23 Maret 2023 - 29 Maret 2024
INI HANYA FIKTIF BELAKA!
PLEASE, NO PLAGIAT!
Hanya cerita tentang sebuah keluarga.
Berisi tujuh orang bersaudara.
Hidup bersama sejak orang tua mereka tiada.
.
.
.
Jika ada yang mampir ke sini sesama creator/author wa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adik-adik Jin gelisah menunggu Ken keluar dari kamar abang mereka. Pikiran mereka saat ini sangatlah kacau, apa yang terjadi dengan abang mereka sebenarnya?
Saat Ken keluar, mereka langsung menyerbu Ken dengan banyak pertanyaan.
"Bang Ken, Abang nggak kenapa-napa kan?"
"Abang sebenarnya kenapa?"
"Kenapa Abang sampai pingsan?"
"Tidak terjadi sesuatu yang buruk kan?"
Ken dibuat kewalahan oleh kepanikan Wijaya bersaudara itu.
"Hey hey hey! Tenang dulu! Gimana gue mau ngomong kalian nyerocos mulu!" tegur Ken tegas.
"Maaf, Bang. Kan kita semua khawatir," cicit si bungsu.
"Alergi Abang kalian kambuh," ujar Ken to the point menyampaikan penyebab Jin pingsan
"Hah? Kambuh? Kok kita nggak tahu?" respons adik-adik Jin bingung.
"Ya mana gue tahu. Kan kalian yang bareng terus sama Jin. Dia dehidrasi, bisa jadi Abang kalian diare sebelum pingsan atau bahkan muntah-muntah. Kita belum bisa mastiin karena dia juga belum bangun. Tapi untungnya paru-paru Jin tidak mengalami pembengkakan kayak dulu. Hanya sekitar tenggorokannya saja sudah sedikit membengkak, sementara ini dia kayaknya bakalan sakit pas nelen makanan." Ken menjelaskan cukup detail kondisi sahabatnya.
"Pantas ajah tadi suara Abang serak." Jimin akhirnya tahu kenapa suara Jin serak tadi.
"Jin juga sepertinya sempat meminum obat alerginya, cuma karena dehidrasi dia jadi drop. Karena kalo Abang kalian nggak sempet minum obat pasti paru-parunya sudah membengkak. Allergy tolerance Abang kalian kan sangat rendah. Kalian tahu sendiri!" Adik-adik Jin menghela nafas mendengarnya.
"Sekarang apa yang harus kita lakukan, Bang?" tanya Hoseok.
"Apa perlu kita bawa Abang ke rumah sakit?" tanya Jungkook cemas.
"Tidak perlu, dia udah gue injek obat. Udah gue pasang infus juga. Kalo nanti dia pingsan lagi baru kalian langsung bawa ke rumah sakit tempat gue kerja, dekat dari sini juga kan."
"Kalian siaga ajah, takutnya dugaan gue benar dia ngalamin diare dan muntah-muntah."
"Kalo nanti dia kembali ke toilet lebih dari tiga kali setelah ini, atau kembali muntah lebih dari tiga kali. Kalian juga harus segera bawa dia ke rumah sakit!"
"Tapi kalo itu semua tidak terjadi, cukup habiskan infus dan mulai nanti malam konsumsi obat yang gue resepkan." Mereka mengangguk paham.
"Ini resepnya." Ken menyerahkan secarik kertas yang langsung diambil oleh Yoongi.
"Gue pamit yah! Ada praktek pagi soalnya. Masalah infus kalo udah abis, Abang kalian bisa buka sendiri kok, dia jago. Nanti malam gue ke sini lagi cek Abang kalian."