(NominHyuck) Dark Sunshine 23

1.5K 300 26
                                    

Haechan duduk dengan tenang seraya menatap pada tikus-tikus yang berlarian kesana kemari. Ada senyum tidak biasa di wajahnya yang membuat anak buah keluarga Lee merinding.

"Tuan, tikus-tikus ini akan dipakai untuk apa?" Tanya salah seorang memberanikan diri untuk bertanya.

"Menurutmu apa mereka lapar?" Tanya Haechan dan yang bertanya tadi hanya bisa tersenyum canggung seraya menatap ratusan ekor tikus yang tampak gelisah.

"Saya tidak tahu"

"Mereka pasti lapar, tapi mereka harus bersabar karena makanan mereka belum datang" ujar Haechan pelan, tangannya memainkan satu bangkai tikus yang telah ia mutilasi.

Tampak menjijikan dan membuat orang ingin muntah saat melihatnya, namun tampaknya Haechan tidak takut sama sekali.

Brak

Pintu terbuka lebar di ruangan itu, tampak Donghan di seret dengan kondisi tidak berdaya. "Apa Mark Hyung yang melakukannya?" Tanya Haechan saat ia berdiri di depan Donghan.

"Ya tuan muda" jawab orang yang memegang Donghan.

Haechan mengangguk paham, "ehm, masukan di ke dalam tempat tikus-tikus itu" perintah Haechan.

Orang-orang Haechan segera melaksanakan perintah Haechan, "susun tikus-tikus itu diatas bajingan itu" ujar Haechan juga. Meski tidak paham dengan maksud bosnya, namun mereka tetap melakukan apa yang di minta oleh Haechan.

Donghan mengerutkan keningnya saat merasakan ada yang aneh di perutnya, namun ia belum membuka matanya.

Dari luar Haechan tersenyum sebelum ia menekan tombol-tombol yang ada di samping pintu kandang. Disana ada monitor kecil yang entah apa gunanya, namun tidak lama tikus-tikus itu tampak gelisah.

Kuku panjang tikus-tikus itu menggaruk badan Donghan hingga baju pria itu robek dimana-mana. Bukan hanya baju, badan pria itu juga tampak tergores dan menghasilkan luka dimana-mana. Beberapa orang menatap ngeri pemandangan di depan mereka, tapi mereka juga tidak berkomentar apapun.

"Tentang yang satunya, sudah diatasi?" Tanya Donghyuck.

"Sudah tuan, Hanjo sudah melakukan tugasnya"

Haechan mengangguk dengan puas, jangan kira karena ia tidak menghukum Ji-hyun di depan umum ia akan melepaskan wanita itu. Karena wanita itu bergerak diam-diam dan tampak menjadi orang baik di depan orang lain, maka balasannya juga sama dengan sikapnya bukan.

Diam tanpa suara.

"AAAKKKHHH" Donghan berteriak dengan panik saat merasakan sakit akibat gigitan di seluruh tubuhnya. Ruangan tempatnya berbaring juga terasa sangat panas, hingga membuatnya merasa kesakitan juga pusing. Otaknya tidak dapat berpikir dengan jernih, ia menatap kesamping dan tertegun melihat wajah Haechan yang tersenyum padanya.

Tangan Donghan terulur berusaha berbicara, "To... Tolong" Rintih Donghan pelan.

Haechan memiringkan kepalanya bersikap seolah tidak paham akan maksud Donghan. "kau kenapa Donghan-ssi?" Tanya Haechan seraya berjalan mendekat. Haechan menekan lagi tombol-tombol yang ada di samping pintu kandang.

Hawa panas terasa berkurang, dan tikus-tikus yang tadi bertindak beringas perlahan mulai tenang dan menjauh dari tubuh Donghan.

"Dia terluka, bawa perlengkapan medis kemari" perintah Haechan dan Donghan menghela nafas lega mendengar hal itu.

Atau tidak

"AAAKKKHHH" teriak Donghan keras saat tiba-tiba ada jarum yang menusuknya di area perut.

"Maaf aku tidak mahir memberikan anestesi, tapi aku pandai menjahit luka" jawab Haechan dengan ekspresi santai.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang