AllxHaechan II

Trapped - Part 14 End

Mata semua member NCT menatap pada orang yang baru saja mengatai Haechan, mendengar kata-kata penghinaan yang ditujukan pada Haechan. Yuta langsung berjalan mendekat pada orang yang menghina Haechan sebelum dengan cepat ia melayangkan satu pukulan di wajah orang itu.

Buagh

Renjun langsung terjatuh dan tersungkur saat Yuta memukulnya dengan tidak main-main. Dengan senyum sinis ia mengusap sudut bibirnya yang berdarah. "Kau marah karena aku menghinanya?" Tanya Renjun dengan nada dingin. Sedangkan Mina yang hanya menonton di samping Mark langsung tersenyum puas.

"Lagipula itu kenyataan, dia marah Mark hyung punya orang lain selain dia tapi setelah putus dari Mark hyung ia bahkan menerima perhatian kalian semua" ujar Renjun dengan nada lirih, tidak ia tidak mau sampai mengatakan hal seperti ini tapi perasaan Renjun benar-benar tidak karuan saat ini.

Yuta hampir memukul Renjun lagi sebelum tangannya ditahan oleh Haechan, "dia menghinamu" ujar Yuta dengan nada penuh penekanan, namun Haechan hanya tersenyum sebelum mengambil sapu tangan Yuta di saku celana lelaki itu.

Haechan mengelap tangan Yuta dengan penuh perasaan, "aku tahu dia menghina ku" jawab Haechan seraya tersenyum pada Yuta. "Tapi memangnya kenapa, kelakuan rendah yang dimilikinya itu kau tidak perlu menurunkan derajat mu juga untuk orang seperti itu" tambah Haechan yang membuat beberapa member NCT tersenyum seraya menatap puas pada balasan Haechan.

"APA MAKSUD MU HAECHAN" teriak Renjun marah.

Namun Haechan malah menatap Renjun dengan ekspresi santai, "kau iri melihat banyak orang yang sayang padaku bukan" sahut Haechan dengan nada mengejek. "Bahkan mantan kekasihmu pun mengejar ku sekarang dan tidak peduli padamu lagi" tambah Haechan yang membuat Renjun merasa semakin marah.

"Kau ingat apa yang kukatakan padamu tadi Huang Renjun, kalau aku memaafkan kesalahanmu agar perasaan ku merasa tenang, dengan begitu kalau tadi kita mati aku tidak akan punya beban apapun lagi" ujar Haechan seraya berjalan mendekati Renjun.

"Tapi karena kita tidak jadi mati, maka mulai sekarang hubungan persahabatan kita selesai sampai disini" ujar Haechan seraya melepaskan cincin persahabatan dream dan melemparkannya pada Renjun. "Dengan memaafkan mu, maka aku sudah mulai bisa memulai hubungan baru dengan orang lain dan tidak lagi terpaku pada luka masa lalu ku" tambah Haechan yang membuat Renjun terdiam.

Renjun memandang nanar pada cincin yang tadi dilempar oleh Haechan yang kini sudah tergelatak di tanah. Sekarang ia benar-benar menyesal, sikap spontan nya tadi hanya karena ia kesal dengan semua orang yang hanya melihat pada Haechan. Haechan benar ia iri, sama seperti bagaimana ia ingin memiliki Mark. Mungkin karena melihat bagaimana sayangnya Mark pada Haechan dulu, hingga membuatnya ingin memiliki kasih sayang lelaki itu juga yang nyatanya adalah percuma.

"Karena kau yang mengatakannya, kurasa bukan ide yang buruk" ucap Haechan sembari tersenyum.

Haechan lalu berjalan mendekati dan menatap setiap member yang menyukainya, "karena jika memilih salah satu dari kalian terlalu sulit maka aku memutuskan untuk memilih kalian semua" ujar Haechan dengan nada santai. "Yang tidak bersedia boleh mundur dan pergi, tapi ingat yang memilih bersamaku tidak diijinkan bersama orang lain" lanjutnya yang hanya dibalas keheningan oleh semua orang. Ini memang cara terampuh yang dipilih Haechan, kalau satu persatu mundur maka ia akan bersama orang terakhir yang bertahan, namun jika semua tidak mundur itu namanya ia dapat jackpot.

Bahkan Doyoung sudah membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut dengan ucapan Haechan. Sedangkan Johnny jangan ditanya ia tengah memijat keningnya karena pusing akan ulah Haechan.

"Ck, aku merencanakan banyak hal namun Haechan hyung malah melakukannya karena dia" ujar Chenle dengan nada sedikit kesal namun bercampur dengan rasa bahagia walau ia tetap kesal karena Renjun menghancurkan setiap rencananya. Chenle melirik pada Jeno yang malah hanya diam saja.