DOUBLE UP!!!
Yang belum baca chapter sebelumnya pas sahur, silakan baca lebih dulu!Backsound chapter ini adalah
Hate You - Jungkook
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai dengan mode putar ulang!WAJIB DIPUTAR YAH! Wkwkk
Happy Reading!
Enjoy!
.
.
."Kira-kira kami berdua lolos nggak yah, Om? Chim deg degan banget," tanya Jimin cemas.
"Gimana kalau ternyata kita gak keterima? Haduh ... males banget harus daftar-daftar lagi ke kampus yang lain," keluh Taehyung sekaligus sama cemasnya dengan Jimin.
Sore ini mereka berkumpul di halaman belakang, mereka menemani si kembar input data untuk daftar perguruan tinggi. Kebetulan sekali mereka sore ini sudah ada di rumah semua. Hanya tante Emily dan Diandra saja yang sedang ada acara.
"Udah tenang ajah! Optimis, ok!" Om Kris mengusak rambut si kembar yang duduk di kiri kanannya. Mereka berdua menghembuskan nafasnya kasar lalu memeluk om Kris bersamaan.
"Makasih, Om. Berkat Om kami berdua jadi bisa mutusin memilih kampus ini," ujar Taehyung.
"Sama-sama, Om senang bisa kasih masukan." Tadi pagi, Jimin dan Taehyung mengajak om Kris diskusi terkait dua universitas yang tadinya menjadi pilihan mereka berdua. Dan om Kris dengan senang hati memberikan masukan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Berhubung salah satu pilihannya adalah kampus Radian dulu, maka om Kris merekomendasikan kampus tersebut karena om Kris sudah tahu bagaimana kualitasnya.
"Tapi passing gradenya tinggi banget di kampus ini, Om. Tetep gak terlalu PD," keluh Jimin yang masih saja ragu.
"Berdoa ajah udah! Om capek ngomong buat nyingkirin pikiran negatif kamu," putus om Kris sambil menjitak pelan puncak kepala Jimin.
"Bener kata Om Kris, mending kalian banyakin doa ajah!" seru Namjoon yang tengah sibuk dengan iPadnya.
"Tenang ajah, kita semua juga pasti bantu doa kok," sambung Hoseok, pemuda itu juga tengah sibuk, bedanya dia sibuk dengan laptopnya.
"Boleh tukeran tempat dulu nggak, Tae? Abang perlu Om Kris," pinta Namjoon.
"Tukeran juga, Chim! Abang juga butuh Om Kris." Si kembar mencebikkan bibirnya, mereka melepaskan diri dari om Kris dengan terpaksa.
"Om, ini baiknya gimana yah? Rationya tidak pas terus, Joon pusing." Namjoon menyerahkan iPad miliknya pada om Kris. Laki-laki paruh baya itu segera mencoret-coret desain yang Namjoon buat, yang tentu saja tidak dipahami oleh yang lain, karena hanya mereka berdua yang ada di dunia desain. Terdapat banyak angka-angka yang bertebaran dalam desain Namjoon tersebut.
"Oh gitu rumus rationya, makasih banyak, Om." Om Kris mengangguk dan terkekeh melihat raut serius Namjoon saat meneruskan pekerjaannya.
"Dahinya gak usah pakai berkerut segala, Joon! Pakai manyun-manyun pula mikir seriusnya." Om Kris tertawa kecil sambil mengelus dahi Namjoon mengurai kerutan tersebut. Namjoon juga jadi ikut tertawa dibuatnya.
Kini giliran Hoseok menyerahkan laptopnya kepada om Kris.
"Apa lagi ini? Om itu udah pensiun dini, berasa kerja deh seharian ini." Meski om Kris melayangkan protes, tapi tak urung juga dia mengambil laptop Hoseok yang pemuda itu berikan.
"Ini revisi komposisi produk yang sempat Om saranin ke Hoseok. Coba cek lagi, Om! Kalau sudah ok, nanti Hoseok langsung serahkan ke tim produksi." Om Kris mengangguk dan segera meneliti semua hasil pengetesan dari produk baru yang Hoseok buat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG (END)
Fanfiction23 Maret 2023 - 29 Maret 2024 INI HANYA FIKTIF BELAKA! PLEASE, NO PLAGIAT! Hanya cerita tentang sebuah keluarga. Berisi tujuh orang bersaudara. Hidup bersama sejak orang tua mereka tiada. . . . Jika ada yang mampir ke sini sesama creator/author wa...