BACA SCYLLA'S WAY DULU YA
***
Hampir dua tahun lamanya sejak Arienne kembali dari perjalanannya, gadis yang berhasil membawa kakaknya pulang. Kini ia hanya menghitung hari, berharap setidaknya teman-temannya mengabari. Namun, tidak ada tanda-ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Entah bagaimana caranya, Arienne dan teman-temannya berhasil melewati penjagaan gerbang. Keempatnya kini berada di tengah-tengah keramaian, penjagaan pasar terapung tidak seketat yang mereka kira.
Tingkat pertama, Aquatic Baazar, di mana pedagang mengapung di perairan bersama perahunya. Banyak pula kedai di daratan Fortuna melambai-lambai, berusaha menarik perhatian orang yang berlalu lalang. Namun, keempatnya berharap diri mereka kasat mata. Takut terlena dengan suasana baru di sana ataupun tampak mencurigakan di mata orang lain.
Tak terkecuali, seorang navigator yang dipakai mengenakan gaun panjang dan perona merah di bibirnya. Wajahnya tegang dan penuh teror, ia ingin kabur dari sini kalau saja ia tak terpaksa mencari peta bersama teman-temannya yang aneh ini.
Juward bahkan mengenakan rambut panjang palsunya untuk mengelabuhi para prajurit yang menjaga tingkatan pertama. Sementara Carsein dengan anggun menoleh ke sana sini, rambut yang di kelabang dan dibiarkan turun ke pundak kanannya buat Juward akan muntah ketika melihat pantulan dirinya di cermin. Sial, penyihir itu malah menikmati permainan ini!
Berbeda dengan keduanya, Rosemary yang merupakan seorang putri terlihat semakin memesona dengan gaun merah mudanya. Ia memperhatikan orang-orang yang menatapnya dengan mata penuh binar. Sayangnya, Rosemary salah mengartikan tatapan mereka dan mulai menempel pada Arienne yang gelisah.
Arienne sendiri, dirias begitu ringan dan elok. Carsein menggunakan mantra agar wajah mereka terlihat asing di mata orang lain. Rambut merah kecoklatannya disanggul rapi dengan penjepit bening yang indah. Gaun kuning muda itu memberi kesan elegan sekaligus kehadiran yang menyegarkan. Sehingga gadis itu nampak jauh lebih bersinar dari biasanya, seperti putri seorang bangsawan sungguhan.
Juward berusaha tetap profesional dalam misinya, ia menarik Arienne yang mulai berjarak daru dirinya dan juga Carsein. Bisa dilihat, mata hazel milik gadis yang berpura-pura menjadi bangsawan itu berkelap-kelip mendapati tempat-tempat baru.
Ketika keempatnya berkumpul di salah satu toko arloji antik yang sedikit sepi pengunjung, Juward mengibaskan rambut panjangnya dengan risih.
"Baiklah, siapa dari kalian yang tahu jalan menuju peta-peta itu?" tanya Juward. Ia celingak-celinguk sekali lagi, memastikan kalau mereka tidak diperhatikan.
Mendengar hal itu, Rosemary menoleh pada Arienne yang mengangkat kedua bahunya. "None of us."
Maka seperkian detik kemudian, Juward mengulum bibirnya guna menahan emosi.
"Ya, kita hanya perlu bertanya pada petugas di sini. Selayaknya pengunjung baru. Itu terlihat sederhana dan tanpa kecurigaan," usul Arienne yang diangguki Rosemary.