Trapped - Part 12

4.3K 433 25
                                    

Sejak awal Chenle harusnya bisa memprediksi kalau meyakinkan seorang Lee Jeno itu perlu kesabaran tingkat tinggi. "Hyung, akan kau lakukan atau tidak" ujar Chenle dengan nada tidak sabar.

Jeno memandang Chenle dengan bimbang, "Ini sulit, kau tahu itu bukan" jawab Jeno.

"Aku tidak peduli" sahut Chenle dengan nada jengah.

"Ini berat kau tahu, kalau ketahuan bisa habis aku ditangan mereka" ujar Jeno.

Chenle mengusak rambutnya dengan kasar, "trus mau mu apa Lee Jeno-ssi" sahut Chenle dengan nada jengkel.

"Tidak tahu" ujar Jeno bimbang.

Chenle yang jengkel hampir saja menggaruk wajah Jeno, yang untungnya Jeno langsung menghindari lelaki China itu. "Aku tidak peduli kau berhasil atau tidak, yang jelas nanti siang rencana ku akan tetap dilaksanakan" ucap Chenle sebelum berjalan pergi meninggalkan Jeno.

********

"Kenapa kau ada disana Renjun-ah" ucap Haechan yang membuat Renjun menatapnya dengan sendu.

"Kenapa kau juga bisa ada disini?" Tanya Renjun.

"Kau mengirimkan ku pesan karena itu aku keluar untuk menemui mu, tapi ternyata aku malah masuk jebakan orang lain" ucap Haechan menjelaskan. Renjun sendiri tidak banyak berkomentar, ia malah teringat bagaimana semalam saat pulang dari dorm Ilichil ia malah di hadang orang di tengah jalan.

"Menurut mu ini ulah siapa?" Tanya Haechan.

"Mungkin sasaeng fans" jawab Renjun yang membuat Haechan tersenyum.

"Sayangnya ini ulah salah satu pelacur Mark Lee" jawab Haechan yang membuat Renjun terkejut.

"SIAPA YANG KAU SEBUT PELACUR BRENGSEK" teriakan penuh amarah itu malah membuat Haechan tersenyum, karena memang ini yang ia tunggu. Ia tahu seseorang pasti mengawasi mereka sejak tadi, karena itu Haechan sengaja mengatakan kata-kata tadi untuk memancing pelakunya keluar.

"Kang Mina, ternyata kau! Kenapa melakukan hal hina seperti ini? Apa karena Mark hyung?" ujar Haechan pada sosok Mina yang kini berdiri tidak jauh dari Haechan.

Mina tersenyum pada Haechan, "tentu saja dia adalah cinta di hidupku" jawab Mina.

"HAHAHAHAHAHA" namun Haechan malah tertawa kencang, "Hm, tapi kau hanya mainan untuknya, sedangkan cintanya hanya untukku saja bukan" jawab Haechan dengan nada menghina yang membuat Mina menggeram marah. "Karena itu kau melakukan hal ini, kau kalah dariku dan Renjun" ejek Haechan.

Grep

Mina cengkeram dagu Haechan dengan kuat, "jangan sakiti Haechan" pekik Renjun marah melihat apa yang diperbuat oleh Mina. Mina menoleh pada Renjun, "pelacur seperti mu juga akan mendapatkan bagianmu, jangan ikut campur" ujar Mina penuh nada peringatan sebelum berbalik menatap pada Haechan lagi yang tengah meringis kesakitan karena kuku Mina melukai dagunya.

"Jangan menguji kesabaranku, kalau kau tidak ingin aku mengirimkan mu ke neraka" ujar Mina.

"Neraka? Aku? Kau yakin bisa membunuhku?" Tanya Haechan dengan nada menghina. "Kau tidak akan berani" tantang Haechan tanpa rasa takut yang membuat Renjun menatapnya ketar-ketir.

"Haechan" panggil Renjun pelan namun Haechan hanya mengacuhkannya dan tetap menatap Mina dengan tatapan menantang.

"Karir mu akan hancur, dan Mark hyung akan membuang mu" ujar Haechan.

Namun Mina hanya tersenyum sinis, "itu mudah, kalian mati tanpa ada yang tahu" jawab Mina seraya melepaskan cengkeramannya.

"Apa semudah itu? Kalau aku mati di tempat ini, kau kira cctv di sekitar tempat ini tidak akan diselidiki oleh polisi, belum lagi orang-orang mu menculik ku tepat di tempat umum, apa kau kira belum ada yang melapor dengan apa yang terjadi, apa kau pikir bisa tetap menyandera ku?" Tanya Haechan yang membuat Mina mati kutu, ia terdiam dan mencerna semua apa yang Haechan katakan.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang