Bab XX

645 71 3
                                    

Harap bijak dalam membaca
















Baik jeongwoo maupun haruto terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Ah jadi alasan haruto bertingkah sejauh ini, itu semua karna kata-kataku?. Dibandingkan dengan teman masa kecilnya?, perasaan yang kau miliki sekarang apapun itu. Aku akan menunjukan padamu hal yang lebih penting dari itu".

Haruto kembali menatap wajah jeongwoo.

"Aku akan melakukan apapun" jeongwoo.

Mendengar itu ekspresi haruto kembali terlihat kesal.

"Aku akan melakukan apapun yang kau katakan. Jadi jangan tinggalkan aku" setelah mendengar kata-kata itu haruto langsung bergegas pergi meninggalkan jeongwoo sendirian di dalam kamarnya.






"Junkyu van puriana, orang yang memiliki sifat polos, percaya diri dan berprestasi. Anak yang sempurna dan begitu dicintai. Karna novelnya hanya berfokus pada keadaan dirumah omerta dan rumah borgia, jadi tidak banyak informasi tentangnya. Tapi jika dia mendapat masalah dari jeongwoo dia akan bersikap sangat tenang dan cenderung mengabaikanya, lalu dia akan memediasi pertengkaran itu. Apakah benar dia orang seperti itu?, jadi aku sempat berfikir bahwa semuanya akan mulai membaik jika aku bertingkah berbeda dari cetita aslinya, walaupun aku tau hal itu berbahaya. Tapi kenapa?" Batin jeongwoo.

Untuk sedikit menenangkan pikiranya, jeongwoo lalu membuka jendela kamarnya dan melihat langit malam yang begitu indah.

"Saat pertama kali bertemu dia tidak terlihat membenciku sama sekali. (keberadaan yang pada awalnya tidak layak untuk dipedulikan. lambat laun menjadi merusak pemandangan?). Apa karna hal itu?".

Jeongwoo kembali menyandarkan kepalanya pada jendela kamarnya.

"Hah betapa rumitnya hidupku" jeongwoo.




















Pagi harinya junkyu datang untuk menjenguk serta meminta maaf pada jeongwoo.

"Saya minta maaf nyonya" junkyu membungkukan tubuhnya di depan jeongwoo.

"Ini adalah salahku karna memintamu untuk bertanding denganku. Tapi aku terlalu takut pada reaksi haruto, jadi aku.....aku terlalu takut untuk bertemu orang lain" junkyu.

"Maaf pantantku!!. Jika kau memang merasa bersalah kau harusnya mengatakan yang sebenarnya pada orang-orang, walaupun terlambat!!. Kenapa kau mengatakan ini padaku saat aku sedang sendirian?!" Jeongwoo mulai naruh kecurigaan pada junkyu. Ia memulai ekting polosnya lagi.

Jeongwoo memegang tangan junkyu sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa tuan, kau juga tidak tau jika akan berakhir seperti ini. Tolong jangan merasa kawatir lagi" jeongwoo.

"Tapi nyonya" junkyu.

"Aku baik-baik saja, rasanya sangat menyenangkan dapat melihat hutan erendil yang begitu indah dari dekat" jeongwoo tersenyum sangat cantik pada junkyu. Membuat junkyu tidak paham dengan orang di depanya ini.

"Terimakasih nyonya" junkyu membalas senyuman jeongwoo. Lalu mengenggam tangan jeongwoo.

"Jika anda butuh bantuan dimasa depan, anda bisa meminta bantuan saya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu anda" setelah mengatakan hal itu junkyu memberi salam lalu keluar dari kamar jeongwoo.

"Bersama junkyu aku adalah sesosok kehadiran yang tidak penting, tapi itu dulu. Dan juga aku tidak tau hal apa yang menyebapkan dia bertindak seperti itu. Aku yakin mereka semua tidak akan percaya padaku, karna aku tidak bisa dibandingkan dengan junkyu. Orang yang mungkin akan mempercayaiku adalah suamiku yang akan membunuhku. Tapi kenapa dia tidak kelihatan sama sekali hari ini?. Dia bahkan sudah memsankan makanan untuku. Dan kenapa aku harus diawasi oleh wonyoung!!" jeongwoo merasa tertekan karna ia tidak bisa memuntahkan makananya.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang