(NominHyuck) Dark Sunshine 18

2.2K 304 31
                                    

Taeyong memijat kepalanya saat mendengar ucapan Doyoung, "kau serius Dahae yang mengusulkan hal ini?" Tanya Taeyong dan Doyoung mengangguk.

"Astaga anak itu" bisik Taeyong pelan.

"Kalau halmeoni tahu bagaimana? Bukannya Dahae membuat perjanjian dengan Halmeoni" ujar Doyoung dengan nada khawatir.

Taeyong menutup matanya sejenak, ia juga tidak tahu perjanjian apa yang dilakukan oleh Dahae dan nenek mereka. Tapi itu jelas bukan lampu hijau atas hubungan Dahae dan juga Mark serta Renjun.

"Dahae banyak berkorban untuk Haechan" ujar Doyoung.

"Dia hanya terlalu sayang dengan Haechan" jawab Taeyong pelan.

"Haaaah, kenapa kita terlahir di keluarga yang rumit ini" ujar Doyoung pelan yang membuat Taeyong hanya tersenyum.

"Kalian ini sudah malam kenapa masih disini?" Tanya Jungwoo yang tiba-tiba masuk ke dalam dapur. Kehadiran Jungwoo mengejutkan Doyoung dan Taeyong, keduanya langsung sontak menatap pada Jungwoo yang tengah mengambil air minum.

"Ehm, kau sejak kapan ada disini?" Tanya Doyoung was-was.

Jungwoo berbalik dan menatap Doyoung dengan pandangan aneh, "apanya yang sejak kapan? Aku masuk ke dapur dan kalian ada disini" ujar Jungwoo bingung yang sontak membuat keduanya menghela nafas mereka lega.

"Kalian aneh! Apa kalian berdua berkencan dan takut ketahuan olehku?" Tanya Jungwoo yang membuat Taeyong langsung berdiri dan menoyor kepala Jungwoo.

"Otakmu itu kadang-kadang" ujar Taeyong jengkel seraya berjalan pergi, Doyoung juga mengikuti dari belakang sembari menatap Jungwoo dengan pandangan aneh.

Jungwoo hanya menatap bingung pada keduanya, mereka yang bertingkah aneh kenapa mereka malah menatap Jungwoo seperti Jungwoo yang aneh. "dasar orang-orang aneh" ujar Jungwoo seraya ikut pergi dari dapur.

**

Haechan pada akhirnya menginap semalam lagi bersama dengan Jeno dan Jaemin. Keduanya sudah terlelap nyenyak di samping kanan dan kiri Haechan.

"Eummmh" desahan halus dari bibir Jeno membuat Haechan tersenyum apalagi ia merasakan kepala Jeno yang semakin masuk dalam ceruk leher Haechan.

"Kenapa perasaan ku tidak tenang malam ini" batin Haechan, ia benar-benar tidak bisa tidur dengan insomnianya yang tiba-tiba kambuh, belum lagi pikirannya terus memikirkan tentang Dahae.

"Apa Dahae sudah tidur?" Batin Haechan, entah kenapa ia ingin mendengar suara adik perempuannya itu.

Drrtt

Bunyi getar handphone milik Haechan terdengar, Haechan lalu berusaha melepaskan pelukan Jaemin dan Jeno dengan hati-hati. Hingga akhirnya ia benar-benar bisa terlepas dari keduanya.

Saat ia melihat pesan yang masuk, senyum di wajah Haechan langsung merekah. Ia dan Dahae memang sering sehati, terkadang tanpa mengatakan rindu keduanya bisa tiba-tiba berkeinginan untuk bertemu.

 Ia dan Dahae memang sering sehati, terkadang tanpa mengatakan rindu keduanya bisa tiba-tiba berkeinginan untuk bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang