Bab VI

768 86 4
                                    

Harap bijak dalam membaca















"Kwragghhh".

"Jangan mendekat, kubilang jangan mendekat" jeongwoo berjalan mundur dan tanpa sengaja tersandung membuatnya terjatuh ke lantai.

"Aku harus berlari, tapi bandanku tidak bisa bergerak".

"KUBILANG JANGAN MENDEKAT!".

"Nyonya ini waktunya untuk bangu....akhhh nyonya" pelayan yang akan membangunkan jeongwoo berteriak ketakutaan saat melihat monster yang ada dihadapan jeongwoo.

"Jeongwoo!!" wonyoung yang mendengar kegaduhan segera berlari ke kamar jeongwoo.

Monster itu semakin mendekat ke arahnya. Akhirnya dengan pasrah jeongwoo memejamkan matanya berharap akan ada yang menolongnya.

Srakkkk

Saat jeongwoo membuka matanya hal pertama yang ia lihat adalah seorang pria. Tunggu.......bukankah dia itu haruto, suaminya??.

Haruto menatap jeongwoo dengan tatapan kesal.

"Kenapa?" Haruto.

"Iya?" Jeongwoo.

"Kenapa kau memadamkan perapianya?" Haruto.

"Hah apa maksudmu?" Batin jeongwoo.

"Tidak a-aku, aku tidak melakukanya" jeongwoo.

"Aku berharap kau tidak melakukan hal itu untuk mendapatkan perhatian. Jika bukan itu masalahnya, apa kau berusaha membuat suatu kejadian untuk memutuskan pernikahan kita?" haruto.

"Aku mengerti jika dia membenciku. Tapi aku tidak menyangka bahwa aku sejahat itu di dalam pikiranya. Aku akan baik-baik saja kan?" Batin jeongwoo ketakutan.

"Kakak kau tidak harus mengintrogasinya secepat ini. Kita masih belum tau siapa yang menyebapkan hal ini, jika itu memang benar-benar jeongwoo berarti dia belum tau karna dia tidak berasal dari sini. Di romagna tidak ada yang mengunakan perapian seperti disini" wonyoung.

Mendengar itu jeongwoo langsung jatuh hati pada wonyoung.

"Aku benar-benar mencintaimu wony. Bahkan jika aku mati, aku akan menyelamatkanmu terlebih dahulu".

"I-itu karna aku merasa kedinginan tadi" jeongwoo memegangi baju wonyoung dan bersembunyi dibelakangnya.

"Maaf, bisakah kau berbicara lebih keras" haruto.

"Saat aku bangun perapianya sudah mati" jeongwoo.

"Jadi maksudmu ada orang yang datang untuk mematikanya?. Siapa yang akan melakukan hal itu?, adiku?, atau aku?" Haruto.

"Kakak" wonyoung.

"A-aku tidak bermaksud seperti itu, aku merasa kepanasan sehingga aku mematikan perapianya. Aku minta maaf karna melalukan hal tanpa pikir panjang dan menyebapkan kegaduhan. Hal ini tidak akan terjadi lagi kedepanya" sangking takutnya jeongwoo sampai menangis.

"Jeongwoo" wonyoung mengelap air mata jeongwoo menggunakan sapu tangan miliknya, wonyoung merasa bersalah karna jeongwoo harus mengalami hal ini pada malam pertamanya.

"Hah aku ingin bertanya satu hal padamu" haruto.

"Iya?" Saat melihat wajah jeongwoo yang menangis entah kenapa haruto langsung mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"Tidak ada" haruto langsung berbalik pergi meninggalkan ruangan jeongwoo.

"Apa?, apa yang ingin dia tanyakan padaku??. Bagaimana kau bisa pergi setelah mengatakan hal itu?, dasar pria ini benar-benar keterlaluan".
















Setelah kejadian pagi tadi membuat jeongwoo tidak bisa sarapan dengan benar. Pikiran dan perutnya terasa mual.

"Bagaimana aku bisa makan?, aku akan memuntahkan ini semua lagi. Semua yang terjadi kemarin semakin membuatku depresi. Seseorang tolong katakan padaku bahwa ini hanyalah mimpi!!".

"Itu tidak akan terjadi lagi".

"YA??" jeongwoo yang sedaritadi melamun dikagetkan oleh wonyoung.

"Maksudku saat kau terbangun karna kedinginan" wonyoung.

"Jadi kau mempercayaiku, dewiku yang satu ini memang luar biasa".

"Terimakasih karna telah memperhatikanku" jeongwoo.

"Dalam empat hari kita akan menghadiri acara di royal palace. Sampai saat itu jika ada yang kau butuhkan beritau aku saja" wonyoung.

"Akan ada pesta?. Hemm royal palace adalah tempat yang penting dalam pernikahan ini dan juga hari itu akan menjadi ulang tahun pernikahan raja dan ratu".

"Wony bisakah kau mengenalkan seorang disainer padaku?" Jeongwoo.

"Disainer??" Wonyoung.

"Yah semua gaun dan pakaiyan yang kubawa adalah model dari selatan. Tapi kudengan musim panas disini hanya sebentar saja" jeongwoo.

"Itu benar, bagaimana bisa aku tidak memikirkan hal itu. Baiklah kalau begitu aku akan mengenalkanmu pada disainer pribadiku" wonyoung.

"Pasti para pelayan itu sedang bergosip buruk tentangku. Hah aku harus bersikap hati-hati untuk memengkan hati karakter utama yang ada disini".

"Waw terimakasih wony".

"Tapi pada karakter terpenting yaitu suamiku. Aku telah membuat kesan yang buruk padanya saat pertama kali bertemu!!" Jeongwoo merutuki kebodohanya sendiri.

"Ya tuhan sepertinya misiku masi sangat panjang hikss".















Bersambung........





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang