PCM 62

4.4K 222 8
                                    

( Ini part hanya tambahan saja.Tidak berlaku di dunia nyata.Hanya ingin menyedapkan jalan cerita saja.) - Harap maklum.

🦋✨

Rayyaz dan Mawar hanya tertunduk saja.Tidak berani langsung mereka ingin mengangkat kepala dan membalas tenungan tajam milik Datin Amani.

" Haih... Mummy penatlah Raja.Berapa kali mummy nak cakap dekat Raja?" Marah Datin Amani geram dengan perangai anak tirinya.

" Sorrylah Mummy, ye... Raja tahu Raja salah.Tapi... masalahnya Raja lupa minah ni ada kat sini-"

" No, Raja... Mawar ada ke tak ada ke. Raja tetap kena pakai seluar and baju.Raja lupa ke apa yang mummy ni bukan ibu kandung Raja? Bermaksud Raja kena jaga aurat depan mummy.Faham!" Tegas Datin Amani.

" Faham Mummy. Sorry, Raja janji... Raja tak buat dah." Ujar Raja sambil mengangkat tangan seperti orang sedang bersumpah.

" Jangan nak berjanji je! Tapi tak buat!" Keras Datin Amani bersuara.

" Ye... Kali ni, Raja betul - betul berjanji." Ujar Rayyaz yakin.

" Hm..." Datin Amani hanya mencebik saja.

" Baiklah... sebagai pengajaran kepada kamu, Raja.Meh tangan!" Keras suara Datin Amani.

Terbuntang mata Rayyaz mendengar perkataan itu dari mulut ibu tirinya.Habislah!Desis akalnya.

Datin Amani terus mencapai rotan buluh di tepi sofa.Memang kalau anak tirinya buat salah, dia perlu menghukum agar lelaki itu menjadi manusia yang berguna.

" Tangan Raja." Ujar Datin Amani.

" Mummy... tak nak lah.Mummy Raja dah besarlah, mummy." Ujar Rayyaz dengan gelengan.

Mawar sudah menahan tawa.Mahu saja dia melepaskan tawanya dek melihat wajah Rayyaz yang mula merah.

Dia perasan wajah lelaki itu.Bila cuak saja pasti merah.Jadi... kalau dia lihat wajah lelaki itu merah.Tidak lain tidak bukan! Pasti cuak! Desis akal Mawar.

" Cepat Raja..." Tegas Datin Amani.

" Janganlah mummy.Mummy ni kan... Sanggup melakukan perkara sekejam itu kepada Raja.Sampainya hatimu wahai ibu tiri ku." Ujar Rayyaz tertunduk dan bersimpuh di atas lantai.

Mulalah ayat drama pukul 7 dia tu. Desis akal Datin Amani.

" Kamu ni kan Raja! Takut nak kena denda.Tapi orang kata jangan buat, lagi kamu buat!" Keras suara Datin Amani geram dengan perangai anak tirinya.

" Apa yang bising - bising ni sayang?" Soal suara garau dari arah belakang.

" Aduh!" Gumam Rayyaz ketakutan.Dia sudah tahu pasti ayahnya.

" Abang... tengoklah ni -"

" Mummy..." Rayyaz memberi renungan mata.Kepala tergeleng - geleng meminta ibu tirinya untuk merahsiakan.

" Kenapa? Cakap biar habis.Baby... baby buat apa?" Soal Dato' Rizkyy mendekati anaknya yang sudah duduk bersimpuh.

Rayyaz sudah menutup kantuk mata.Malunya dia apabila panggilan manja itu mula kembali ke alunan telingannya.

" Baby?" Mawar terkaku akan panggilan itu.Dia panggil bini dia ke anak dia? Desis akal Mawar keliru.

" Yes... My sun, it' s my baby.Why?" Soal Dato' Rizkyy.

Mahu tersedak air liur Mawar mendengar penjelasan dari lelaki tua itu.

" Rayyaz? Paksu panggil dia baby?" Soal Mawar tidak percaya.

- PENGORBANAN CINTA - [C]Where stories live. Discover now