Trapped - Part 11

4.5K 427 49
                                    

Haechan sedang bersiap untuk pulang saat ia didatangi oleh Renjun dan Mark. "Bagaimana keadaan Jaemin, dia baik-baik saja bukan?" Tanya Renjun yang membuat Haechan menatapnya dengan tatapan datar.

"Apanya?" Tanya Haechan dengan nada mencemooh, "lukanya atau hatinya" lanjut Haechan seraya menatap pada Mark dan Renjun seraya bergantian.

"Haechan please....." Ujar Renjun dengan nada lirih.

"Apanya Huang" sahut Haechan dengan nada lelah, "bisakah kau berhenti bersikap sok lemah dan selalu meminta perlindungan orang lain begitu, kau jelas-jelas sudah salah tapi bukannya menyesal kau malah cari masalah dengan Jaemin, kalau sejak awal kau jujur kalau kalung itu hilang, maka Jaemin paling-paling hanya memukul mu, tidak perlu menciptakan banyak drama yang membuat orang lain muak" ujar Haechan panjang lebar, tanpa tahu dibelakang dana Chenle sedang mengangkat dua jempolnya untuk Haechan.

Sedangkan Renjun hanya bisa terdiam seraya mengepalkan tangannya, Haechan yang melihat hal itu hanya dapat tersenyum sinis. "Kenapa? Kau marah? Memangnya ucapan ku salah?" Tantang Haechan yang membuat Renjun langsung menatapnya dengan nyalang.

Namun Haechan malah tersenyum sinis, "Renjun, kau sepertinya benar-benar tidak bisa mengerti keadaan, apa kau berpikir perasaan Jaemin masih sama seperti dulu untukmu setelah kau menyakitinya seperti itu" ujar Haechan.

Haechan menatap pada Jaemin yang baru masuk, "kau tahu saat aku mencium Jaemin di basemen, ia sama sekali tidak menolak" ujar Haechan dengan nada bangga yang langsung membuat Renjun dan Mark tertegun.

"Kau tahu apa artinya bukan" ucap Haechan dengan nada memprovokasi.

"Kau memungut orang yang kubuang, dan aku pun melakukan hal yang sama memungut yang tidak kau hargai" ujar Haechan seraya menatap Mark dengan pandangan mencemooh . "Tapi bedanya, kau memungut sampah sedangkan aku memungut berlian yang tidak kau lihat kilaunya" lanjut Haechan sebelum berjalan ke arah Jaemin yang sedang tersenyum lembut padanya.

"Jadi mengantarkan ku pulang?" Tanya Haechan yang dibalas anggukan oleh Jaemin. "Ayo" ajak Haechan seraya merangkul lengan Jaemin dengan mesra.

Saat keduanya sudah pergi, Renjun lalu menatap pada Mark. "Aku menyesal menyakiti orang sebaik Jaemin" ucap Renjun sebelum berjalan pergi meninggalkan Mark yang hanya mengepalkan tangannya.

Chenle yang melihat semuanya sejak tadi hanya mencebikan bibirnya dan menatap Mark dengan pandangan malas. "Ya kau harusnya juga menyesal menyakiti Haechan hyung, bukan hanya dirimu yang bisa selingkuh sebenarnya tapi Haechan hyung juga bisa, sayang sekali dia tidak melakukannya" ucap Chenle sebelum berjalan pergi begitu saja.

"SHIT" teriak Mark marah.

**********

"Terima kasih sudah mengantarku" ujar Haechan seraya tersenyum lembut pada Jaemin sebelum ia akan membuka pintu mobil Jaemin.

Grep

Namun lengan Haechan di pegang Jaemin dan membuat Haechan tidak jadi turun, "Kenapa?" Tanya Haechan pada Jaemin.

"Tentang ucapan mu tadi" ujar Jaemin.

"Ah, mian aku hanya ingin membuat Renjun dan Mark hyung kesal" jawab Haechan dengan nada hati-hati.

Jaemin tersenyum, "aku bukannya marah" jawab Jaemin yang membuat Haechan menghela nafasnya lega.

"Aku justru senang, kalau kau menyadari aku tidak menolak sama sekali dengan apa yang kau lakukan malam itu padaku" ucapan Jaemin membuat Haechan memandangnya dengan ekspresi terkejut.

"Hah" sahut Haechan.

Jaemin menggenggam tangan Haechan dan menciumnya dengan lembut sebelum menatap pada wajah Haechan, "aku tidak tahu sejak kapan melihat mu bisa membuatku bahagia, aku juga tidak tahu sejak kapan sakitmu bisa menyakiti, bahkan tidak melihat mu bisa membuat ku rindu" ucap Jaemin.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang