(DreamxHaechan) Conexion - 12

3K 400 71
                                    

Area itu semakin sepi dan Chenle sendiri juga merasa khawatir dengan keadaan di sekitarnya. Apalagi wanita yang ia cari tidak tampak di manapun. Dan tanpa Chenle sadari orang yang ia cari tengah tersenyum menyeringai mengintai pergerakan Chenle. Tangannya memegang sesuatu dengan erat, lalu dengan berjalan mengendap-endap ia mendekati Chenle.

Tiba-tiba alunan keras terdengar membuat wanita itu kembali ke posisinya yang tersembunyi, tampak Chenle tengah menerima telepon dari seseorang.

"DIMANA KAU"

Teriakan keras ini mengejutkan Chenle sampai-sampai ia menjauhkan handphonenya. "Haechan hyung?" Tanya Chenle memastikan.

"Kau dimana?"

"Aku sedang dijalan hyung" jawab Chenle seraya memutar langkah kakinya dan sedikit berlari.

"Kembali sekarang juga atau kita berakhir"

Ucapan Haechan membuat Chenle terkejut saking terkejutnya ia sampai berhenti berlari, "maksud hyung apa? Jangan begini hyung aku tidak mau putus denganmu" ujar Chenle keras yang membuat wanita yang tengah bersembunyi itu mengepalkan tangannya. Kata-kata Chenle ia paham dengan benar maksudnya,  kemarahan membuatnya berjalan nekat mendekati Chenle dari belakang.

"AKU BILANG KEMBALI SEKARANG, KENAPA KAU MALAH MENGOMEL SEPERTI ITU" teriakan Haechan membuat Chenle menutup telinganya karena terlalu kerasnya tanpa sadar tangannya malah menekan tombol speaker.

"JANGAN MENCARI ORANG GILA YANG SEDANG MENCARI SENSASI UNTUK DIRINYA SENDIRI, HANYA BUANG-BUANG WAKTU DAN TENAGA LAGIPULA MAU DIAPAKAN JUGA KALAU MEMANG IA HANYA ORANG EGOIS TIDAK BEROTAK MAKA TIDAK ADA HASIL BAIK APAPUN NANTINYA, SAMPAH TETAPLAH SAMPAH APA KAU MENGERTI ZHONG CHENLE".

Ucapan Haechan terdengar jelas oleh wanita itu yang kini tengah mematung, sampah! Bagi Haechan dirinya hanya sampah. Wanita itu akhirnya hanya terdiam di tempatnya tanpa melakukan apapun, ia juga hanya memandang hampa pada punggung Chenle yang telah berjalan pergi.

Tin

Chenle langsung berhenti saat ia hampir di tabrak mobil, dan untungnya ternyata itu adalah Jeno. "Masuk" perintah Jeno dan Chenle pun langsung berlari mendekati mobil Jeno.

******

Jaemin menatap pada Haechan namun yang di tatap hanya tampak acuh tak acuh kepadanya. "Haechan-ah" panggil Jaemin.

"Eoh" jawab Haechan singkat.

"Tentang hal ini.."

"Jaemin" panggil Haechan yang langsung membuat Jaemin menutup mulutnya dan fokus menatap pada Haechan. "Apa sebenarnya kau malu mengakui kalau aku kekasih mu?" Tanya Haechan.

Jaemin sontak menggelengkan kepalanya, "tidak! Tidak sama sekali Haechan" jawab Jaemin.

"Tapi apa yang kulihat tidak begitu" jawab Haechan.

Jaemin dengan cepat turun dari ranjangnya dan berlutut di depan Haechan , ia genggam tangan Haechan dengan lembut. "Kau tahu aku sama sekali tidak begitu, apa yang terjadi selama ini hanya sesuai dengan apa yang Mark hyung katakan" jawan Jaemin.

Haechan tersenyum sinis sebelum ia menghempaskan tangan Jaemin. "Tapi kau menurutinya Na Jaemin, membuatku merasa begitu rendah diri dan selalu bertanya-tanya apa kalian BENAR-BENAR MENCINTAI KU" teriak Haechan marah.

Renjun tertegun mendengar curahan hati Haechan, ia tidak pernah mengira bahwa Haechan akan punya pemikiran seperti itu. "Haechan-ah, kau tahu jelas kalau kami semua mencintai mu" jawab Renjun.

Namun Haechan malah tersenyum sedih,  "Anni, aku tidak tahu" jawab Haechan. "Kau ingin tahu perasaan ku selama ini?" Tanya Haechan balik yang membuat mereka tertegun.

AllxHaechan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang