23 Maret 2023 - 29 Maret 2024
INI HANYA FIKTIF BELAKA!
PLEASE, NO PLAGIAT!
Hanya cerita tentang sebuah keluarga.
Berisi tujuh orang bersaudara.
Hidup bersama sejak orang tua mereka tiada.
.
.
.
Jika ada yang mampir ke sini sesama creator/author wa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backsound chapter ini adalah Afgan feat Rossa - Kamu yang Kutunggu Silakan putar di platform musik yg kalian pakai!
Happy Reading! Enjoy! . . .
Selama bermain golf Jin benar-benar mendiami Jungkook, candaan Jungkook tadi sore tidak bisa dia wajarkan begitu saja. Jungkook benar-benar merasa bersalah pada abangnya.
"Bang? Maafin Adek?" pinta Jungkook memelas saat Jin sedang merapikan rambutnya begitu selesai mandi habis golf.
"Apaan sih, Dek!" seru Jin balik sedikit jutek karena masih kesal. Jungkook memajukan mulutnya dibalas jutek begitu.
Jin meraih ranselnya lalu segera keluar kamar mandi, Jungkook mengikuti dari belakang untuk keluar juga. Tapi saat akan membuka pintu kamar mandi tangan kanan Jin tiba-tiba kaku dan sulit menggenggam handle pintu. Jin menghela nafas dalam berusaha tetap tenang. Tapi tidak dengan Jungkook, wajahnya langsung panik bukan main.
"Bang?" panggil Jungkook lirih, dengan cekatan dia mengambil alih ransel abangnya dan membuka pintu kamar mandi lalu menuntun Jin menuju abang-abangnya yang lain yang sudah menunggu mereka. Jin berusaha keras menggerak-gerakkan tangan kanannya tapi sulit sekali digerakkan.
"Bang, Kak, tangan Abang nggak bisa di gerakkin," lapor Jungkook pada abang-abangnya yang lain dan Alexa. Mereka panik mendengar laporan Jungkook.
"Duduk dulu, Bang!" ujar Hoseok sambil mendudukkan Jin lembut di kursi menuju area parkiran.
"Kita harus bagaimana? Mana Bang Ken udah jalan ke tempat makan duluan." Namjoon menatap Jin khawatir, yang lain memang sudah berangkat lebih dulu ke tempat makan.
"Gue bantu, Bang!" Yoongi jongkok di hadapan Jin lalu meraih tangan kanan Jin yang sangat kaku dan berusaha memijatnya.
"Sshhhh, sakit, Yoon! Cukup!" ringis Jin serius, membuat mereka semua khawatir. Yoongi segera menghentikan gerakan tangannya.
Alexa dengan sigap memeriksa ransel Jin dan mengambil kotak P3K yang syukurnya ada di sana. Setelahnya dia segera duduk di samping Jin. Membuka kotak P3K tersebut dan isinya lengkap berisi obat dan alat yang Jin butuhkan sewaktu-waktu.
"Lepasin tangan Abang, Yoon!" pinta Alexa tegas. Perempuan itu memakai sarung tangan steril yang ada di kotak P3K. Lalu dengan lembut dia meluruskan tangan kanan Jin.
"Ini pertama kalinya tangan kanan Abang kram?" tanya Alexa tenang sambil mempersiapkan obat yang harus diinjek.
"Iya, Abang sendiri kaget," jawab Jin jujur, Alexa mengangguk paham sambil menyedot obat dari botol kecil ke suntikan.
"Pas mandi tadi Abang mimisan atau muntah?" tanya Alexa lagi, kali ini Jin menggeleng. Alexa mengangguk cuek sambil mengoleskan alcohol swab ke lekukan lengan kanan Jin.