Part 20 - !!

697 102 57
                                    

Bagi yg belum baca chapter 19, silakan baca lebih dulu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi yg belum baca chapter 19, silakan baca lebih dulu!

Happy Reading!
Enjoy!
.
.
.

"Cuy? Makan yuk!" Rendi masuk ke ruangan bosnya untuk mengajak Jin makan siang.

"Gue makan sendiri ajah, Ren!" jawab Jin cuek, dia tetap fokus pada laptop di depannya, kacamata baca juga tidak lepas dari hidungnya.

"Gak bisa, gak bisa! Lo harus makan siang, Nyet!" Rendi menarik tangan Jin untuk bangun dari kursi kerjanya.

"Gue bekel makan, Ren. Makan keluar sendiri ajah sana!" Jin jengah karena Rendi pantang menyerah mengajaknya makan.

"Gak usah banyak alasan! Gue tahu lo bohong."

"Siapa yang bohong? Bekal gue ada di pantry! Lo cek ajah!" Rendi berjalan menuju ruang santai yang terhubung dengan pantry pribadi di ruangan Jin. Ternyata benar, ada kantong berisi kotak makan di dalamnya.

"Yahhh nggak seru banget gue makan sendirian dong," keluh Rendi lesu.

"Sama tim sekretaris ajah Ren biar rame!" saran Jin tetap fokus pada pekerjaannya.

"Mereka udah duluan pergi makan. Gue kira lo mau makan di luar kek biasanya." Jin menghentikan pekerjaannya, karena memang sudah waktunya makan siang. Dia membuka kacamatanya dan mengurut pangkal hidungnya pelan.

"Sorry banget yah. Besok-besok makan ajah sama anak-anak yang lain, Ren."

Rendi memicingkan mata menatap Jin, sejenak dia berpikir. "Bentar deh, gue tahu lo pinter masak dan emang selalu masak buat di rumah. Tapi lo hampir gak pernah bekel makan loh. Ada angin apa ujug-ujug bekel makan kek gini?" tanya Rendi penasaran.

"Gak papa, pengen makan lebih bener ajah. Kalo masak sendiri kan udah terjamin kebersihannya, orang tangan gue sendiri yang bikin," jawab Jin sambil beranjak menuju meja makan.

"Ya udah deh gue pesan makan juga, gue mau makan di sini bareng lo. Jangan makan dulu! Tungguin!" Rendi mengambil ponselnya menelepon salah satu OB untuk membelikan makanan ke kantin.

Jin menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Rendi. "Ya udah sambil nunggu makanan lo dateng gue dzuhur dulu yah."

"Ok!" Rendi mengacungkan jempolnya.

Saat Jin tengah sholat, terdengar bel pintu ruangan Jin berbunyi. Rendi langsung berdiri membukakan pintu. Tapi saat membuka pintu, dia terheran melihat siapa yang datang.

"Lah elo, Nyet! Sok formal banget pake pencet bel segala. Kaya tamu ajah lo!" Rendi menjitak kepala Ken, ternyata sahabatnya yang datang.

"Ha ha ha, karena jam istirahat, gue takut ini ruangan kosong atau Si Bos lagi ada tamu. Mana Si Bos sekarang?" tanya Ken mencari sang pemilik ruangan.

"Lagi sholat," jawab Rendi

"Masya Allah," decak Ken kagum.

"Masya Allah sih Masya Allah. Tapi muke lo biasa ajah, Ken! Jijik gue. Takut orang salah paham cuy!"

ABANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang