Trapped - Part 09

4.6K 444 33
                                    

Yuta dan Jaehyun menatap pada Haechan dengan pandangan memelas saat lelaki yang lebih muda itu tidak mau menatap pada mereka. Haechan marah karena tadi pagi mereka mencium Haechan dengan brutal tanpa bertanya apapun pada Haechan.

"Haechan" panggil Jaehyun dengan nada hati-hati namun Haechan malah menatap Jaehyun dengan mata melotot seraya memegang pisau.

Jaehyun langsung mundur secara teratur dan berdiri kembali di tempatnya dan Yuta yang sudah melihat bahwa usaha Jaehyun yang sia-sia pun hanya diam di tempatnya dan tidak berani mendekat pada Haechan sama sekali.

Mark yang kebetulan masuk ke dalam dapur melihat aneh pada Yuta dan Jaehyun yang berdiri diam di belakang Haechan. "Siang nanti kita akan dijemput manager hyung" ujar Mark yang hanya dibalas anggukan pelan oleh Haechan tanpa menatap pada Mark.

"Kau makan sedikit pagi ini, mau hyung ambilkan yang lain" tawar Mark yang membuat Yuta dan Jaehyun menatap Mark dengan datar.

"Tidak perlu" jawab Haechan datar membuat Mark hanya dapat menganggukan kepalanya kaku. Namun matanya melihat ada sisa makanan di bibir Haechan, ia hampir membersihkan sebelum tangannya di genggam oleh Jaehyun dan Haechan menatapnya tajam.

"Ini bukan lagi urusanmu Mark" ujar Jaehyun dengan nada dingin, yang seketika membuat Mark menarik tangannya.

"Maaf" ujar Mark sebelum keluar dari dapur.

Jaehyun membersihkan sisa makanan di bibir Haechan, namun sekarang gantian Haechan yang memegang tangan Jaehyun. "Jangan cari kesempatan ya hyung" ucap Haechan denhan nada dingin.

Jaehyun menundukkan kepalanya tepat sejajar dengan wajah Haechan, "kenapa kau marah lama sekali, Haechanie jangan marah lagi ya" ujar Jaehyun seraya memeluk leher Haechan dan memandangnya dengan wajah lucu.

"Kau sedang beraegyo di depanku?" Tanya Haechan dengan nada tidak percaya.

"Heum, Jae hyung minta maaf pada Haechanie jebal" ujar Jaehyun yang perlahan membuat wajah Haechan tersenyum namun ia masih berusaha menahannya.

"Haechanie ayo tersenyum eum..jebal" lanjut Jaehyun yang masih menggunakan nada imut membuat senyum Haechan pada akhirnya benar-benar begitu lebar.

"Tidak marah lagi?" Tanya Jaehyun dan Haechan pun menggelengkan kepalanya, yang akhirnya membuat Jaehyun tersenyum lebar. Ia hampir mencium Haechan lagi sebelum mulutnya di pukul oleh Haechan.

"Jangan asal sosor sembarangan terus hyung" ujar Haechan dengan nada kesal.

"Mian-mian chagiya" ujar Jaehyun yang membuat Haechan memandangnya. "Wae?" Tanya Jaehyun tanpa rasa bersalah.

"Urat malumu tidak putus memanggil Haechan dengan panggilan begitu" ujar Yuta yang akhirnya jengah karena hanya jadi penonton sejak tadi.

"Memang kenapa?" Tanya Jaehyun.

"Kau dan dia belum resmi" sahut Yuta.

Jaehyun mengangguk, "hm, tapi aku sudah pernah menyatakan padanya" jawab Jaehyun yang membuat Yuta terkejut, "lagipula tidak ada teman yang berciuman seintens tadi bukan" tambah Jaehyun dengan senyum licik di wajahnya.

"EHEM, aku harus bersiap" ujar Haechan yang jelas hanya melarikan diri.

"Auuuu, calon pacarku cantik kalau sedang salah tingkah" ujar Jaehyun dengan nada berbunga-bunga.

"Kalau begini terus aku bisa kehilangan kesempatan" batin Yuta seraya menatap Jaehyun dengan pandangan tajam. Satu pemikiran hadir dalam dirinya sebelum ia tersenyum licik.

"Jangan memasang wajah mesum begitu" ujar Taeyong yang baru masuk, "kau jangan berpikiran licik untuk memiliki Haechan" lanjut Taeyong.

"Memang aku mau melakukan apa?" Sahut Yuta dengan nada jengah.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang