Rayyaz membuka langkah keluar dari perut kereta. Daun pintu kereta penumpang hadapan di buka olehnya.
Isterinya terlena dalam perjalanan. Di usap wajah isterinya. Perlahan - lahan turun ke bahu. Di tepuk sedikit bahu isterinya.
Terasa lena di ganggu. Mawar terjaga dari lena. Dia terus membuka kelopak mata. Menguap kecil. Belum sempat tangannya menutup. Tangan sang suami lebih pantas menekup.
" Dah sampai ke?" Soal Mawar memandang ke arah luar.
" Dah..."
Bertaut rapat kening Mawar apabila melihat bangun yang tidaklah terlalu tinggi. Kawasan yang penuh dengan kanak - kanak kecil sedang bermain.
" Abang nak lawat siapa kat sini?"
" Lawat?"
" Yelah... Kan. Eh jap!"
" Abang..."
" Bang."
Berkalih wajah Rayyaz melihat ke arah seorang lelaki pemandu lori yang membawa barang - barang rumah mereka.
" Kenapa bang?"
" Barang rumah tu. Nak saya angkat naik atas sekali ke?" Soal lelaki itu.
" Hm..." Rayyaz membalaa dengan anggukkan.
Mawar memandang wajah suaminya tidak percaya. Rumah bertingkat itu di pandang lagi. Pandanglah banyak kali. Memang sama. Rumah flat!
" Sayang... Jom. Nanti abang terangkan." Ajakkan lembut Rayyaz.
Mawar hanya akur saja. Rayyaz terus membuka langkah mendekati lori yang di sewanya tadi.
Seusai menurun semua barang dari lori. Rayyaz mendekati isterinya. Senyuman tipis di lebarkan di bibirnya.
" Sayang... Jom naik." Rayyaz mencapai jari jemari sang isteri. Tapi sempat Mawar menarik. Terkejut Rayyaz.
" Tak nak cerita ke?" Serius saja wajahnya.
" Sayang..." Rayyaz menghelakan nafas kecil.
" Abang janji... Nanti dah sattle semua bawa baik. Abang akan cerita." Ujar Rayyaz.
Mawar diam saja. Dia terus membuka langkah meninggalkan sang suami. Anak kecil yang sedang bermain memandang ke arah mereka.
Mawar tersenyum manis ke arah mereka. Di usap pipi gebu anak kecil perempuan itu.
" Nama awak apa?" Soal Mawar mesra.
" Mirza."
" Ouh... "
Mawar memandang ke arah suaminya. Senyuman terus mati. Dia kembali membuka langkah menaiki anak tangga.
Rayyaz mengeluh kecil. Perasaan takut mula hadir. Kalau benar apa yang di katakan isterinya hari kemarin bagaimana?
Dia tidak mahu kehilangan isterinya.
________
" Berapa bang?"
" 600."
" Ouh..." Rayyaz menyeluk kocek seluarnya. Dompet di ambil dan di buka. Not kertas yang berjumlah 100 ringgit di keluarkan 7 keping.
" Eh macam lebih je bang."
" Tak pe... Mesti abang penat bawa barang kita orang tadi. Ambil je." Ujar Rayyaz lembut dengan senyuman di bibir.
" Terima kasih banyak - banyak ye bang. Harap di murahkan rezeki abang. Saya balik dulu."
" Sama... Abang pun sama. Hati - hati balik." Pesan Rayyaz prihatin.

ANDA SEDANG MEMBACA
- PENGORBANAN CINTA - [C]
RomansaAMARAN ⚠️ Cerita ini di ambil dari kisah benar. Kisah seseorang yang pernah menjalani kisah pahit di dalam hidup mudanya. ________ ✨🦋✨ ________ Cinta? Cinta mengajarkan kita tentang pengorbanan.Cinta mengajarkan kita cara untuk mengikhlaskan.Cinta...