54 : A Good Name for an Elf

819 201 19
                                    

Kini, jalan yang North ambil dirasa benar. North beranggapan bahwa bajak laut yang jahat haruslah mendapatkan hukuman setimpal.

Jauh dari habitatnya, ternyata North mampu menyesuaikan diri. Asalkan berada di ruang lingkup yang sangat dingin, itu sudah cukup membuatnya bertahan hingga sekarang.

Menjebloskan orang-orang tak bermoral itu perihal mudah baginya, apalagi dengan kekuatan esnya. Sehingga memiliki North di pihak angkatan laut merupakan keuntungan besar bagi Qesia. Wanita itu diam-diam bangga, terkadang melihat sosok Neffara ketika North menoleh ke arahnya.

Coba saja North lebih pintar menggunakan bibirnya untuk tersenyum, daripada mengatup dengan mata dingin. Ia yakin keduanya akan jauh lebih mirip, seratus persen.

Lama kelamaan, perjalanan North menangkap para perompak dan mencari keberadaan Nyla, mengubahnya menjadi North tanpa perasaan. Yang dirasakan hanyalah kekosongan semata.

Keraguan muncul saat North pertama kali bertemu dengan Arienne setelah waktu yang panjang. Gadis berambut merah kecoklatan, mata hazel yang membara, segala-galanya dari Arienne masih sama.

Tidak ada siapapun manusia di muka bumi ini yang memperjuangkan North, karena North mampu berdiri dengan sendirinya, ia kuat. Meski begitu, dari dulu Arienne selalu memperjuangkan sesuatu, termasuk memperjuangkan ia.

Pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa ia jawab sendiri itu, berputar memenuhi kepala. Sebenarnya, hari itu memang North tidak bisa merangkai kata yang pas. North kebingungan. Apa yang harus ia lakukan? Sekarang ia adalah seorang angkatan laut dan Arienne adalah musuh alaminya, seorang bajak laut. Akan tetapi, Arienne bukanlah orang yang seperti itu.

Sejauh yang ia pelajari dari Arienne sejak dulu, gadis itu hangat, orang yang hangat, tetapi bisa jadi api yang menyala-nyala. Saat Arienne berdialog dengannya, jujur, ia lagi-lagi kebingungan. Terlepas dari tindakan nekat Arienne yang tak pernah berubah, North bersyukur Arienne tidak berubah. North bersyukur Arienne baik-baik saja. North bersyukur Arienne masih memperjuangkannya.

Sampai realita kembali menariknya. Sekarang North tidaklah sama. Bagaimana jadinya jika North ikut dengan Arienne? Apa artinya North mengkhianati kaum Dufo? Apa artinya North berbalik punggung dari angkatan laut? Apa nantinya Nyla akan menatapnya kecewa ketika menemukan 'Kak North' bersama bajak laut?

North menerjap kaget. Membentak Arienne tanpa sadar. Napasnya memburu. Tidak. Arienne benar-benar memunggunginya. Tidak. Apa yang sebenarnya ia mau?

"Meskipun nantinya dunia tidak memihakmu, dan kau tidak menerima uluran tanganku sekalipun!"

North tidak bisa lagi teguh pada pendiriannya. Ia tidak rela jika nantinya atau mungkin selamanya jauh dari cahaya, dari Arienne.

"Aku akan selalu menyambutmu! Aku, akan menerima siapapun dirimu! Segala-galanya kau, North!"

Dengan itu, North tak peduli lagi. Tanpa berkecamuk dalam pikirannya, ia berlari meraih mereka, teman-temannya. Ia segera tahu, angkatan laut tidak akan diam. Namun, ia akan hadapi risikonya.

"Nona." North terpejam, mendekap Arienne begitu erat, takut jika melepaskannya Arienne akan menghilang.

...

Sudah dua hari berlalu sejak pelarian North bersama teman bajak lautnya. Kini dua kapal berlayar depan-belakang di samudera lepas. Penghuni kapal satunya kosong, dibentang tali yang mengikatnya. Kapal tempur angkatan laut memang beda, bergerak lebih cepat. Sehingga lebih baik menggunakan kapal curian ini menuju Pulau Phantom. Mereka memutuskan mencari mercusuar terdekat untuk menitipkan kapal hadiah ayah Arienne. Logistik kapal tempur ini juga tahan sekitar 2-3 hari kedepan.

PHANTOM'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang