(DreamxHaechan) Conexion - 02

4.3K 491 72
                                    

Renjun menatap jam di dinding, "02.00" bisik Renjun pelan, ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar. Minumnya habis dan ia berniat untuk mengambil lagi di dapur, saat melewati kamar Jisung ia melihat pintunya sedikit terbuka. Renjun memutuskan untuk menutup pintu itu, melihat sosok Jisung yang terlelap ia pun tersenyum kecil. "Kemana ia dan Haechan pergi, tidurnya sampai seperti itu" bisik Renjun pelan.

Setelahnya Renjun kembali melanjutkan niatnya untuk pergi ke dapur, tapi saat akan membuka kulkas ia melihat sebuah note.

"Aku pergi dulu, bertemu Felix dan yang lainnya"

"Haechan" bisik Renjun, ia menatap jam di dinding dan menatap pada note di tangannya. Kaki Renjun langsung berlari ke kamar, ia perlu mengambil handphonenya. Saat handphonenya sudah di tangan ia pun langsung menghubungi Haechan, namun panggilan darinya malah di tolak.

Renjun sempat tertegun sejenak karena ini pertama kalinya Haechan menolak teleponnya. Ia pun memutuskan untuk memeriksa di kamar, siapa tahu Haechan sudah kembali. Tapi hanya kekosongan yang di dapat Renjun, Renjun mengusak rambutnya kasar sebelum ia berlari menuju kamar Mark.

Brak

Mark yang baru saja akan tidur terkejut dengan kehadiran Renjun, "kenapa buka pintu seperti itu" sahut Mark.

"Haechan pergi". Ujar Renjun.

"Pergi" sahut Mark cepat seraya turun dari ranjangnya, "pergi kemana?" Tanya Mark lagi.

"Bertemu dengan Felix dan yang lainnya, apa dia tidak pamit padamu?" Tanya Renjun dan Mark sontak menggelengkan kepalanya.

"AISH LEE HAECHAN" ujar Renjun kesal.

Brak

Suara pintu yang di tutup membuat Renjun dan Mark saling berpandangan sebelum keduanya dengan cepat berlari ke arah pintu depan. Namun bukannya menemukan Haechan, mereka malah menemukan Jeno.

Jeno menatap aneh pada Renjun dan Mark, "kalian berdiri disini untuk menyambut ku pulang?" Tanya Jeno dengan nada sangsi.

"Kupikir Haechan" ujar Mark.

"Haechan?" Tanya Jeno, meski nada suara Mark pelan namun ia masih mendengar dengan jelas saat nama kekasihnya di sebutkan. "Memang Haechan kemana?" Tanya Jeno.

"Pergi" jawab Renjun.

Jeno memutar matanya malas, "kemana Huang, kalau tidak pergi juga apa mungkin kalian berdiri disini" sahut Jeno sinis.

"Kalau tahu, sudah ku seret dia pulang" jawab Renjun yang mulai terpancing emosi.

Cklek

Pintu kembali terbuka dan kini orang yang mereka tunggulah yang benar-benar datang, "Haechan" panggil Mark mendekati Haechan yang berjalan sempoyongan.

Tangan Mark terulur membantu Haechan, namun saat ia akan memegang tangan Haechan. Haechan malah menepisnya, "apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Haechan seraya berjalan melewati Renjun.

Renjun menatap pada punggung Haechan, "darimana kau?" Tanya Renjun.

"Hanya kumpul dengan Felix" jawab Haechan.

Ketiganya mengikuti Haechan sampai ke kamar pemuda manis itu, Haechan hampir jatuh sebelum pinggangnya sudah di peluk oleh Renjun dengan erat. Tapi sekali lagi itu hanya sebentar, karena Haechan langsung berusaha untuk berdiri dengan normal.

"Berapa banyak kau minum Haechan?" Tanya Mark seraya mengambil gelas air minum Haechan yang ada di meja samping tempat tidur.

"Hm" Haechan tampak berpikir sejenak, "mungkin 8 atau 11 aku tidak yakin" jawab Haechan seraya menerima air minum dari Mark.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang