(MarkNoRenMinHyuck) Sorry Love 04

2.7K 378 44
                                    

Grep

Tangan Jeno di pegang dengan kuat oleh Mark, membuat Jeno menatap pada Mark dengan pandangan marah. "Jangan gila, dia mati kita dapat masalah" ujar Mark yang membuat Jeno akhirnya melepaskan Karina.

Bruk

Tubuh Karina luruh dan terjatuh ke lantai, dengan lemas ia berusaha bernafas untuk mengisi paru-parunya. Setelah ia bisa menormalkan detak jantungnya ia menatap pada Jeno dengan pandangan sendu.

"Bagaimana bisa kau tidak ragu sama sekali untuk menyakiti ku" ujar Karina dengan nada sedih.

"Aku sudah bilang aku sudah tidak peduli lagi denganmu" ujar Jeno ia perlahan menundukkan kepalanya, "berhenti memancing amarah ku kalau tidak meski harus membunuh mu aku tidak akan peduli" ujar  Jeno sebelum berjalan masuk meninggalkan Karina dan Mark.

Mark menghela nafasnya panjang sebelum ikut masuk bersama dengan Jeno. Sedangkan Karina hanya bisa menangis sedih, jujur saja ia menyesal karena mengkhianati Jeno. Padahal jika bisa dikatakan ia memang sangat mencintai Jeno dibandingkan dengan Jae Wook.

Cukup lama Karina menangis, sadar bahwa bisa saja ada yang melihatnya. Karina memutuskan untuk pulang lebih dulu.

******

Haechan tersenyum menunggu kehadiran Donghae, saat melihat kakak sepupunya itu datang ia langsung berdiri.

"Sudah lama?" Tanya Donghae.

Haechan menggelengkan kepalanya, tapi ia menunjuk pada gelas es krim yang jumlahnya ada 6. "Baru 6" jawab Haechan yang membuat Donghae tertawa.

"Maaf pekerjaan Hyung banyak sekali tadi" ujar Donghae dengan nada suara menyesal.

Haechan tersenyum pada Donghae lalu berkata, "tidak apa-apa, menjadi seorang CEO perusahaan memang tidak mudah" jawab Haechan.

"Pengertian sekali adik Hyung ini" ujar Donghae, "karena telah menjadi anak manis, kau bisa pesan apapun nanti Hyung yang bayar" ujar Donghae.

"YEEESSS" teriak Haechan senang yang membuat Donghae ikut tersenyum senang.

Seorang pelayan mendatangi mereka setelah Donghae melambaikan tangannya, buku menu langsung Donghae berikan pada Haechan dan membiarkan Haechan memesan lebih dulu.

"HM, aku mau......."

Donghae hanya diam menunggu sampai Haechan selesai menyebutkan makanannya.

"Silahkan ditunggu pesanannya akan segera kami antar" ujar pelayan yang melayani mereka sebelum pergi.

"Jadi apa jadwalmu akhir-akhir ini?" Tanya Donghae.

"Ya untuk sementara hanya konser-konser di berbagai negara" jawab Haechan, "besok aku ada rekaman dengan hyungdeul Ilichil karena sekitar September nanti Ilichil akan comeback" ucap Haechan bercerita.

"Nikmati prosesnya, karirmu sedang bagus walau lelah itu akan sepadan" ucap Donghae dan Haechan mengangguk dengan setuju.

"Lalu...dengan para kekasih mu bagaimana?" Tanya Donghae.

Haechan langsung terdiam mendengar pertanyaan Donghae, tiba-tiba saja ia teringat dengan apa yang ia lihat saat akan berangkat menemui Donghae tadi.

"It's over" jawab Haechan.

Donghae tampak tidak terkejut, "kau menyukai mereka, kenapa menyerah?" Tanya Donghae.

Haechan menggigit bibir bawahnya dengan kuat, "mereka hanya menjadikan ku sebagai pelacur dan mainan mereka" ujar Haechan yang membuat Donghae mengangkat alisnya ia lalu menatap ke arah lain. Pada empat orang pria yang terlihat tidak ramah sama sekali saat menatapnya.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang