(MarkNoRenMinHyuck) Sorry Love 03

2.3K 333 57
                                    

Brak-Brak

"HYUNGDEUL JANGAN DIBANTING SEPERTI ITU, INI MOBIL BARU" teriak Ji-Sung histeris saat tiba-tiba Jaemin, Mark dan Jeno naik ke mobilnya dan duduk di kursi bagian belakang.

Haechan sendiri langsung ikut menolehkan kepalanya dan menatap pada Mark dengan tajam. "Untuk apa kalian disini?" Tanya Haechan.

Mark mengacuhkan Haechan dan malah menatap pada Jisung, "kau bilang sim-mu baru keluar bukan?" Tanya Mark dan Ji-Sung pun mengangguk membenarkan.

"Kenapa hanya Haechan yang akan kau antar, kau lupa apartemen miliknya satu gedung dengan milik kami" ujar Mark yang membuat Haechan mendecih kesal.

Haechan langsung berbalik menatap ke depan, "sial bagaimana aku bisa lupa" batin Haechan.

"Jadi antarkan kami juga ya" ujar Jeno yang langsung memejamkan matanya, Ji-Sung dengan polos mengangguk.

"Ya sudah aku akan antarkan kalian semua" ujar Ji-Sung pasrah.

"Kalau begitu aku akan naik taksi saja, dibelakang tampaknya terlalu sempit untuk mereka" ujar Haechan yang langsung keluar dari mobil, Jeno dan Mark juga langsung keluar dari mobil.

Dan yang tidak Haechan duga, tangannya di tarik kuat oleh Mark dan ia dipaksa masuk kembali ke dalam mobil. Tapi kini tempatnya sudah berpindah, karena ia masuk ke kursi belakang.

Mark lalu ikut masuk dan duduk di samping Haechan, sedangkan Jeno sudah pindah duduk di depan. "Kenapa mau naik taksi Haechanie, bukannya tidak sopan menolak niat baik Ji-Sung" ujar Jaemin dengan nada pelan yang mendayu di telinga Haechan.

Haechan menjauhkan wajahnya dari Jaemin, sedangkan Ji-Sung cukup syok dengan apa yang telah di lakukan oleh Jaemin.

"Berangkat sekarang Jisung-ah" ujar Mark memerintah dan Ji-Sung pun mengangguk seraya menyalakan mesin mobilnya.

Haechan menyandarkan punggungnya dan menggeram kesal. Tapi tubuhnya tiba-tiba tersentak kaget saat pahanya di di belai lembut.

Mata Haechan langsung menatap tajam pada Jaemin yang pura-pura tidak melihat kemarahan Haechan. "Hentikan" desis Haechan pelan sembari menyingkirkan tangan Jaemin.

Tapi tangannya malah di genggam aoleh Mark hingga kini tangan Jaemin kembali membelai pahanya. "Mmmm..Jaem..min...hentikan" desis Haechan pelan lagi.

"Hyung kau baik-baik saja?" Tanya Ji-Sung yang sempat melihat ekspresi aneh Haechan.

Plak

Haechan memukul tangan Jaemin, "eoh aku baik" jawab Haechan pada Jisung tapi matanya melihat pada Jaemin dengan ekspresi marah.

Jaemin tidak lagi menggoda Haechan, namun tangannya kini berpindah merangkul pundak Haechan. Haechan berusaha melepaskan tangan Jaemin namun itu percuma, karena berapa kalipun Haechan menyingkirkan tangan Jaemin, maka Jaemin akan kembali meletakan tangannya di pundak Haechan lagi.

Haechan pada akhirnya menyerah dan memilih untuk mengabaikan apa yang dilakukan oleh Jaemin. Haechan meraih kopi miliknya yang tadi sempat ia beli di bandara, sebelum akhirnya ia minum.

Mata Haechan terasa berat, tanpa tahu Mark memandangnya dengan senyum penuh maksud. Di tangan Mark ada botol kecil yang ia pegang sembari ia mainkan dengan memutar-mutar botol tersebut.

Puk

Haechan tertidur dengan kepalanya yang bersandar ke belakang, dan dengan lembut Jaemin memindahkan kepala Haechan dan mendekapnya di dadanya.

Semua yang dilakukan oleh Jaemin jelas dilihat oleh Ji-Sung dari spion mobilnya, "kau tahu batasan mu bukan Park Ji-Sung" ujar Jeno dengan wajah yang tersenyum.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang