Bab LXVII

477 59 32
                                    

Harap bijak dalam membaca






















"Terjadi kesalah pahaman diantara kami berdua" junkyu menundukan kepalanya.

"Sebuah kesalah pahaman?. Apa maksudnya junkyu, tolong jelaskan semua ini jeongwoo" wonyoung menoleh ke arah jeongwoo.

Jeongwoo hanya bisa terdiam, ia tidak menyangka junkyu akan senekat ini.

"Jadi semua yang dikatakan tuan junkyu itu benar?".

"Bagaimana seseornag bisa berbuat hal seperti ini?".

"Jadi ini ya rencananya, junkyu yang malang dan jeongwoo sang penjahat yang cemburu dengan teman suaminya" jeongwoo meremat pakaianya sambil menahan emosi.

"Tolong jawablah" wonyoung menatap jeongwoo dengan pandangan sedih begitupun jeongwoo.

Leah mengoyangkan lengan junghwan.

"Apakah mereka semua bertengkar karna jepit rambutku?, huaaa apakah mereka menginginkan jepit rambutku?" Leah.

"Bukan itu masalahnya leah, nyonya bukanlah seseorang yang akan melakukan hal tanpa sebab yang pasti. Jadi bisakah anda menjelaskan pada kami apa yang sebenarnya terjadi" junghwan.

Tubuh jeongwoo mematung kaku, ia merasa sangat terpojok sekarang. Tidak ada orang yang akan mempercayainya disini.

"Jeongwoo katakan sesuatu!" Wonyoung yang hendak mendekat ditahan oleh junkyu.

"Berhenti wonyoung, sepertinya nyonya masih marah. Aku tidak ingin menyebapkan masalah lagi...".

"Aku tidak melakukanya" jeongwoo.

"Huh?".

"Kubilang aku tidak melakukanya!!, aku masi sama seperti sebelumnya. Ini bukan hal yang kuharapkan" jeongwoo.

"Apa maksud anda tuan junkyu sengaja membuat semua hal ini?".

Salah satu lady adalah teman junkyu jadi dia pasti akan memihaknya.

"Ya apa yang dikatakan nyonya benar, akulah yang membuatnya marah. Jadi hal yang benar jika aku mendapat hukuman" junkyu berekting seolah-olah akan menangis.

"Junkyu..." wonyoung kebingungan sekarang, hatinya sangat bimbang. Disatu sisi ia tidak percaya jeongwoo yang lembut dapat melakukan hal ini, disisi lain junkyu adalah sahabat masa kecilnya yang tidak pernah berbohong padanya.

"Mari pergi kedalam untuk menganti pakaianmu" semua orang berlalu pergi meninggalakan jeongwoo sendirian ditaman, wonyoung menoleh ke arah jeongwoo dengan tatapan kecewa.

"Pestanya berakhir samapai disini" wonyoung.





Jeongwoo terdiam mematung sendirian.

"Ini pasti hal yang ingin junyu perlihatkan padaku. Tidak peduli seberapapun aku mendekatkan diri pada mereka aku hanya akan berakhir sebagai orang luar" jeongwoo berjalan kembali kekamarnya dengan pandangan kosong.

Tap tap tap, suara langkah kakinya terdengan begitu nyaring dilorong castel yang sepi.

"Apakah aku akan ditelantarkan lagi?".

"Aku seharusnya tau hal itu akan terjadi ,dasar bodoh.." jeongwoo merutuki kenaifanya sendiri.

"Hah nyonya!!" Chiquita menghampiri jeongwoo dengan gembira.

"Bagaimana pestanya nyonya, apa anda bersenang-senang?. Oh ya saya trlah menyiapkan makan.....nyonya apa  yang terjadi?" Ciki.

"Huh t-tidak, tidak ada yang terjadi..." jeongwoo.

"Tapi nyonya kenapa anda menangis?" Ciki.

"Hiks ughh huaa" jeongwoo langsung terjatuh dipelukan chiquita sambil menangis kencang.

"Hiks nyonya..." ciki balas memeluk tubuh jeongwoo.



























Disisi lain.....

"Gwarghhh".

Sraak, haruto menebas kepala para monster dengan sangat mudah.

"Hah".

"Aku ingin hidup ditempat ini bersamamu selamanya" mengingat perkataan jeongwoo membuat haruto mengembangkan senyumanya.

"Semuanya sedang beristirahat, sebenarnya apa yang kita lakukan?. Apa anda takut jika mereka akan menemukan teman istri anda dan membunuhnya?. Mereka itu adalah binatang ajaib jadi mereka pasti tau caranya bertahan hidup, lagipula sejak kapan kita jadi peduli begini dengan monster?" Keluh asahi.

"Kau ini sangat berisik, ganti topik pembicaraanya" haruto.

"HEY SAYA DISINI KARNA TIDAK INGIN ANDA BEKERJA TERLALU BERLEBIHAN!!" kesal asahi.

"Hal yang bagus sang naga badai tertidur. Kalau tidak, pasti kerajaan akan menangkapnya dengan alasan untuk bahan gladiator dan juga agar tidak membahayakan warga sekitar. Kita harus mencegah hal itu, ngomong-ngomong soal gladiator apa benar anda akan ikut bergabung?" Asahi.

"Kenapa?, apa kau takut aku akan menang lagi?" Haruto.

"Tidak masuk akal💢" asahi semakin kesal saja dengan tuanya ini.

"Para pendeta itu melakukan hal yang aneh agar monster ajaibnya tidak mati. Mereka ingin berpartisipasi dalam lomba kali ini merupakan hal yang aneh" adahi.

Srak....

"Itulah hal kukawatirkan tuan, jika duces mendengar tentang monster ajaib dan kau adalah orang yang menyerang mereka apakah beliau akan baik-baik saja?" Ken.

"Dan bagaimana jika mereka melihat duces dan melakukan hal yang tidak kita perkirakan?" Lanjut ken.

"Itulah alasanku harus ikut serta, aku belum tau hubungan seperti apa yang jeongwoo miliki dengan para monster atau apa yang sebenarnya merek inginkan darinya. Mereka bilang duke valentino akan datang untuk ikut serta, jadi kita tidak bisa mencegah jeongwoo untuk datang" haruto.

"Kalau begitu...." haruto mengambil pedangnya.

Srakk....

"Ekhgrrr" haruto berhasil membunuh monster dibelangkangnya dengan satu tebasan.

"Sebelum mereka tau aku harus membunhh para monster dengan cara yang tidak menyakitkan" haruto.

"Bagaimana jika anda kalah?" Asahi.

"Aku?" Haruto.

"Aku harus menang untuk menjaga reputasi pamanku. Apakah aku tidak memiliki alasan yang cukup untuk melakukan apapun yang aku mau?" Haruto menatap ken dan asahi dengan senyuman sombongnya.

"Sudahlah mari cepat selesaikan pekerjaan kita" haruto berlalu pergi terlebih dahulu.

"Brengsek" batin asahi dan ken secara bersamaan.
























Bersambung..........

Huee berani-beraninya kau buat anaku nagis kyu😤😭.




How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang