38 : Four tier of Fortuna

1K 234 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . .

Lambang angkatan laut terpampang di bendera yang tertancap di tiap sisi jalan. Masing-masing bendera melambai ketika angin menyapa. Lokasi bertepatan di pasar terapung, ramai penduduk membawa uang berceceran di atas perahu.

Di pulau ini, Fortuna, ada empat tingkatan dan di setiap tempatnya memiliki peran yang berbeda-beda. Dari yang paling bawah, tempat di mana orang-orang membeli apa saja yang dibutuhkan, banyak aktivitas jual beli di sana. Tingkatkan kedua adalah tempat di mana orang-orang akan beristirahat, biasanya lebih banyak yang menyewa kamar daripada punya rumah sendiri. Tingkatan ketiga adalah ruang para pelajar atau pendatang untuk menggali ilmu pengetahuan. Sedangkan tingkat paling atas, tempat di mana tidak sembarang orang bisa menginjakkan kaki di sana.

Salah satu dari lima markas besar Angkatan laut, tempat di mana marinir tinggal. Yang mana seorang laksamana menjadi pemimpin tertinggi mereka, pulau ini menjadi daerah kekuasaan laksamana yang berasal dari kaum Dufo, Qesia.

Jika dilihat dari atas, pulau ini nambak terbentuk seperti lambang perisai. Meskipun tempat ini memiliki tingkatannya, pada bagian belakang Fortuna, akan langsung dipertemukan maskar besarnya. Sebabnya, kapal angkatan laut biasanya hanya terlihat di bagian belakang pulau.

Kembali lagi pada pasar terapung, tingkatan pertama Pulau Fortuna ; Aquatic Baazar. Riuh suasananya tak pernah redup, kecuali di malam hari. Para pedagang mendapat untung lebih banyak dari pendatang luar Fortuna, karena kebanyakan pendatang baru adalah orang berpunya. Mereka langsung memberi uang tanpa menurunkan harganya, tanpa tawar-menawar. Pula sebelum masuk ke mari, para pendatang diharuskan membayar sekitar dua ratus ribu pen perseorang.

Seperti dua orang bangsawan muda yang melayangkan pandang ke pasar terapung dan toko-toko yang ada di daratan, bingung akan membeli apa.

Gadis yang mengenakan gaun dengan rok penuh itu melenggak-lenggok. Ia pula memakai korset berpotongan rendah, dihiasi dengan panel tipis, dan hiasan yang senada dengan sulamannya. Selendang tipis merangkul pundaknya yang terbuka.

Di sampingnya, laki-laki itu lebih praktis dan bersahaja. Ia mengenakan rompi dan celana panjang, yaitu celana ketat dengan bagian kaki meruncing. Sepatunya terbuat dari kulit yang dipoles dengan ujung persegi. Ia pula memakai topi.

Mereka adalah contoh pendatang dari luar pulau. Bangsawan yang menggambarkan kemegahan dan elegansi. Tidak sedikit dari mereka yang berhamburan di Fortuna, menikmati fasilitasnya ataupun menetap selama beberapa hari.

"Kau mau belanja atau mengisi perutmu dulu, Elisha?" Laki-laki bertopi itu sedikit menurunkan tingginya, buat gadis bernama Elisha itu tertunduk malu-malu.

"Oh, Vince, aku akan ikut kemanapun kau membawaku." Vince merasakan hatinya penuh oleh lelehan coklat panas, manis dan hangat.

Pandangan mereka tak mau terputus satu sama lain, mengulum senyum dan menatap penuh cinta. Namun, saat Vince hendak menuntunnya ke depan, seseorang menabraknya cukup keras hingga ia hampir tersungkur.

PHANTOM'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang