PCM 12

4.1K 159 5
                                    

Aryyan diam saja.Barangan mekap dan tudung sang isteri di bawa masuk ke dalam bag solek sang isteri.

" Aryyan... tolong jangan buat saya macam ni." Lengan suaminya di paut.

" Lepaskan aku, Mawar." Amaran keras Aryyan.

" Abang... tolong jangan Mawar macam ni!" Rayu Mawar melutut di depan suaminya.

" Tak perlu kau nak melutut.Mulai sekarang kita pindah." Arah Aryyan.Di tepis tangan isterinya.

Berkerut dahi Mawar dek kata - kata suaminya.Pindah?

" Awak nak pindah mana?" Soal Mawar pelik.

" Pindah rumah aku dekat Cheras tu.Cepat... kemas semua barang kau.Aku nak gerak sekarang.Lagi lama kau kat sini! Lagi miang jantan tu kat rumah ni!" Keras Aryyan.

" Ouh..." Mawar masih kaku.

Aryyan berkalih.Terlihat isterinya bagaikan mamai saja seperti orang baru bangun tidur.

" Ya allah... apa lagi yang kau tercegat? Cepatlah kemas." Soal Aryyan pelik.

" Ouh... sorry!" Mawar terus membuka langkah ke arah pintu.Baru saja ingin membuka.Pantas Aryyan menghalang.

" Kau nak pergi mana?" Soal Aryyan.

" Awak suruh kemas semua bajukan? Saya nak ambil baju yang saya sidai tadilah." Ujar Mawar.

" Tak payah biar aku ambilkan!" Ujar Aryyan.Baru saja dia ingin membuka langkah.Mawar menghalang.

" Eh... Awak tak payahlah..." Berona habis wajah Mawar.

" Asal?"

" Err... biarlah saya ambil." Ujar Mawar dengan senyuman kekok.

" Kau ni pekak ke? Kalau aku kata, aku ambil.Aku ambillah!" Geram Aryyan.

" Er... tak naklah... saya malulah!" Rengek Mawar.

" Asal pula kau nak malu?" Soal Aryyan pelik.

" Err... Ada...Ada baju dalam saya." Ujar Mawar gagap.Bibir di ketap menahan rasa malu.

" Tak payah nak malu sangatlah.Bukannya aku tak pernah nampak.Bukannya aku tak pernah sentuh.Dah ... kemas cepat!" Arah Aryyan terus keluar dari dalam bilik.

Tak sempat Mawar menghabiskan kata - kata.Aryyan sudah keluar.

Mawar melepaskan keluhan berat.Haih... Asal boleh saja suaminya ini.

Mawar membuka langkah memasuki bilik air ingin mengambil baju yang sudah di gunakan di dalam bakul.

Rayyaz memandang rakannya pelik.Dia tersenyum nakal apabila melihat rakannya mengambil baju yang tersangkut di ampaian.

Aryyan berkalih.Dapat dia melihat senyuman yang terlakar di bibir rakannya.

" Memang dah tak ada tempat lain ke kau nak pandang?" Dingin Aryyan.

" Entahlah... Rasa cerah mata aku bila tengok benda yang kau pegang tu." Galak betul Rayyaz mengusik rakannya.

" Eh bodoh ! Lebih baik kau balik! Ei!" Geram Aryyan.Baru saja ingin membaling penyangkut baju ke arah Rayyaz.

- PENGORBANAN CINTA - [C]Where stories live. Discover now