Mawar menyarungkan jubah yang berwarna Lavender di tubuhnya.Di padankan dengan tudung yang berwarna putih.
Dia melirik dirinya di depan cermin.Kuatkah dirinya untuk melihat sang suami di samping yang lain pada hari ini? Desis akal Mawar.
Mawar cuba menahan air matanya dari mengalir.Tidak mahu merosakkan mekap nipisnya.Nanti lambat pula dia.
Kring...
Terus berkalih wajah Mawar.Telefon yang berada di meja solek di pandang.Terpapar nama rakannya, Aufa.
Punat hijau di gesel ke atas.Pembuka suara di buka.Dia tidak mahu memegang telefonnya dek membetulkan tudungnya.
" Assalamualaikum... Aufa? Dah sampai ke?" Soal Mawar inginkan kepastian.
Nombor jam di telefonnya di lirik.Baru pukul 11.30.Lelaki itu janji dalam pukul 12.00.Awalnya lelaki itu sampai?
" Waalaikumusalam... Ha'ah.Aku nak dekat sampai ni.Kau dah siap ke?" Soal Aufa.
" Alaa... awalnya Aufa? Aku baru nak pakai tudung." Adu Mawar.
" Ouh... tak apalah.Kau pakai tudung je.Aku boleh tunggu jangan risau.Mak Awa pun tak kesah." Ujar Aufa sambil memandang ibu di sebelah.Senyuman di lebarkan.
" Ha'ah Mawar.Siaplah dulu.Janganlah kelam kabut sangat.Pakai perlahan - lahan.Nanti rosak tudung Mawar kalau terlalu kelam - kabut sangat." Ujar Mak Awa lembut.
" Baik Mak Awa.Sekejep eh.Jangan tutup lagi eh, Aufa.Kalau dah sampai bagitahu.Nanti aku turun." Ujar Mawar.
" Hmm... Pakailah tudung tu dulu.Pakai cantik - cantik tau.Baru sedap mata aku nak memandang." Seloroh Aufa dengan tawaan.
Pak!
Satu pukulan Mak Awa di lengan anak tunggalnya.Ada - ada saja lelaki itu.
" Hehe... Kejap eh." Ujar Mawar.
Tudung di betulkan.Bahagia awninglah paling lama.Memang menguji kesabaran betul.Desis akal Mawar.
________
Mawar terus mencapai telefonnya masuk ke dalam bag tangannya.Di capai bag tangannya dan terus berlari keluar bilik.
Kasihan kepada Aufa dan Mak Awa menunggu dirinya bersiap.Lama betul.Haha... kasihan benar.
Pintu di tutup.Mawar berkalih.Aufa dan Mak Awa sudah keluar dari perut kereta dan mendekati Mawar.
" Alahai... manisnya Mawar, Mak Awa tengok." Puji Mak Awa lembut, mengusap lembut bahu gadis itu.
" Eh Mak Awa ni.Ada - ada saja." Ujar Mawar dengan tawaan.
" Hm... Mawar? Kau betul ke nak pergi?" Soal Aufa inginkan kepastian.
" Mestilah Aufa.Kau tak kenal si Arissa tu tau! Merajuk nanti dia dengan aku kalau aku tak pergi." Ujar Mawar dengan tawaan.
Aufa dan Mak Awa hanya tersenyum nipis saja.Dia jujur, gadis itu memang kuat.Tidak dapat mereka mempertikaikan lagi.
" Okeylah... jomlah Mak Awa, Aufa.Nanti lambat pula kita.Tunggu Mawar pun dah setengah jam." Ajakkan Mawar menarik tangan tua Mak Awa.
" Hmm yelah..." Mereka hanya akur saja.Walaupun berat hati Aufa ingin membawa gadis itu.Dia tahu gadis itu sengaja menayangkan senyuman sedangkan hatinya melawan segala rasa di dalam.
Baru saja mereka ingin membuka langkah mendekati kereta milik Aufa.Sebuah kereta mewah yang berwarna hitam berhenti di depan rumah Mawar.
Bertaut rapat kening mereka.Satu sosok yang segak berpakaian suit mendekati Mawar dengan cermin mata hitamnya di padankan.
YOU ARE READING
- PENGORBANAN CINTA - [C]
RomanceAMARAN ⚠️ Cerita ini di ambil dari kisah benar. Kisah seseorang yang pernah menjalani kisah pahit di dalam hidup mudanya. ________ ✨🦋✨ ________ Cinta? Cinta mengajarkan kita tentang pengorbanan.Cinta mengajarkan kita cara untuk mengikhlaskan.Cinta...