(WayV x Haechan) PPH 100% - 14

1.6K 251 15
                                    

Haechan masih memandang bingung dengan 6 amplop merah,serta beberapa perhiasan yang ada di tangannya. "Haaaaa" desah Haechan pelan yang masih di dengar oleh Ten dan Xiaojun.

Wajah Haechan masih nampak bingung dengan keadaan yang ada. Wajah polosnya menatap pada Ten yang langsung merasa gemas sendiri melihat ekspresi Haechan.

Ten memegang kedua pipi Haechan dan menatapnya dengan wajah bahagia, "kondisikan wajah mu sayang, aku tidak mau banyak orang melihat wajah imut mu" ujar Ten.

Tapi bagaimana Haechan bisa berekspresi biasa ketika ia bahkan masih mencerna apa yang terjadi. "Tapi ..." Jawab Haechan pelan.

Mama Yangyang tersenyum melihat tingkah menggemaaskan Haechan, ia perlahan berjalan mendekat pada Haechan. Wanita itu memegang pundak Ten, dan Ten langsung menjauh dari Haechan.

Haechan tersenyum pada mama Yangyang, saat wanita itu mengelus sayang kepala Haechan. "Mama minta maaf karena membuatmu terkejut ya sayang" ujar wanita itu dan Haechan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Tidak bibi bukan begitu..."

"Mama, panggil mama karena sekarang kau calon pendamping Yangyang" ujar Mama Yangyang dan Haechan pun mengangguk.

"Ya ma" jawab Haechan pelan.

Wajah Haechan tampak sedih dan wanita itu tahu apa yang membuat Haechan murung, "berpikir tentang orang tuamu, mungkin kami akan usahakan mereka datang saat kau menikah" ujar mama Yangyang yang membuat Haechan tampak tersenyum.

"Sungguh ma?" Tanya Haechan dan mama Yangyang mengangguk membenarkan ucapannya.

"Terima kasih ma" jawab Haechan,

Disisi lain salah satu kakak Hendery mencolek tangan adiknya, "kau dengar ai bilang apa bukan, bagaimana pun caranya meski harus bersikap kasar pastikan calon mertua mu datang" ujar wanita cantik itu dan Hendery pun mengangguk.

"Aku tahu" jawab Hendery.

"Jangan kecewakan calon adik ipar ku, kalau tidak aku pasti akan menghajar mu" lanjut wanita itu lagi sedangkan Hendery hanya memutar matanya malas mendengar ucapan kakak perempuannya ini.

*

Yuta berniat untuk pergi namun tangannya seketika di tahan oleh Taeil. "Haechan akan semakin membencimu kalau kau pergi sekarang" ujar Taeil yang membuat Yuta terpaksa duduk kembali.

"Anak pintar, sekalian otakmu buat berpikir kalau kau seharusnya sudah menyerah" ucapan Taeil ini tidak hanya menyindir Yuta tapi para member yang lainnya.

"Cukup Hyung kami paham" jawab Taeyong seraya matanya melihat pada Haechan yang tersenyum bahagia. "Dia benar-benar bahagia disana" lanjut Taeyong yang disetujui oleh member yang lainnya.

"Dia cantik sekali saat tersenyum begitu" ujar Jaemin sembari mengarahkan kameranya untuk memotret Haechan.

"Kau benar" jawab Renjun yang hanya bisa tersenyum sendu.

"Ji-Sung benar-benar tidak punya kesempatan ya" bisik Ji-Sung pelan yang membuat mereka hanya bisa memandang Ji-Sung dengan pandangan prihatin.

"Ji-Sung kau masih muda, jangan berlarut-larut dalam kesedihan" ujar Taeil menasehati.

"Lihat siapa yang berbicara, sendirinya bahkan belum punya pacar" sahut Jungwoo menghina yang membuat Taeil menatapnya dengan tajam.

"Sssst, Haechan kemari" ujar Johnny yang membuat mereka langsung berbalik dan melihat pada Haechan. Haechan tersenyum sembari menatap mereka satu persatu.

"Terima kasih sudah datang" ujar Haechan.

Mark tersenyum kecil, "kau harusnya tahu, kami semua terjebak untuk datang kemari" jawab Mark seraya melirik pada Hendery yang tampak acuh.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang