(NominHyuck) Dark Sunshine 24-End

2K 335 34
                                    

Mark menatap Dahae dengan senyum lembut di wajahnya, ia duduk di samping tempat tidur Dahae seraya sebelumnya ia masih sempat meletakkan bunga mawar putih di dalam vas.

Mark tersenyum sembari mengusap kepala Dahae, "masih tidur ya, tidak apa-apa jangan khawatir kau bisa istirahat selama apapun dan aku akan disini" ujar Mark dengan nada lembut.

"Sweety, kau tahu hari ini jadwal kami sungguh padat dan maaf ya aku mungkin tidak bisa lama karena nanti ada jadwal dengan hyungdeul Ilichil" Mark bercerita seolah Dahae dapat mendengarnya.

"Oppa mu baik-baik saja, ia pasti akan datang juga nanti" lanjut Mark, "ah dan hari ini aku membeli boneka yang cantik, kata Haechan kau pasti tidak akan suka namun aku merasa kau akan suka meski tidak terlalu suka" lanjut Mark sembari tersenyum.

Mark menghentikan ceritanya dan menatap pada Dahae, tangan Dahae di genggam oleh Mark dan di cium penuh perasaan. "Cepat bangun ya, aku janji kalau kau bangun semua perhatian akan selalu menjadi milikmu dan aku tidak akan bersaing untuk perhatian Renjun dengan mu" bisik Mark memohon.

"Aku merindukan mu" lanjut Mark seraya menundukkan kepalanya.

Mark menghapus setitik air matanya tapi tubuh Mark langsung terpaku saat ia melihat bahwa Dahae juga menangis. Mark sontak berdiri dan menghapus air mata di wajah Dahae, "sayang" panggil Mark berharap tangannya juga menekan tombol yang ada di kepala Dahae.

Tidak lama dokter datang dan Mark pun menjelaskan pada sang dokter tentang keadaan kekasihnya. Sekalipun kekasihnya belum sadar, namun dokter mengatakan alam bawah sadarnya mungkin telah merespon dan itu adalah hal yang bagus.

Mark menatap Dahae dengan pandangan berharap, ia tahu tidak lama lagi Dahae pasti akan membuka matanya.

****

Haechan melangkah perlahan menuju ruangan yang ada di bagian belakang kediaman keluarga Lee.

"Donghyuck" panggilan itu menghentikan langkah Haechan, ia berbalik dan menatap pada kakak sulungnya.

"Kau pulang" sapa Soo Hyuk dan Haechan pun mengangguk.

"Hyung juga sedang di rumah" ujar Haechan.

Soo Hyuk mengangguk, "aku berniat ke rumah sakit siang nanti" ujar Soo Hyuk. Haechan pun mengangguk paham, "lalu apa kau akan ke rumah sakit juga? Kita bisa bersama" ujar Soo Hyuk.

"Tidak, aku belum sanggup menanggapi netizen di luar sana" ujar  Haechan yang membuat Soo Hyuk tertawa dan mengusak rambut Haechan.

"Baiklah kalau begitu, lalu bajingan itu bagaimana? Masih hidup?" Tanya Soo Hyuk dan Haechan pun mengangguk.

"Aku juga tidak tahu, mungkin besok aku akan mengembalikan dia pada keluarganya." Jawab Haechan.

Soo Hyuk menarik tangan Haechan hingga posisi mereka begitu dekat, "Dongsaeng ku sayang, kau bisa menipu Doyoung dan Taeyong namun Hyung mendukung bagaimana pun karakter mu" ujar Soo Hyuk.

Haechan tersenyum kecil sebelum ia menjaga jarak dari Soo Hyuk, "kau pengertian sekali Hyung" ujar Haechan pelan.

"Lakukan apapun dan Hyung tidak akan membiarkan kau di rugikan" ujar Soo Hyuk sebelum pergi, Haechan tersenyum ada rasa bahagia di hatinya, setidaknya hubungannya dengan saudaranya yang lain menjadi lebih baik.

*
Haechan memasuki ruangan dimana ia memenjarakan Donghan, sudah sebulan dan pria itu sudah seperti mayat hidup. Mata Donghan yang melihat kehadiran Haechan langsung saja membuat pria itu memundurkan tubuhnya, Haechan tersenyum senang melihat respon pria itu ia meletakkan kotak besar yang dibawanya di sampingnya.

"Hyung, aku datang lagi" ujar Haechan.

"Jangan datang" ujar Donghan ketakutan.

"Hyung kenapa jahat sekali dengan Haechan, kau lihat ini" ujar Haechan seraya menunjukan cincin pertunangannya dengan Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang