PCM 26

4.4K 210 14
                                        

Jenuh Aufa dan Mawar berpusing mencari pangkir.Akhirnya dapat juga walaupun jauh.

" Mawar ..."

Baru saja Mawar ingin keluar dari perut kereta.Namanya di seru.Mawar terus berkalih memandang sisi kanannya.

" Hmm?" Gumam Mawar.Kedua belah keningnya terangkat.

" Er... sorry aw. Tak pasal - pasal kau kena jalan jauh.

" Eh tak apalah.Janji kita hadir majlis Arissa.Jom cepat! Nanti kesian Arissa tunggu kita." Ajakkan Mawar.

Mawar dan Aufa terus keluar dari perut kereta.Kereta di kunci.Mereka terus membuka langkah mendekati dewan mewah itu.

" Mawar... " Panggil Aufa lagi.

Mawar berkalih memandang lelaki di sisinya.Berkerut dahinya.Dari tadi sebuk duk seru namanya.

" Err... macam mana kau boleh kuat eh?" Soal Aufa.

" Kuat?"

" Yelah... Aryyan dah tunang dah pun dengan Arissa.Tapi aku tengok kau macam tak ada apa - apa je.Nampak kau biasa je... Sejak boleh kawan lagi dengan Arissa tu." Ujar Aufa.

Langkah Mawar terhenti.Biasa? Itu apa yang lelaki itu lihat. Kalau mereka duduk serumah atau sebilik.Pasti lelaki itu tahu apa yang berlaku setiap malam.

Bantalnya sudah naik busuk dek air matanya yang tidak berhenti mengalir dek tiap malam.

Siapa saja yang boleh tahan air mata kalau dapat tahu orang yang di sayangi ingin hidup bersama dengan orang lain dan bukan dengan kita.

" Mawar? Kau okey?" Tegur Aufa.Pelik dia.Tiba - tiba saja gadis itu berhenti.

Tersentak Mawar dari lamunan.Senyuman di tayangkan.Menunjuk dirinya hanya baik - baik saja.Cepat kepalanya di geleng.

Mawar terus membuka langkah mengejar langkah Aufa kembali.Dan hanya diam saja.Soalan yang di berikan Aufa tidak terjawab.

' Aku ada salah cakap ke?' Desis hati kecil Aufa.Tiba - tiba saja gadis itu diam.

Hampir di depan pagar dewan.Terlihat papan yang cantik terhias dan terpapar nama rakannya.

Hari ulang tahun
Arissa Marissa yang ke- 22 tahun.

Mawar terus membuka langkah memasuki kawasan yang riuh rendah dengan rakan dan sanak saudara Arissa.

Terlihat rakannya yang berada di pintu hadapan.Senyuman yang elok mekar di bibirnya kian menjadi senyuman nipis apabila terlihat suaminya yang berborak mesra dengan rakannya.

Isteri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya yang mesra dengan gadis lain.Lagi - lagi bila dapat tahu gadis itu pula yang di gila suaminya.

" Eh Mawar!" Arissa melambai - lambai ke arah Mawar.

Berpaling terus kepala Aryyan.Aryyan tersenyum mesra ke arah Mawar.

" Lambat kau datang?" Soal Arissa pelik.

" Sorrylah... pangkir tak de." Ujar Mawar dengan senyuman nipis.

" Eh tak nampak aku... Aufa pun ada.Tak sangka kau datang dengan Aufa." Ujar Arissa dengan senyuman nakal.

Adalah tu di fikirannya mahu kena rakannya, Mawar.

Aufa membalas senyuman Arissa dan menganggukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa hormat.

Mawar memandang ke arah Aufa.Dia tersenyum kekok.Lalu kepalanya berkalih memandang suaminya yang berada di sisi rakannya.Senyuman di hadiahkan.

" Encik Aryyan." Tegur Mawar dengan tundukkan kepala.Hormat majikanlah katakan.

- PENGORBANAN CINTA - [C]Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang