(Kook-Hyuck) Secret Admire Part 05

1.7K 260 51
                                    

Haechan membuka matanya dan menguceknya pelan, ia menoleh ke samping kiri dan menemukan Chenle yang tertidur di sebelahnya. Sempat bingung sesaat akhirnya Haechan ingat kalau Chenle dan yang lainnya menginap semalam, dan bermalam di kamarnya.

Menoleh ke kanan ada Jaemin yang juga masih terlelap, meski sedikit sulit Haechan masih berusaha untuk melihat jam di meja nakas samping tempat tidur. "06.15, masih terlalu pagi ternyata" bisik Haechan lirih.

Namun kalau sudah terbangun akan sulit untuk Haechan bisa tertidur lagi, jadi ia menyingkirkan tangan Chenle yang ada di perutnya. Baru setelah itu tangan Jaemin, namun sangat sulit memindahkan tangan Jaemin. Yang ada pelukan Jaemin terasa semakin erat, bahkan membuat tubuh Haechan bergeser sampai merapat pada Jaemin.

Haechan menoleh dan menatap Jaemin, ia langsung merasa kagum dengan visual Jaemin yang benar-benar tidak kalah dari Taeyong. Haechan jadi ingat salah satu konten NCT dimana dengan percaya dirinya Jaemin mengatakan kalau ia tampan. Membuat saat itu Jaemin langsung mendapatkan hadiah tanpa perlu bersaing melakukan apapun.

"Ini masih pagi, kau mau kemana?" Tanya Jaemin yang masih memejamkan matanya.

"Aku tidak bisa tidur lagi, jadi aku ingin membuat sarapan" jawab Haechan.

Perlahan Jaemin membuka matanya dan menatap pada Haechan, "ayo" ajak Jaemin seraya bangkit dari tempat tidur juga.

Tanga Jaemin terulur membantu Haechan untuk bangun, saat itu Haechan sempat terkejut melihat Jeno dan Jisung yang tidur di ranjang Johnny. Lalu ada Renjun, Mark dan Jaehyun yang tidur di lantai memakai kasur lipat, "mereka semua tidur disini?" Tanya Haechan pada Jaemin, dan Jaemin hanya menganggukkan kepalanya singkat.

Hap

Haechan langsung memeluk leher Jaemin dengan erat saat tiba-tiba ia sudah ada di dalam gendongan Jaemin. "Nana" pekik Haechan refleks yang membuat Jaemin tersenyum, sudah lama Haechan tidak memanggilnya seperti itu.

"Pegangan" hanya itu yang Jaemin ucapkan sebelum dengan santainya ia melangkah melewati Jaehyun dan Renjun yang posisi tidurnya memang tidak jauh dari pintu. Haechan memandang sedikit ngeri saat kaki Jaemin melangkahi wajah Renjun, kalau Renjun bangun bisa habis Jaemin di pukuli oleh Renjun.

Saat sudah sampai diluar kamar Haechan kira, Jaemin akan menurunkannya namun ternyata laki-laki ini membawanya sampai masuk ke dalam dapur. "Masih sepi" ujar Jaemin seraya menurunkan Haechan.

Haechan mengangguk, "buat spaghetti saja yang mudah" ujar Haechan pada Jaemin yang langsung menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.

"Hanya spaghetti maka tidak cukup nutrisi" jawab Jaemin seraya sudah berjalan ke arah kulkas. Jaemin tampak mencari bahan-bahan makanan, dan cukup banyak yang dikeluarkan oleh pria itu.

Haechan tidak bisa membantah, entah kenapa setiap berhadapan dengan Jaemin maka Haechan selalu merasa ia tidak bisa benar-benar melawan Jaemin. Berbeda jika itu Mark atau Jaehyun, jika keduanya menolak maka Haechan masih akan bersikap keras kepala sampai mereka menyetujui Haechan.

Atau dengan Renjun, tentu Haechan tidak akan segan untuk bertengkar dan melawan Renjun sampai salah satu dari mereka mengalah. Atau Jeno, meski pria itu sering menggunakan tenaganya namun bukan berarti Jeno akan menolak keinginannya. Malah mungkin pria itu yang paling mudah di bujuk oleh Haechan.

Haechan pada akhirnya mendekati Jaemin dan berdiri di sebelahnya, "kubantu ya na" ujar Haechan dan Jaemin mengangguk. Namun saat Jaemin berbalik ia malah tidak melihat Haechan memakai celemek, jadi Jaemin menghentikan pekerjaannya dan mengambil celemek.

Grep

Tangan Jaemin melingkar di perut Haechan lalu memasangkan celemek, Haechan tersenyum menatap pada Jaemin saat lelaki itu selesai. "Gomawo Na, kalau seperti ini kita seperti pasangan" celetuk Haechan yang membuat Jaemin mematung.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang