(DreamxHaechan) Conexion - 09

3.1K 402 40
                                    

Mata Haechan menatap pada Jaemin dengan pandangan terkejut, namun Jaemin malah tersenyum lembut pada Haechan. Bisa Haechan rasakan tangan Jaemin yang memeluk kepalanya terasa bergetar, namun meski begitu tidak sedikitpun lelaki ini membiarkan Haechan terluka.

"Jaemin-ah" panggil Haechan.

"Kau baik-baik saja baby?" Tanya Jaemin dan Haechan pun mengangguk.

"Syukurlah" bisik Jaemin dengan nada lemah sebelum ia jatuh pingsan di atas tubuh Haechan.

"JAEMIN" teriak Haechan kencang, Jeno dan Mark dengan cepat mengambil tiang yang menimpa Jaemin. Ada rasa ngeri di wajah mereka saat melihat luka di punggung Jaemin, namun sebisa mungkin Jeno bersikap biasa.

Ia mengangkat Jaemin dan langsung membawanya menjauh dari Haechan, sedangkan Mark dan Renjun langsung membantu Haechan seraya memeriksa kondisi pria manis ini.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Renjun seraya menyentuh kepala Haechan, dengan cepat Haechan mengangguk.

"Jaemin" bisik Haechan yang khawatir akan kondisi Jaemin yang tidak sadar dalam pelukan Jeno. Haechan ingin menghampiri Jaemin, namun sepertinya kakinya terluka, ia bahkan langsung terjatuh seraya memegangi pergelangan kakinya.

Mark menatap pada Jeno yang tengah menggelengkan kepalanya, "kau perlu duduk nyaman, kita ke mobil lalu kerumah sakit ya" ujar Mark.

"Tapi Jaemin..." Ujar Haechan yang ingin menolak.

"Jaemin juga akan dibawa ke rumah sakit" jawab Renjun yang membuat Haechan terpaksa mengangguk.

"Kalian bawa Haechan dan Jaemin, disini biar kami yang urus" ujar Kun.

"Gomawo hyungdeul" ujar Jisung dengan nada sopan.

"Yoojin hyung kau juga temani mereka" perintah Kun, saat semua orang pergi Kun yang terlalu emosi langsung membalikan meja di hadapannya.

Brak

Mata semua staf terkejut dengan tindakan Kun, "kalian tahu ada kecelakaan, bukannya bergerak cepat untuk penolongan pertama tapi hanya bisa diam mematung" ujar Kun yang nada suaranya sarat akan kemarahan.

"Maafkan kami, kami semua teledor" ujar salah seorang staf.

"HANYA MAAF" teriak Winwin, "masalah ini akan di urus oleh agensi kami, dan jelas kalau terjadi sesuatu pada member kami maka kalian semua bertanggung jawab" lanjut Winwin sebelum berjalan pergi bersama dengan Kun.

******

Renjun mengusap wajah Haechan dengan sayang, memar yang ada di bagian tangan Haechan pun Renjun balut dengan ice pack yang mereka beli di jalan. Ini sebenarnya hanya pengalihan agar Jeno bisa sampai di rumah sakit lebih dulu daripada Haechan.

Mark dan yang lainnya sangat mengenal tabiat Haechan, kalau sampai Jaemin terluka dan itu karenanya maka anak itu akan merasa bersalah terus menerus.

"Ssshhh" desis Haechan yang kesakitan.

"Maaf apa sakit sekali?" Tanya Renjun seraya meniup lebam di tangan Haechan.

Haechan menggelengkan kepalanya, "aku baik-baik saja" ujar Haechan.

"Jaemin, bagaimana keadaannya?" Tanya Haechan yang masih tidak tenang, ia benar-benar khawatir akan keadaan Jaemin apalagi ia melihat Jaemin sampai tidak sadarkan diri.

"Dia baik-baik saja, jangan khawatir" ujar Renjun sembari memeluk Haechan.

"Kau yakin?" Tanya Haechan.

"Yakin" jawab Renjun mantap.

*

Dan untungnya cidera Jaemin memang tidak parah, ia pingsan karena shock ringan tapi selain lebam yang cukup parah di punggungnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena dari hasil ct scan tidak ada tulang yang patah atau bergeser.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang