Part 26 - Hari yang Berat

1K 108 177
                                    

NOTES!1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTES!
1. Chapter ini 5724 kata, jadi mohon maaf jika banyak typo. Panjang bgt buat aku revisi, mager wkwk. 🙏🏻
2. Cari posisi yg nyaman, silakan putar backsoundnya dengan mode putar ulang! Wkwkk

Backsound Chapter kali ini adalah
Mahalini - Bohongi Hati
Silakan putar di platform musik yg kalian pakai!
Silakan pakai mode pulang! Karena chapter ini panjang.

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

Jin terbangun dari tidurnya, membuat Jungkook yang ada di sebelahnya mendekat dan mencondongkan dirinya ke arah Jin yang terbaring di kasur.

"Abang?" panggil Jungkook lembut.

"Hmm." Jin menjawab dengan gumaman.

"Abang butuh sesuatu?" tanya Jungkook.

"Haus."

Jungkook segera men-setting ranjang Jin jadi setengah duduk. Dengan pelan dia membantu Jin minum. Setelahnya Jungkook duduk kembali ke kursinya, dia menunduk dan memainkan jari-jarinya seperti anak kecil yang sedang ketakutan.

"Dek?" panggil Jin, Jungkook mengangkat kepalanya menatap Jin.

"Kenapa?" tanya Jin serius meski pelan.

"Adek-" ucap Jungkook pelan dan mengambang.

"Kenapa hhmm?" tanya Jin ulang dengan nada yang sangat lembut.

Bukannya menjawab, mata Jungkook malah berair. Isakan lirih mulai keluar dari bibirnya. Jin menarik Jungkook untuk pindah ke ranjangnya lalu Jin membawa badan Jungkook ke dalam dekapan hangatnya.

"Adek kenapa nangis?" tanya Jin kesekian kalinya.

"Adek minta maaf, Bang. Maaf Adek kekanak-kanakan. Maafin Adek udah kasar dan mendiami Abang yah." Jin tersenyum mendengarnya.

"Abang yang harusnya minta maaf, Adek memang benar Abang belum bisa gantiin posisi Ayah. Maafin Abang yah nggak nonton turnamennya Adek, maafin Abang yang nggak bisa meluk Adek sebelum memasuki lapangan, maafin Abang yang nggak gercep datang waktu Adek kecelakaan. Tolong maafin semua kesalahan Abang?" Jin mengelus belakang kepala Jungkook sayang dan mengecup puncak kepala Jungkook lama dan dalam.

"Adek udah maafin, karena Adek juga salah sama Abang," cicit Jungkook lirih.

Cukup lama mereka berpelukan sampai akhirnya Jin mengurainya. Dia menghapus air mata di pipi Jungkook yang memerah, dia tersenyum lebar untuk menenangkan Jungkook.

"Yang lain kemana, Dek?" tanya Jin yang melihat ruangannya sepi, hanya ada dirinya dan Jungkook saja.

"Abang-abang lagi makan ke luar di ajak Bang Ken dan Bang Rendi. Adek yang jaga Abang, soalnya Adek udah makan duluan di sini waktu mereka mandi," jelas Jungkook.

ABANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang