22 : Fire on the stage

1K 306 100
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . .




Satu kotak kaca yang berisi tumbuh-tumbuhan itu ditempati oleh makhluk elok dengan telinga panjangnya. Bulu mata panjang berwarna putih dan rambut lurus sampai ke pinggang. Tubuhnya sedikit memar, ruam merah pada kulitnya nampak jelas ketika ia bergerak, memukul kotak kaca itu dari dalam. Kedua tangannya di borgol, pupilnya bergetar ketika banyak mata yang menelanjanginya. Gadis dari bangsa elf itu memutar pandangannya sedikit ketakutan.

Nortbert bertepuk tangan, ia memeluk kotak kaca itu dengan sayang. "Fantastis! Kami membawakan gadis elf ke mari!"

Semua orang terpaku pada bangsa elf itu untuk sesaat, tetapi tidak dengan empat orang di kursi paling belakang. Terutama gadis yang rambutnya dikuncir berantakan. Ia menatap lurus kotak kaca yang satunya, matanya tak berkedip sedikitpun.

Waktu seolah berhenti begitu saja, menyisakan Arienne dan seseorang yang terjebak di dalam kotak kaca. Semuanya gelap, tak berwarna, hampa, dan tanpa suara. Hanya ada dua cahaya yang menyorot masing-masing dari mereka.

Ini kali pertama, ia mendengar jantungnya menjerit begitu kencang. Ini kali pertama, emosinya tak bisa terurai dengan kata. Ini kali pertama, reaksinya tak mengalir cepat. Ini kali pertama, kesedihan tak bisa memancing air matanya.

"Aria, jangan sekarang." Ethan menahan tangan Arienne, ia benar-benar khawatir pada situasi sekarang.

Akan tetapi, Arienne tetap bangun dari tempatnya, seketika gravitasi di dalam tenda Belldown dipertanyakan. Bahu orang-orang di sana memberat tanpa sebab. Arienne berjalan tergontai tanpa memutuskan pandangannya pada orang itu.

Makhluk di dalam aquarium yang dirantai tubuhnya itu menunjukkan taringnya pada semua yang menatapnya. Ia kesulitan bergerak karena dirantai lebih banyak dari makhluk satunya. Sekeras apapun ia mencoba melepaskan diri, itu tidak berpengaruh apapun. Tubuhnya banyak menyimpan ruam biru, matanya bengkak sebelah berwarna merah keunguan. Bangsa siren yang telaganya diincar habis-habisan.

Meskipun di dalam aquarium, ia dapat membaca kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Iris hijaunya menatap benci sekaligus iba pada dirinya sendiri.

Nortbert yang mendengar bisikan-bisikan itu merentangkan tangannya dan mengelus kotak kaca milik si siren. "Dia tidak seburuk penampilannya. Terlepas dari rupanya yang menakutkan, dia bisa membuat Anda abadi hanya dengan air matanya."

Seringai muncul pada masing-masing pemilik kursi, sementara sebagian dari mereka mendesah penuh penyesalan karena uang mereka sudah diperas di sesi awal.

Arienne berjalan menuruni anak tangga. Melewati barisan kursi tanpa ada yang menyadari. Matanya bahkan telah memerah menahan emosi. Ia merebut papan putih dari salah satu pengunjung. Meremas erat papan itu.

Ini melebihi kurang ajar. Berani sekali, berani sekali seseorang melakukan ini kepada navigator kesayangannya? Tega sekali, tega sekali bajingan yang membuat teman berharganya babak belur?

PHANTOM'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang