(NominHyuck) Dark Sunshine 15

1.8K 339 50
                                    

Jeno membaringkan Haechan di ranjang dan berniat untuk menelpon dokter, namun tangannya tiba-tiba di pegang oleh Haechan.

Jeno berbalik dan melihat Haechan sudah membuka matanya, "kau baik-baik saja sayang?" Tanya Jeno dengan nada khawatir.

Haechan mengangguk pelan, "ini dimana?" Tanya Haechan bingung.

"Aku membawamu ke salah satu kamar hotel, tunggu sebentar aku akan menelpon dokter ya" ujar Jeno dan Haechan pun mengangguk.

Jeno berdiri agak jauh dari Haechan dengan posisi membelakangi, Haechan dengan cepat membuang saus tomat yang ada di sakunya ke tempat sampah di samping ranjang.

Haechan lalu mengambil tisu dan membersihkan sisa saus di tangannya, mata Haechan menatap sekitar sebelum ia ingat dengan tie clip miliknya. Haechan mengambilnya lalu menggores tangannya cukup dalam, sekuat tenaga Haechan menahan rasa sakitnya.

Darah segar di tangannya kini asli dan Haechan menatapnya puas, saat Jeno tampak sudah selesai. Buru-buru Haechan menyimpan tie clipnya ke dalam saku.

Jeno lalu mendekati Haechan dan menatap khawatir pada tangan Haechan. "Maaf aku tidak bisa melindungi mu, wanita itu bahkan melukai mu tepat di depan mataku" ujar Jeno.

Haechan tersenyum lembut, "Jeno jangan menyalahkan diri sendiri ya, sejak dulu Haerin memang selalu tidak suka dengan ku" ujar Haechan pelan, "aku bahkan tidak tahu kesalahan apa yang telah ku buat hingga membuatnya sangat tidak menyukai ku" lanjut Haechan.

Hati Jeno rasanya sangat tidak nyaman melihat Haechan menyalahkan diri sendiri. Padahal jelas-jelas itu bukan kesalahannya, apalagi Haechan juga tidak tahu kenapa Haerin tidak suka padanya.

"Kau tidak perlu merasa sedih hanya karena dia tidak suka denganmu" ujar Jeno, "kita tidak bisa mengendalikan perasaan orang lain" lanjut Jeno dan Haechan pun mengangguk.

"Kau benar, mungkin kehadiran ku saja sudah membuatnya muak" ujar Haechan pelan. Kata-kata Haechan membuat Jeno semakin membenci sosok Haerin.

GREP

"Aku tidak akan membiarkan wanita itu menyakiti mu lagi lain kali" ujar Jeno tegas, ini akan menjadi janjinya.

Haechan menyamankan diri dalam dekapan Jeno, "Jeno, aku mengantuk" bisik Haechan pelan. Jeno lalu mengusap sayang kepala Haechan, "kalau begitu tidurlah" jawab Jeno.

Setelah Haechan tertidur tidak lama dokter pun datang, syukurlah diantara tamu ada yang berprofesi sebagai dokter. Luka di tangan Haechan cukup dalam, dan dokter itu sampai merasa ngeri melihatnya.

Tapi melihat dari bentuk lukanya, dokter ini tahu bahwa ini luka yang disengaja. Entah Haechan yang menggores tangannya sendiri atau memang Haerin begitu dendam hingga menyakiti Haechan seperti ini. Bahkan jahitan yang ia berikan hampir 7 jahitan.

"Secara umum luka jahitan akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu, dan Untuk sementara lukannya jangan sampai terkena air" pesan sang dokter sebelum pergi dan Jeno pun mengangguk paham.

**

Haerin masih berlutut di ballroom seorang diri, ia sebenarnya ingin beranjak bangun dan pergi. Tapi Haerin tahu kalau ia menyerah dan pergi, maka Nyonya besar Lee tidak akan memaafkannya dengan mudah.

Jadinya Haerin hanya bisa bertahan dan berlutut di sini, dengan begitu ia bisa mengambil hati nyonya besar Lee lagi.

Tapi yang Haerin tidak sadar adalah, Dahae dengan sengaja melaporkan pada halmeoninya bahwa Haerin telah pergi saat halmeoninya bertanya tentang kondisi wanita itu. Jadi pada akhirnya Haerin di lupakan begitu saja saat semua orang sudah terlelap nyenyak di kamar mereka masing-masing.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang