PCM 20

4.4K 188 8
                                    

Pintu bilik di tutup.Perlahan - lahan badannya mula rebah.Air mata mengalir membasahi pipi gebunya.Di peluk lututnya rapat ke dada.

Terhenjut - henjut bahunya dek tangisan yang di lepaskan.Tangan di bawa ke dada.Terasa sakit yang mendalam di dadanya.Makin galak air matanya mengalir membasahi pipinya.

" Mawar tak kuat, Abang..." Rintih Mawar lemah.Hanya bisikan saja yang terkeluar.

Mawar bangun dari kedudukan.Perlahan - lahan punggungnya di labuhkan di birai katil.Wajahnya di usap lemah.Di rapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Kring!

Deringan telefon membuatkan kepalanya berkalih.Tangan mencapai telefonnya yang berada di meja sisi katil.

Terpapar nama rakan baiknya.Arissa.

Matanya terkatup.Helaan nafas lemah di lepaskan.Di usap lembut dadanya yang terasa sakit.

Punat hijau di gesel ke atas.Lalu di lekapkan telefon itu ke cuping telinga.

" Assalamualaikum... Mawar!" Riang Arissa.

Mawar cuba mengawal nada suaranya yang ingin menunjukkan dirinya hanya baik - baik saja.

" Waalaikumusalam..." Jawab tenang Mawar.

" Weh... Mawar? Kau free tak?"Soal Arissa teruja.Bagaikan tidak sabar saja.

" Aku free je. Kenapa?" Soal Mawar pelik.

" Nak ajak keluar boleh? Abang kau kasi tak?" Soal Arissa.

" Ouh..." Itu saja yang terpacul di mulutnya.Mawar terus bangun dari kedudukan.Pipinya yang basah dek air mata di serka lembut.

Pintu biliknya di kuak sedikit.Di toleh ke kiri ke kanan.Mencari sosok sang suami.

" Err... aku tanya abang aku dululah. " Ujar Mawar tidak jujur.

" Okey!"

Mawar terus mute telefonnya.Kaki menuju ke tingkat bawah.Mencari sosok sang suami bagi meminta izin untuk dirinya keluar sebentar.

Terlihat sosok sang suami yang berada di depan tv.Kaki melangkah mendekati suaminya berada di sofa di depan tv.

" Awak..." Lemah saja suara Mawar menyeru suaminya.

Aryyan berkalih.Wajahnya hanya dingin saja.Memang itu saja riak wajahnya selalu.

" Err... Saya nak keluar sekejap boleh?" Soal Mawar lembut.

" Kau nak keluar dengan siapa?" Soal Aryyan dengan jongketan kening.

" Dengan Arissa." Tertunduk Mawar menuturkan nama itu.

" Pergilah..." Ujar Aryyan dingin lalu memalingkan kembali wajahnya ke arah televisyen.

" Ouh... Terima kasih awak." Ucap lembut Mawar lalu membuka langkah meninggalkan suaminya seorang diri di ruang tamu.

Speaker di buka kembali.Lalu di lekapkan ke cuping telinganya kembali.

" Arissa."

" Huh? Kenapa? Boleh tak?" Soal Arissa.

" Boleh..." Jawab lemah saja suaranya.

" Ouh... Okey! Aku amik kau! Kau- " Ujar teruja Mawar.

" Eh! " Terhenti kata - kata Arissa apabila Mawar memotong percakapannya.

" Err... tak payahlah.Kau bagi location je , nanti aku datang." Ujar lembut Mawar.

" Eh? Betul ni?" Soal Arissa pelik.

- PENGORBANAN CINTA - [C]Where stories live. Discover now