PCM 73

3.7K 235 11
                                    

Rayyaz menolak daun pintu kaca butik mewah itu. Di hulur tangannya menjemput buah hatinya untuk masuk dahulu.

" No... Awak masuk jelah. Saya tak selesa duduk depan lelaki." Tolak lembut Mawar.

" Hm... " Rayyaz masuk dan tangannya masih tidak melepaskan pemegang pintu itu. Masih menahan untuk gadis itu masuk.

" Rayyaz... kan sa-"

" It' s okay. Kau masuk... lepastu pandang aku. Apa susah?" Ujar selamba Rayyaz.

Mawar mengeluh kecil. Sebenarnya dia ingin lari juga sekarang. Dengan hati yang terpaksa kaki melangkah masuk ke dalam kedai butik mewah itu.

Rayyaz menutup kembali daun pintu kaca itu. Dia mendekati gadis itu. Senyuman terlakar indah di bibirnya.

" Jom... Kita jumpa Natalia." Ajakkan Rayyaz.

" Natalia? Wait? Girlfriend awak yang baby tu ke?" Soal Mawar dengan kedutan dahi.

Rayyaz tergelak kecil. Dia sudah agak. Pasti gadis itu tidak perasan Natalia yang menjadi lakonan Psyko upahan hari itu.

" No... It's My bestfriend." Ujar Rayyaz dengan senyuman manis yang khas untuk gadis itu saja.

" Eleyh... Ye je kawan. Entah - entah... lebih dati kawan." Ujar Mawar dengan bebola mata yang berguling. Bibir di cebik.

" Yelah sayang... Jom." Rayyaz menarik bag silang gadis itu untuk mengikutinya.

Mata melirik ke arah Natalia yang sedang sibuk di kaunter. Dia melambai ke arah Natalia. Terlebar mekar senyuman di bibir Natalia apabila melihat rakannya.

" Hi guys... Cari baju kahwin ke?" Soal Natalia kepit.

" Hm..." Gumam Rayyaz dengan matanya melirik ke arah Mawar yang berada di sisinya. Mata gadis itu tidak berhenti melirik ke arah sekeliling.

" Hm... Jomlah. Kita bincang kat sana." Ajakkan Natalia.

Rayyaz hanya akur saja. Mawar yang leka melihat pasangan yang berada di hujung sana. Tiba - tiba terasa di tarik.

Di ruang perbincangan pekerja dan pelanggan. Natalia memberika sebuah buku ke arah Rayyaz.

" Sayang rasa nak warna apa?" Soal Rayyaz lembut ke arah gadis di sisinya.

" Hm? Err... Warna hitam ada tak?" Soal Mawar ke arah Natalia.

" Are you sure pretty?" Soal Natalia dengan nada yang sedikit terkejut. Terkeluar suara kejantanannya.

Terkejut Mawar. Jadi selama ini gadia itu bukanlah... Wait? Gadis kah? Desia akal Mawar keliru.

" Are you sure, Mawar? Black?" Soal Rayyaz tidak percaya.

" Kenapa?" Soal Mawar dengan wajah selamba.

" Hey sayang. Ini bukan kenduri tahlil tau. You ni demam ke?" Soal Natalia kembali bertukar suaranya.

" Apa salahnya? "

" No! Just amik warna putih je. Sesuai dengan you. Lagipun warna putih melambangkan kesucian. Wait... I amik baju tu sekejap. Rasa macam sesuai dengan you." Ujar Natalia selamba melawan permintaan pelanggan.

Mawar bermuncung apabila permintaannya di tolak. Apa salahnya? Hitam saja? Hitam itukan premium? Desis akal Mawar.

Baju pengantin muslimah itu di hulurkan ke arah Mawar. Dia di suruh untuk pergi ke bilik tukaran baju. Baru saja Natalia ingin masuk tangannya di tangkap oleh Rayyaz.

" Why?" Soal Natalia tanpa serba salah.

" Aku tumbuk kau nanti!" Ujar keras Rayyaz. Tangan sudah terangkat menunjuk kepalan tangannya di depan Natalia.

- PENGORBANAN CINTA - [C]Where stories live. Discover now