adalah hoodie kesayanganku" lisa menunjuk hoodienya yang kebetulan berada di kursi kerjanya.

"Kau juga sering meminjam jam tangan kesayangan jisoo eonni dulu".
"Jangan bahas yang sudah berlalu eonni. Lagian jam seperti itu sudah kuno dan ia masih punya jam lain yang tak kalah mewah.

"Kenapa kau jadi egois begini sih?" jennie dibuat geram dengan sikap lisa.
"Hoodie itu adalah hadiah terakhir dari halmonie sebelum meninggal. Dan aku sangat menjaganya eonni, aku tidak ingin seseorang memakainya karena takut hoodie itu rusak ataupun terkena noda".

"Hanya karena itu? Apa kau kira jisoo eonni tidak bisa menjaga hoodie itu? Bahkan diantara kita berempat, dialah yang paling protektif terhadap pakaiannya lisa. Ia tidak akan membiarkan setetes noda mengenai pakaian yang dikenakannya".
"Tapi tetap saja eonni, aku~" belum selesai ucapnya, jennie lagi-lagi bersuara.

"Kau masih ingat kan jam kesayangan jisoo eonni pas SMA?".
"Ayolah eonni, kenapa masih membahas yang sudah berlalu".

"Kurasa kau ingat" jennie tampak tersenyum getir.

*
Saat duduk di bangku SMA kelas 12, jisoo selalu mengenakan jam tangan yang terkesan elegant dengan warna rose gold. Jam itu adalah pemberian dari sang kakek (ayah dari kim hyu bin), tepatnya kado terakhir (ulang tahun jisoo) sebelum meninggal.

Flashback on

Jisoo selalu mengenakan jam itu saat hendak keluar mansion, entah itu saat ke sekolah, mall, ataupun nongkrong. Tapi seringkali ia tidak bisa menemukan jam itu di atas nakasnya saat pagi hari. Jisoo ingat betul bahwa ia menyimpan jam tersebut diatas nakas saat pulang sekolah.

"Eomma, apa kau melihat jamku diatas nakas?" tanya jisoo saat turun ke lantai dasar.
"Aniyo, coba tanya kepada adik-adikmu".

"Ahh ne eomma" jisoo pun kembali ke atas untuk menanyakan perihal jam tangannya kepada ketiga adiknya.

Jisoo memutuskan untuk ke kamar jennie terlebih dahulu.
"Jennie ya, apa kau meminjam jam tanganku kemarin?"
"Aniyo, aku tidak masuk ke kamarmu kemarin eonni".

"Eoh arraseo" jisoo segera melangkah keluar untuk melanjutkan pencariannya.

"Chaeng, apa kau meminjam jam tangan eonni kemarin?".
"Eoh? Aniyo eonni, aku tidak kemana-mana kemarin" rose spontan menghentikan jarinya yang tengah memainkan gitar.

"Ahh nee, lanjutkanlah permainannya. Mianhaeyo sudah mengganggu".
"Gwenchana eonni".

Jisoo lagi-lagi melangkahkan kakinya dan ini adalah kamar terakhir yang akan dia masuki.
"Lisa ya, apa kau meminjam jam tangan eonni kemarin?".
"Ahh, aku lupa memberitahumu kemarin eonni. Ini aku meminjamnya saat ke mall kemarin" jelas lisa.

"Aiss, aku sudah khawatir tadi. Jangan pakai yang ini lagi ya, kau bisa meminjam jam eonni yang lain" jelas jisoo.
"Arraseo eonni".

Setelah kejadian itu, semuanya berjalan seperti biasanya. Mereka melakukan rutinitas bersama setiap hari.

"Aiss kemana lagi jam tanganku" jisoo yang hendak nongkrong kembali kehilangan jam tangan kesayangannya.

Jisoo segera keluar kamar dan mulai menuruni anak tangga.
"Apa kalian melihat jam tanganku?" tanyanya kepada ketiga adiknya yang kebetulan tengah berada di ruang keluarga.
"Aniyo" jawab jennie dan rose kompak.

"Lisa?" jisoo menatap serius kearah sang bungsu.
"Mianhaeyo eonni, aku lupa memberitahumu".

"Astaga lisa, eonni kan sudah bilang jangan pakai yang itu".
"Mianhae eonni"

Jisoo tampak menghembuskan nafas kasar dan tersenyum manis. Ia enggan memperpanjang hal ini.

Tapi sejak kejadian itu, lisa seakan-akan tidak menghiraukan perkataan dari kakak sulungnya itu. Ia sering kali meminjam jam tangan milik jisoo tanpa izin dan setelah ketahuan kembali minta maaf. Kejadian itu terus berulang tapi jisoo lagi-lagi enggan memperpanjang hal itu. Hingga suatu hari, jisoo yang tengah membersihkan jamnya melihat lisa memasuki kamarnya.

"Jisoo eonni" panggil lisa.
"Ne, ada apa lisa ya?".

"Jadi begini, aku ada acara kampus nanti malam, apa aku boleh meminjam jam itu eonni?" tunjuk lisa kearah jam tangan kesayangan jisoo.
"Aniyo. Disana kan banyak orang, takutnya jamnya hilang atau rusak lisa ya.

"Aku akan menjaganya eonni janji".
"Kau bisa memakai jam eonni yang lain dan pastinya lebih mahal".

"Aniyo, aku ingin yang ini eonni. Kebetulan bajuku juga serasi dengan warnanya".
"Tidak bisa lisa, eonni pilihkan jam yang lain ya?".

"Please eonni, ini yang terakhir".
"Hmm Arraseo" jisoo yang tidak tega memilih untuk mengalah.

Flashback off

"Cukup eonni!" lisa beranjak dari duduknya dan melangkah ke kamar mandi.

°°°

Keluarga KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang