(WayV x Haechan) PPH 100% - 06

2.3K 382 105
                                    

"MAAF"

Haechan berteriak kencang sebelum akhirnya berlari keluar dari kamar Dejun.

Brak

Pintu kamar yang terbanting membuat Dejun langsung menutup wajahnya sendiri. "AISSS... XIAO DEJUN APA YANG KAU LAKUKAN" teriak Dejun heboh sembari berjongkok.

Dejun benar-benar malu karena telah keluar dari kamar mandi dengan kondisi seperti ini. Ia mengusap wajahnya berulang kali karena merasa frustasi.

"Apa yang dipikirkan Haechan tentang ku" rutuk Dejun sembari mengacak-acak rambutnya.

Sedangkan Haechan yang berdiri di depan kamar Dejun juga mendengar apa yang diteriakkan oleh pria itu. Ada senyum geli yang terbit di wajah Haechan, sebelum akhirnya Haechan memilih untuk pergi saja.

Kaki Haechan berhenti di depan kamar Winwin, dan kamar itu tidak tertutup sempurna. Awalnya Haechan mau langsung masuk, namun mengingat insiden yang baru saja terjadi jadinya Haechan memilih untuk mengetuk pintu kamar Winwin.

Tok
Tok
Tok

Winwin menolehkan kepalanya dan tersenyum melihat siluet Haechan yang ada di depan pintu. "Masuk Haechanie" jawab Winwin.

Setelah mendapatkan persetujuan Haechan pun langsung masuk, Haechan langsung tersenyum pada Winwin.

"Hyung sedang apa?" Tanya Haechan.

Winwin menggelengkan kepalanya, "tidak ada, aku juga mau keluar kok sebentar lagi" jawab Winwin.

Haechan mengangguk paham, "kalau begitu ayo" ajak Haechan seraya berjalan lebih dulu.

"Haechan" panggil Winwin yang membuat Haechan menghentikan langkahnya dan menatap pada Winwin.

"Ya Hyung, kenapa?" Tanya Haechan.

Winwin mendekati Haechan dan memegang kedua tangan Haechan, "tentang kejadian tadi, aku minta maaf" ujar Winwin yang membuat Haechan langsung mengerutkan keningnya bingung.

Dan Haechan akhirnya ingat akan tingkah kekanak-kanakannya tadi. "malah Winwin Hyung yang minta maaf, padahal jelas ini salah ku sendiri" batin Haechan.

Haechan langsung melepaskan tangan Winwin kemudian memeluk Winwin dengan erat. Kepala Haechan bersandar pada dada bidang Winwin.

"Bukan salah Hyung kok" ujar Haechan, dan Winwin pun langsung menunduk untuk melihat pada kepala Haechan.

"Sebenarnya aku tadi yang membeli kopi itu, dan meminta staf untuk memberikannya padamu" ujar Haechan.

"APA" pekik Winwin dan ia bahkan melepaskan pelukan Haechan sembari berjalan ke arah pintu.

"Hyung mau kemana?" Tanya Haechan.

"Aku akan kembali ke perusahaan dan mengambil kopi itu" ujar Winwin.

"Untuk apa?"

"Untuk ku minum, karena kau sudah membelikannya untuk Hyung" jawab Winwin yang malah membuat wajah Haechan tampak sedih.

Winwin yang menyadari hal itu langsung memegang pipi Haechan , "kenapa sedih, kau pasti kecewa karena Hyung membuang kopinya" ujar Winwin namun Haechan langsung menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa?"

"Karena Hyung terlalu baik"

"Emh?"

"Ya tadi niatku membelinya adalah untuk mengerjai Hyung" ujar Haechan yang membuat ekspresi Winwin menjadi lebih tenang. "Kalau Hyung membuangnya langsung lalu aku akan datang dan marah-marah padamu" lanjut Haechan yang membuat Winwin akhirnya paham apa yang terjadi.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang