Bab XCI

313 33 0
                                    

Harap bijak dalam membaca







Wonyoung memperhatikan jeongwoo sambil bersembunyi di balik dinding.

"Tidak peduli bagaimanapun aku memperhatikanya, tingkah jeongwoo saat ini sangat aneh. Dia tidak pernah menunjukan nafsu makan seperti ini. Apakah mungkin........tidak!, jeongwoo berbeda dari ibu" batin wonyoung.

Junghwan yang melihat wonyoung sendirian mulai menghampirinya.

"Nona?" Junghwan.

"Ah tuan junghwan, ada apa?" Wonyoung.

"Maaf saya pasti mengejutkan anda ya?" Junghwan.

"Tidak, saya baik-bain saja. Apa yang membuat anda datang kemari?" Wonyoung.

"Anda meninggalkan game yang kita mainkan, jadi saya kawatir dan mencari anda" junghwan.

"Jujur saja game tadi sangat membosankan" wonyoung.

Sesekali wonyoung melirik ke arah jeongwoo.

"Dia bahkan memakan semua sup itu dan sekarang masih sanggup memakan kue itu?!" Heran wonyoung.

"Apakah biasanya nyonya memiliki nafsu makan sebanyak itu?, beliau makan sangat banyak. Saat kami makan bersama beliau hanya makan sedikit saja" junghwan.

"!!, anda menyadari hal itu juga tuan junghwan?!!. Benarkan dugaan saya kalau biasanya dia hanya makan sedikit" sangking semangatnya wonyoung bergerak mendekati junghwan, membuat muka junghwan langsung memerah.

"K-kenapa anda tiba-tiba berfikir seperti itu?" Junghwan.

"Saya hanya terus kepikiran hal itu sedari tadi" wonyoung.

"Seperti yang saya harapkan dari nona, anda ini sangat baik ya terhadap orang lain" junghwan tersenyum tampan ke arah wonyoung.

"S-saya tidak bermaksud seperti itu!" Pujian dari junghwan berhasil membuat wonyoung tersipu.

Tapi setelah itu junghwan tersadar saat melihat jeongwoo mulai berjalan keluar.

"Apa beliau mau pergi ke kamar mandi?" Junghwan.

"Apakah dia akan memuntahkan makananya?!, aku harus cepat-cepat mengikutinya. Tapi apakah akan membuat perbedaan jika aku mengikutinya?. Dia mungkin saja tidak pergi ke kamar mandi, dan jika dia tau aku mengikutinya dia pasti akan sadar jika aku sednag memata-matainya" Wonyoung menghentikan langkahnya dengan ragu-ragu.

"Nona apa anda baik-baik saja?" Junghwan.

"Mari kembali ke tempat kita yang sebelumnya" wonyoung.

"Melakukan hal ini disaat suasana seperti ini membuatku merasa sangat tidak nyaman. Dan kau juga terlihat baik-baik saja selama disisi cardinal jaehyuk, sisi sebelah mana yang harus kupercaya?" batin wonyoung.

Saat kembali kemeja mereka, semua orang terlihat sibuk berbicara masing-masing. Setelah itu pandangan wonyoung jatuh pada junkyu yang terdiam.

"Setelah aku memarahinya tadi, dia menjadi pendiam. Hah membuatku semakin kawatir saja" tanpa sengaja wonyoung melirik ke arah meja ayahnya, dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui jaehyuk telah meninggalkan area itu.

"Gawat".













Disisi lain jeongwoo sedang memuntahkan seluruh makananya dikamar mandi.

Ia menatap pantulan dirinya sendiri dicermin yang terlihat berantakan.

"Aku tidak percaya ini, aku menghabiskan makanan segitu banyaknya dengan cepat, perutku rasanya sakit. Tapi jika aku tidak melakukan itu, jaheyuk pasti akan terus mengajaku bicara. Jadi aku harus bisa menahan ini" jeongwoo mengambil permen yang ada disakunya dan memakanya.

Saat jeonwgoo keluar ternyata jaehyuk sudah menunggunya.

"Jeongwoo apa kau baik-baik saja?" Jaehyuk.

"Ah i-iya" jawab jeongwoo gugup.

"Kau ini mengejutkanku saja!!, tidak masalah jaehyuk kan tidak tau penyakit anorexiaku. Aku hanya harus bertingkah seolah semuanya baik-baik saja, ayo jangan takut jeonwgoo!".

"Aku terlalu banyak makan-makannan manis, itu membuat mulutku terasa lengket" jeongwoo.

"Hum hal itu masuk akal. Ngomong-ngomong sudah lama aku tidak melihatmu seperti ini" jaehyuk.

"Melihatku seperti apa?" Jeongwoo.

"Melihatmu makan dengan begitu lahapnya, terakhir kali aku melihatmu seperti ini saat kau masi kecil" wajah jaehyuk sedikit memerah.

"Tunggu apa dia sedang mabuk?" Batin jeongwoo.

"Akukan selalu makan dengan baik" jeongwoo.

"Tidak, semenjak kau menderita sakit tiga tahun yang lalu, kau selalu makan sedikit" jaehyuk.

"Jaehyuk sering sekali mengatakan hal ini, maksudku kenapa dia terus mengenang tentang masalalu kami, seperti dia merindukan hari-hari itu?" Batin jeongwoo.

"Aku hanya mencoba mengikuti trend untuk makan sedikit" jeongwoo.

Mendengar hal itu membuat jaehyuk tidak senang.

"Ada apa?, apakah aku membuat kesalahan?" Jeongwoo.

"Tidak" jaehyuk meraih tangan jeongwoo.

"Cincin ini, aku tidak melihatnya dijari pria itu. Kenapa kau terus memakainya?" Jaehyuk.

"Kenapa aku selalu memakai cincin ini?. Karna ini membuatku merasa aku tidak perlu kembali keromagna lagi. Tapi aku tidak bisa mengatakan hal itu" batin jeongwoo.

"Aku hanya menyukai desainya" sangkal jeongwoo.

"Padahal desainya tidak secantik itu. Seperti dugaanku dia itu tidak benar-benar mencintaimu. Kalau tidak mana mungkin dia membiarkan istrinya memakai cincin ini sendirian. Ya lupakan saja hal itu, aku mendengar suatu hal menarik" jaehyuk.

"Sesuatu yang menarik?".

"Ada suatu tempat yang sangat indah dicastel ini bukan?. Karna aku sedang berada disini, aku ingin melihatnya sendiri" jaehyuk mengandeng tangan jeongwoo sambil berjalan.

"Jeongwoo bisakah kau mengantarkanku ketaman yang suamimu buatkan khusus untukmu?".




















Bersambung........





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang