42 : Galapagos' secret

948 217 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . .

Sejauh mata memandang, dari jalur masuk pun, sebenarnya Demian bertanya-tanya. Sebesar apa nyali Blade masuk ke kepulauan Galapagos, secara bendera musuh bebuyutan mereka terpampang di setiap pulau-pulau di sana. Bendera angkatan laut, dalam artian lain, kawasan ini dilindungi oleh para marinir itu.

Akan tetapi, setelah sampai dekat bibir pulau. Ternyata banyak kapal bajak laut yang mampir ke mari, terbukti dari bendera tengkorak khas dari kapal masingmasing. Aneh rasanya melihat kapal putih angkatan laut yang terparkir bersebelahan dengan kapal perompak.

Smithson yang menyadari tatapan penuh tanya dari Demian pun merespon dengan tawa. Ia memukul kayu kapal tiga kali untuk menarik atensi para krunya.

"Kita telah sampai, turunlah!" titahnya. Awak kapalnya memberi hormat kepada kaptennya sambil berseru penuh semangat, satu persatu yang dari atas tiang turun melalui tali-tali simpul dan berhamburan mengangkut barang-barang mereka.

Tak lupa mereka membungkuk sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih atas tumpangan yang diberikan Demian selama beberapa malam. Bangsawan itu tak terlalu mengindahkan aksi mereka, tetapi diam-diam dia merasa senang, sih.

Smithson menepuk bahu Demian. "Kau pasti heran kenapa dua kutub magnet yang sama dapat berdekatan seperti sekarang. Kau akan tahu jika telah menginjakkan kaki langsung ke Galapagos."

Satu alis terangkat, Demian tidak punya clue  atas ucapan kapten bajak laut Blade itu. "Kau hanya perlu menyiapkan cukup uang," ucap Smithson dengan gestur jempol dan telunjuk yang bergesekan.

"Everything would be possible with money." Tawa mengudara setelah kalimat itu terucap. Demian menjernihkan pikirannya, ia akhirnya mendapatkan situasi yang dimaksudkan.

Kemungkinan orang yang bertanggung jawab penuh menjadikan Galapagos daerah perlindungannya telah bersekongkol dengan bajak laut demi sesogok harta. Informasi mengenai bajak laut di sini tidak akan bocor karena mata dan telinga mereka telah digadaikan dengan uang.

Demian mendengkus. Orang yang terpandang menjadi pahlawan pelindung lautan itu tidak sebersih yang ia kira. Memang dasarnya semua manusia sama saja, egois dan tamak. Bangsawan itu lalu termenung sesaat. Ia tertawa sarkas, ia pun bagian dari mereka, bukan

Smithson menyeringai saat tahu Demian mulai mengerti. Kapten bajak laut tersebut mengangkat dagunya.

"Terima kasih atas tumpangannya, kita berpisah di sini," tuturnya, Smithson pun perlahan menjauh dari radarnya, ramai bersama awak kapalnya.

Kini tersisa Demian sendiri, ia bergegas turun. Rambut blonde undercut nya nampak menawan dengan gaya berpakaiannya yang rapi dan elegan. Kemeja hitamnya buat Demian terlihat gagah dan mengintimidasi. Ia memegang segepok uang di tangannya, bersiap melakukan sesuatu yang ilegal.

PHANTOM'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang