Part 62 - Merasa Bersalah

733 83 69
                                    

Backsound chapter ini adalahHATE YOU - Bang JK (My Fav from Golden Album)Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan memakai mode putar ulang, lagunya pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsound chapter ini adalah
HATE YOU - Bang JK (My Fav from Golden Album)
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan memakai mode putar ulang, lagunya pendek.

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

Namjoon mengusak rambutnya frustrasi, dia baru sadar atas segala ucapan kasar yang dia lontarkan pada Diandra dan om Kris. Bukan hanya Namjoon, tapi semua orang yang ada di sana kecuali Ken ikut frustrasi.

Tanpa banyak bicara Namjoon menyabet kunci mobil yang ada di tangan Hoseok. Dia segera pergi untuk mencari keberadaan Diandra. Di basement rumah sakit mobil milik Diandra sudah tidak ada, padahal Namjoon ingat betul mobil kekasihnya terparkir tiga mobil dari mobil Hoseok saat dia dan saudaranya datang tadi.

Namjoon memasuki mobil dan segera mengendarainya dengan tergesa. Besar kemungkinannya Diandra dan orang tuanya pulang ke kediaman Prasetya, maka Namjoon memutuskan untuk datang ke sana.

"Maafin aku, Hon. Maaf," gumam Namjoon sambil memukul-mukul kemudinya penuh sesal. Lampu merah yang sebenarnya singkat jadi terasa lama bagi Namjoon.

"Maaf melukai perasaanmu, Hon. Maafin Namu juga, Om." Terbayang dengan jelas bagaimana raut kecewa dan penuh luka Diandra. Ditambah wajah lelah om Kris yang membuat Namjoon semakin kecewa pada dirinya sendiri.

Setelah sampai di gerbang megah kediaman keluarga Prasetya, Namjoon membunyikan klakson tiga kali seperti biasanya. Seorang satpam keluar dari dalam rumah mengetuk kaca jendela mobil Namjoon yang langsung Namjoon buka.

"Maaf Den, mulai sekarang Aden tidak diizinkan untuk berkunjung ke sini. Ini pesan dari Nona Diandra. Mohon segera pergi dari sini, Den!" Namjoon semakin frustrasi mendengar informasi dari satpam tersebut. Namjoon bahkan sampai tidak kuasa untuk melakukan perlawanan, dia terlalu malu untuk kembali membuat keributan. Namjoon cukup lama terdiam di dalam mobilnya yang masih berhenti sembarang di depan gerbang rumah keluarga Prasetya.

Bunyi notifikasi ponsel mengalihkan perhatian Namjoon, senyumannya sedikit timbul melihat notifikasi pesan dari kekasihnya. Tanpa membuang waktu Namjoon segera membuka pesan tersebut.

"Temui saya besok di Prasetya Grup! Silakan segera meninggalkan kediaman kami!" Meski isi pesannya masih sangat kaku, tapi Namjoon sedikit bisa bernafas lega karena Diandra meminta bertemu besok. Sejauh mereka mereka bersama, mereka selalu mendiskusikan dengan baik-baik apapun masalahnya. Jadi Namjoon sudah bertekad besok dia harus memperbaiki semuanya seperti semula.

....

Keesokan harinya, pagi-pagi Namjoon pamit pada saudara-saudaranya untuk menemui Diandra. Tapi Namjoon hanya pamit kerja biasa pada Jin, dia tidak mau membebani sang abang karena kondisi Jin masih belum stabil.

Mungkin karena terlalu semangat, Namjoon datang terlalu pagi. Diandra belum datang dan dia dipersilakan masuk oleh asisten om Kris untuk menunggu kekasihnya di dalam sebuah ruangan yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Saat masuk ke dalamnya, barulah Namjoon paham bahwa itu adalah ruangan milik Radi dulu saat melihat papan nama kaca yang terpanjang di meja kerja yang ada di ruangan tersebut. Grafir nama Radian Krisna Prasetya tampak sangat indah di papan nama tersebut.

ABANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang