20 : Pirates vs another pirates

1.2K 305 100
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


. . .

Pada hamparan samudera lepas, dua kapal saling mendekat dan berhenti di tengah-tengah. Kapten dari kedua kelompok bajak laut tersebut saling berhadapan.

Era di mana bajak laut sedang marak-maraknya. Anak-anak muda terjun ke lautan menyandang nama kelompok mereka. Seperti dua kapal ini, bajak laut Arzov dan bajak laut Baldomar.

Anak buah Baldomar menendang papan mereka, lalu melempar tali tambang ke arah kapal Arzov. Jaquan pun berjalan ke papan itu dan melompat ke kapal Arzov. Anggotanya yang lain menyusul dari belakang, Joe bergelantungan dan menabrak tiang Arzov. Mereka tak begitu menghiraukannya.

Sang kapten yang kapalnya dibajak itu menyambut mereka dengan senyum tipis. Ia menekuk tangannya sembari ujung pedang menumpu sikunya, ia berjalan mendekat.

"Aku banyak mendengar tentangmu." Jaquan menadahkan tangannya, lalu anak buahnya menyerahkan pedang kepadanya.

Jackson menaikkan alisnya, Moran di samping kaptennya menatap sinis. Namun, kapten mereka memilih tetap maju sampai kedua kapten itu saling berhadapan.

"Buatlah aliansi bersamaku. Aku mengincar Aegis." Jaquan menatap iris gelap itu lamat-lamat, Ethan beradu pandang dengan pemilik kilap abu-abu itu.

Moran nampak terkejut, sepengetahuannya Aegis merupakan senjata kuno yang pernah digunakan oleh para dewa. Mendapatkannya itu seperti satu banding sejuta.

Jackson dan Moran mengeluh dalam hati, pasalnya orang-orang yang mengajak beraliansi pasti permintaan dan tujuannya selalu aneh-aneh.

"Ethan Whiteney, ikutlah bersama Baldomar." Jaquan menyeringai.

Namun, saat itu Ethan masih terikat oleh aliansi lain. Maka dengan tegasnya, Ethan menolak Baldomar terang-terangan. "Aku masih beraliansi dengan Actassi saat ini, tidak bisa pergi ke tempat lain. Sayang sekali ya?"

Jaquan tertegun, rahangnya mengeras seketika. "Actassi tak lebih jaya dari kami," ketusnya.

Dari arah lain, Joe berjalan sempoyongan, membenarkan rompinya dan membunyikan tulang-tulangnya yang kaku. "Ah," desahnya ketika remukan tulangnya terdengar, ia kembali berjalan normal ke arah mereka. Jackson mencoba menahan Joe lebih dekat, tetapi Ethan  menyenggol sepatunya.

"Bukankah hanya untuk saat ini?" tanya Joe. Ia memiringkan kepalanya dan menekuk tangannya ke belakang leher. "Setelahnya ikutlah bersama kami mencari Aegis."

Agaknya mereka benar-benar menginginkan Ethan untuk pergi bersama. Kapten muda itu menatap Joe lamat-lamat, lalu beralih mengamati sekitar kapalnya yang dikepung oleh anak buah Baldomar. Mereka sepertinya akan membajak Arzov jika ia menolak sekali lagi.

PHANTOM'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang