(DreamxHaechan) Conexion - 08

3.3K 428 71
                                    

Jeno memilih langsung masuk ke kamar saat mereka sampai, kejadian di restoran tadi benar-benar menyakiti perasaannya. Namun Jeno tidak marah sama sekali pada Haechan, ia hanya merasa harusnya ia menghajar Felix habis-habisan kalau memang harus meminta maaf seperti tadi.

Jeno duduk di ranjangnya sembari melihat foto Haechan yang ada di meja samping ranjang, "kau marah padaku" batin Jeno. "Kau marah dan tidak percaya padaku" lanjut Jeno lagi dalam hati.

"Apa yang harus kulakukan agar dia tidak marah padaku lagi" batin Jeno seraya berpikir keras.

Tok-tok-tok

Kamar Jeno di ketuk dari luar, "masuk" jawab Jeno yang masih tetap duduk di ranjangnya.

Tampak Mark yang masuk ke dalam dan Jeno pun hanya tersenyum, "eoh, ada apa hyung?" Tanya Jeno.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Mark dan Jeno pun mengangguk.

"Eoh aku baik, ada apa?" Tanya Jeno.

Mark menggelengkan kepalanya seraya duduk di samping Jeno, "tentang pengakuan mu tadi, kau tidak khawatir?" Tanya Mark.

Jeno menghela nafas dalam-dalam, "menurut hyung, lebih baik mana menghadapi masalah bersama-sama dengan Haechan atau dia pergi dari kita?" Tanya Jeno.

"Kenapa kau bertanya begitu?" Tanya Mark.

"Karena menurutku selama dia disampingku, aku bisa menghadapi apapun" jawab Jeno.

"Apa menurutmu keputusan ku salah selama ini?" Tanya Mark.

"Sebenarnya benar atau salah itu tergantung bukan, hanya saja aku yakin Haechan pasti juga butuh pengakuan" jawab Jeno.

"Kau benar " jawab Mark ia sejenak memilih untuk diam sementara waktu. Dan Jeno pun hanya melihat, Mark lalu menoleh pada Jeno dan tersenyum, "tidurlah" ujar Mark sebelum keluar dari kamar Jeno.

********

"Donghyuck bangun"

Haechan membuka matanya saat merasakan usapan lembut di kepalanya, ia membuka perlahan matanya dan tertegun melihat pada wajah seseorang. "WINWIN HYUNG" teriak Haechan heboh seraya langsung memeluk Winwin dengan erat.

Cup-cup-cup

Kecupan-kecupan kecil Haechan berikan pada seluruh wajah Winwin, membuat Winwin sedikit mencoba untuk menghindari namun percuma pelukan Haechan di lehernya membuat Winwin tidak bisa banyak bergerak.

"EHEM HAECHAN" suara Yuta membuat Haechan menghentikan aksinya.

"Ya" jawab Haechan santai.

"Aku yang kekasihnya bahkan belum menciumnya sama sekali loh" ujar Yuta.

"Lalu?" Tanya Haechan yang masih belum sadar.

"Bukannya harusnya kau melepaskan kekasih ku sekarang?" Tanya Yuta.

"Kalau Haechan tidak mau?" Tanya Haechan.

Yuta menatap Haechan dalam, "yakin? Nanti kalau Mark ku cium seperti itu kau marah" jawab Yuta.

"Boleh kok, asal Winwin hyung buatku" jawab Haechan santai yang membuat Winwin tertawa.

"Ayo bertukar saja" jawab Haechan lebih antusias.

"Aissshhh" Yuta langsung pergi dari pada ia semakin kesal pada Winwin.

Setelah memastikan Yuta telah pergi, Haechan malah tertawa terbahak-bahak.

Tuk

Winwin mengetuk kening Haechan, "anak nakal, kau menggoda hyungmu?" Tanya Winwin dan Haechan hanya mengangguk seraya tersenyum kecil.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang