Bab LXIV

556 65 27
                                    

Harap bijak dalam membaca

















Kwak kwak kwak......

Suara burung tampak riuh memenuhi gereja.

"Haiz sialan kenapa semuanya jadi berantakan seperti ini".

Seseorang misterius yang telah melukai kaki jeongwoo tengah frustasi sekarang karna misi yang ia dapatkan dari jaehyuk gagal.

"Semua rencanaku gagal, sebenarnya hubungan macam apa yang mereka miliki".

"Seharusnya kupatahkan saja kaki cantiknya itu".

"Hyunsuk kau telah membantu sangat banyak. Hal ini akan sangat sulit untuk diinformasikan pada tuan".

"Hah memangnya itu salah siapa?, kita ini adalah spesies yang bagus" sindir hyunsuk.

(Uncuk maaf ya kamu disini jadi penjahat, soalnya sisa kamu doang yang belum muncul😭).

"Tapi bukankah ini kabar baik untukmu?. Karna tujuan yang ingin kau capai semakin dekat, benarkan kepala uskup?" Hyunsuk.

Tenyata selama ini mata-mata yang jaehyuk taruh di omerta adalah kepala uskup yang tidak lain adalah paman junkyu.


























Sedangkan dikediaman haruto ia tengah memperhatikan wajah jeongwoo yang tertidur pulas.

Melihat ada rambut yang menghalangi wajah cantik jeongwoo, membuat haruto langsung merapikanya.

"Emm haru?" Jeongwoo.

"Ah apakah aku membangunkanmu?" Haruto.

"Tidak, apa kau sudah mau pergi?" Jeongwoo bangun sembari mengusap-usap kedua matanya.

"Aku harus pergi sekarang jadi aku bisa kembali dengan cepat" haruto.

"Ah jadi begitu..." sepertinya kesadaran jeongwoo belum sepenuhnya kembali, lihatlah cara duduknya yang begitu lemas serta kedua matanya yang kembali tertutup.

Melihat itu membuat haruto tersenyum gemas.

"Kau harus tidur lebuh lama lagi, sepertinya kau masih mengantuk" haruto berkata sembari mengelus-elus kepala jeongwoo.

"Tidak!, tidak sama sekali. Lihat aku sudah bangun" untuk membuktikanya jeongwoo melebarkan matanya sembari cemberut.

"Ahaha baiklah-baiklah" haruto hanya bisa tertawa melihat tingkah istrinya yang sangat mengemaskan.

Melihat itu jeongwoo ikut tersenyum lalu memeluk tubuh haruto erat.

"Aku hanya tidak ingin mengucapkan selamat tinggal padamu. Rasanya aku ingin pergi saja bersamamu" jeongwoo.

Cup

"Maksudmu jika kau pergi bersamaku kau jadi bisa melihat para teman monstermu itu kan?" Goda haruto.

"Bukan itu yang kumaksud!" Jeongwoo.

"Jika aku pergi kau tidak akan mengikuti mereka kan?, atau kau akan tertipu lagi dengan sekantong coklat?" Haruto.

"Aku tidak akan mengikuti siapapun!, oh iya aku akan mengadakan pesta minum teh bersama wonyoung di taman bunga yang telah kau buatkan untuku" jeongwoo.

"Sepertinya kau sangat bersemangat" haruto.

"Tentu saja!" Jeongwoo merasa semangat sekali.

"Katakan saja padaku jika kau ingin yang lainya, seperti bermain dengan teman-temanmu" haruto.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang