PCM 19

4K 178 12
                                    

Mata tercelik.Di usap lembut matanya.Mulut sudah ternganga dek menguap.

Mata terlirik ke arah jam digital yang berada di atas meja sisi katilnya.Terbuntang matanya apabila jarum telah menunjuk ke arah 8 pagi.

" Alamak! Subuh!" Mawar terus bangun dari pembaringan.Kaki pantas menuju ke arah bilik air.

Seusai dia qada' solat subuhnya.Dia terus turun ke bawah ingin menyiapkan sarapan pagi untuk sang suami.

Baru saja semalam dia berazam ingin membuatkan suaminya jatuh cinta.Tapi lain pula yang jadi.

" Nak masak apa eh?" Ujar Mawar memikirkan menu untuk sang suami bersarapan.

Andai dia tahu makanan kesukaan sang suami.Pasti sudah lama dia masak.

" Wait? Asam pedas!"

" Eh? Takkan nak sarapan pagi asam pedas kot?" Keliru Mawar.

" Masak jelah macam biasa!" Cadang Mawar Pasrah.

Dia terus mula berperang di dapur.Cadangnya ingin memasakkan bihun goreng saja untuk sang suami.Janji dapat alas perut.

Seusai berperang di dapur.Mawar mula menghidang semuanya di meja makan hadapan.

Kaki terus membuka langkah ke tingkat atas.Ingin mengajak sang suami bersantap bersama.

Baru saja dia ingin mengetuk daun pintu suaminya.Tiba - tiba telinganya terdengar bunyi seperti orang merintih dan menangis saja.

Di kuak sedikit pintu tersebut.Di pasang telinga.Mata melirik ke arah suaminya yang masih terduduk di atas sejadah dengan kitab Al - quran yang berada di depannya.

" Ya allah... kau ampunilah segala dosa yang telah aku lakukan dahulu.Bukalah pintu hati seseorang untuk mudah ku mendapatkan hatinya."

" Ya allah... Seorang gadis yanv amat aku cintai.Seorang gadis yang sudah lama aku ingin memilikinya.

Namanya selalu aku selitkan di dalam doaku.Namanya selaluku sebut.Tidak pernah sekali pun aku meninggalkan nama itu di dalam doaku." Aryyan tertunduk.Air mata mengalir membasahi pipinya.

" Tapu mengapa gadis lain yang kau pilih untuk menjadi milikku? Mengapa bukan seorang hambamu, Arissa?" Terhenjut Bahunya dek tangisan.

Mawar terdiam.Lidahnya terkelu mendengar kata - kata yang di tuturkan oleh suaminya.Mata terkebil - kebil memandang suaminya dari arah belakang.

" Kau berikanlah aku peluang untuk menghalalkan hambamu yang bernama Arissa. Kau permudahkanlah urusanku.Kau terimalah permintaanku ini ya allah... Ya allah yang maha mendengar."

"Aku mula mencintai isteriku.Dan aku memohon agar cinta itu segera mati dan hanya Nama Arissa saja yang terpahat di hatiku.Tetapkanlah cintaku terus setia kepada Arissa.Janganlah engkau ambil rasa itu." Air mata bagaikan tidak mahu berhenti saja.

" Kau buanglah rasa cintaku ini kepada sang isteri ini jauh - jauh dari hati aku.Dan jauh dari hidupku."Rayu Aryyan.Getaran suaranya lemah.

Mawar mengetap bibir.Air matanya sudah mengalir membasahi pipi bulatnya.

Tidak sanggup lagi dia ingin mendengar lebih lagi.Dia tidak kuat.Dia terus menerobos masuk ke dalam bilik sehingga membuatkan penghuni di dalam berkalih.

Pantas Aryyan mengelap air matanya.Berkerut dahi Aryyan melihat sosok sang isteri yang main masuk saja ke dalam biliknya.

" Siapa izinkan engkau masuk dalam bilik aku?" Tengking Aryyan.

" Awak memang tak boleh nak lupakan Arissa ke, Aryyan?" Soal Mawar dengan getaran hebat suaranya.Sebak.

Gigi di ketap.Bergetar habis seluruh tubuh badannya apabila mendengar doa dan permintaan sang suami.

- PENGORBANAN CINTA - [C]Where stories live. Discover now