(DreamxHaechan) Conexion - 05

3.9K 471 41
                                    

Jaemin memandang datar pada luka di sikunya, ia teledor sampai tidak sengaja menabrak pembatas jalan. Untung saja Jaemin bisa mengendalikan mobilnya, kalau tidak entah apa yang terjadi padanya. Kalau saja ada Haechan, ia pasti sudah diomeli karena tidak berkonsentrasi saat mengemudi.

"JAEMIN KAU TIDAK BOLEH HILANG FOKUS SAAT BERKENDARA"

Ada senyum lembut saat Jaemin mengingat tentang Haechan, membuat perawat yang baru akan berbicara dengan Jaemin langsung saja merona karena terpana akan senyum Jaemin.

"Jaemin-ssi" panggilan itu membuat wajah Jaemin langsung berubah, matanya menatap datar pada perawat yang tengah berdiri di depannya.

Perawat yang tadi sempat terpana langsung saja merasa ngeri melihat ekspresi Jaemin. "Ada apa?" Nada datar dari mulut Jaemin membuat perawat itu langsung terkejut.

"Ah itu... ini" wanita di hadapan Jaemin langsung bingung harus berkata apa, "Ah, ini setelah infusnya habis anda sudah dapat pulang dan jangan lupa menebus obatnya" ujar perawat itu dan Jaemin hanya mengangguk singkat. Melihat respon dingin Jaemin, perawat itu bergegas melarikan diri dengan cepat.

*

Orang tua Jaemin juga di beritahu tentang kecelakaan Jaemin, yang datang adalah appa Jaemin karena eommanya tengah berada di luar kota. Sosok appa Jaemin cukup mirip dengan putranya, jika marah terlihat sangat menyeramkan.

Plak

Taeyong yang baru datang bersama dengan Jaehyun langsung menutup mulut mereka dengan tangan saat melihat appa Jaemin menampar Jaemin.

"Kau bodoh! Otakmu sudah tidak berfungsi, kalau salah itu diperbaiki bukan berbuat gila seperti ini" ujar appa Jaemin, "kalau appa mu ini adalah appa Haechan, kau jelas-jelas tidak akan aku restui dengan Haechan" ucap appa Jaemin dengan nada tegas.

"Mianhe appa" ujar Jaemin.

Appa Jaemin hanya berbalik dan menatap pada Taeyong dan Jaehyun, membuat Taeyong dan Jaehyun langsung berjalan kearah appa Jaemin.

"Ahjussi, annyeong haseyo" sapa Jaehyun dan Taeyong.

Appa Jaemin mengangguk, "anak itu hanya menggores tangannya" ujar appa Jaemin dan Taeyong pun mengangguk paham setelah ia melihat kearah Jaemin.

"Jangan berbaik hati padanya, keputusan mu membawa Haechan pergi sudah benar" ujar pria itu seraya menatap putra kandungnya sinis. "Jangan biarkan Haechan tahu hal ini, meski dia nekat bunuh diri sekalipun jangan mengatakan apapun pada Haechan" ujar appa Jaemin memperingatkan.

"Nde ahjussi" jawab Taeyong.

"Tapi darimana ahjussi tahu tentang masalah Haechan?" Tanya Jaehyun penasaran.

"Orang tua Chenle yang bercerita, anak itu berulah di rumahnya" jawab appa Jaemin sembari menatap pada Jaemin. Sedangkan Jaemin memilih untuk tidak berkomentar apapun, ia hanya menundukkan kepalanya dan melihat entah apa di bawah sana.

Taeyong dan Jaehyun pun mengangguk paham, "keadaan Haechan baik-baik saja?" Tanya appa Jaemin dan Taeyong pun mengangguk.

"Syukurlah" jawab appa Jaemin dengan nada lega, "pastikan dia pulih dan kabari ahjussi kalau ada apa-apa ya" ujar appa Jaemin.

"Pasti ahjussi" jawab Taeyong.

"Ahjussi pergi dulu" ujar appa Jaemin pada Taeyong, ia bahkan langsung pergi begitu saja tanpa melihat pada Jaemin lagi.

Taeyong dan Jaehyun lalu mendekati Jaemin, "kapan kau boleh pulang?" Tanya Jaehyun.

"Suster bilang tadi kalau infus ku habis" jawab Jaemin, Taeyong mengangguk paham. Taeyong lalu menatap pada Jaehyun, "aku ingin beli kopi, kau mau?" Tanya Taeyong dan Jaehyun pun menggelengkan kepalanya.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang